Hidup itu membosankan terutama buat anak SMA yang sering dikatai cupu. Namun bagi Reza menikmati hidup dengan bermain game, menonton film, menjauhi keramaian, apa lagi masalah adalah impiannya. Hanya saja,
"Woy! Jalan yuk, lu hampir gak pernah keluar kelas nih. Sekalian keliling sekolah, plis mau ya. Gua kepingin ngeliat kakak kelas yang kemarin." Bujuk Galih teman sekelas Reza.
"Hmm, apa tadi? gua kagak denger ngantuk nih, nanti aja ya ngomongnya." Balas Reza tak minat.
"Ah elu kagak seru nih. Ayolah muka lu kan cakep jadi kalo Gua sama Lu, kakak kelas pasti mau ngobrol sama kita." Galih berpindah posisi dan duduk di depan Reza, tangannya bergerak menahan kedua pipih Reza dan membuat Reza terlihat konyol.
Reza mencoba untuk tidak merespon dan membiarkannya.
Kesal dengan Reza yang diam tak membalas, Galih pun menatapnya lekat-lekat mata Reza, membuat suasana canggung dan langsung dibuyarkan oleh Reza. Ia tak tahan dengan tatapan Galih yang menggelikan.
"Apaan sih, Lu gay ya?"
"Iih abang Reza jahat nih, aku kan cuma mau jalan-jalan sama abang." Dengan nada yang mengesalkan, Galih mencoba menggoda Reza yang mulai terusik.
"Pergi aja sendiri, gua mau lanjut maen game mumpung masih ada waktu istirahat nih." Reza mengambil hpnya sambil mengenakan headset.
Galih pun makin kesal dibuatnya, tak habis pikir Ia mencoba satu hal lagi untuk membujuk Reza.
Berdiri secara perlahan dan berpindah tempat ke samping Reza yang sedang asik sendiri. Melihat temannya yang lengah, dengan cepat Galih mengambil hp Reza lalu berlari ke luar kelas, sontak membuat Reza kaget.
Tanpa pikir panjang Reza mengejar Galih dengan ekspresi ingin membunuh. Baru saja Reza melewati pintu kelas tak sengaja Ia menabrak seorang siswi di depannya.
Reflek tangannya menahan siswi tersebut agar tidak terjatuh dengan posisi hampir memeluknya. Namun usaha tersebut membuat mereka terjatuh bersama di lorong sekolah.
Galih terkejut mendengar suara teriakan wanita, ia pun menoleh ke belakang dan melihat Reza yang sedang tertelungkup sambil memeluk siswi yang malang dibawahnya. Tak terima temannya menang banyak, Galih langsung menghampiri Reza.
"Wah parah lu, anak orang tuh."dengan tampang tak bersalah Galih membantu Reza untuk bangkit.
Reza melihat sikunya yang terluka akibat tertimpa badan siswi tersebut, Ia bemaksud untuk menahannya agar tidak jatuh langsung ke lantai. Reza memandangi Galih yang sedang menolongnya berdiri.
"Cih, gelud yuk." Ajak Reza.
"Eh dari pada gelud ama lu mending gua minta maap. Maap banget dah nih hp lu." ujarnya sambil mengembalikan hp Reza.
Dengan cepat Reza mengambil hpnya, terlihat jelas Reza sangat kesal karena kejadian itu.
Melihat siswi tersebut baik-baik saja Reza berinisiatif untuk meminta maaf karena sudah menabraknya,
"M-Maaf Gua beneran gak sengaja."
Siswi tersebut hanya melihat Reza sesaat selesai membersihkan bajunya yang terkena debu lantai, perlahan Ia mendekati Reza dan langsung menamparnya keras. Galih terkejut melihatnya karena baru pertama kalinya Reza ditampar setelak itu di depannya.
"Reza! Sakit ya?!," Galih melihat pipih Reza yang memerah.
"Eh anu kak maaf, Dia tadi gak sengaja nabrak kakak gara-gara ngejar gua." Galih mencoba menjelaskan kenapa Reza bisa menabraknya,
"Bodo amat!" Siswi tersebut kelewat emosi Ia bergegas beranjak pergi.
Terdiam, Reza mengusap pelan pipihnya yang bercap telapak tangan. Tak lama tangannya gemetar kuat, Galih yang melihat Reza seperti itu pun panik sendiri.
"Za lu kenapa?! Jangan kejang-kejang di sini dong!" Ia melihat wajah Reza mulai memucat dan tangannya mengeluarkan keringat dingin.
"Reza? Za masih inget gua kan?!" Perlahan tangan Reza meraih pundak Galih, Ia pun menoleh ke arah teman sekelasnya itu,
"Gal..."
"iya Za kenapa?!"
Reza terdiam sejenak,
"Gal..!!"
"iya! ini gua lu kenapa sih?!" Galih mulai kesal.
"Tadi yang gua tabrak, kakak kelas yang kemarin kan?"
"Eh, tunggu"
. . .
"Oh iya ya!" Butuh loading sejenak untuk Galih tersadar.
"Pas gua jatuh sama dia, gua gak sengaj-" Reza membungkam mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
"Gak sengaja apa!" Galih tak bisa menahan rasa penasarannya, ia mulai menggoyang-goyangkan tubuh Reza.
Saat Reza ingin melanjutkan pembicaraan, mereka ditegur dengan guru. Ternyata jam istirahat telah usai dan mereka berdua tak menyadari itu.
"Heh! kenapa masih diluar, udah jam masuk pelajaran ini. Kenapa kalian berdua malah asik duduk-duduk di depan pintu kelas, ngalangin jalan aja, udah cepat masuk sana!" dengan tegas guru tersebut memarahi mereka berdua.
Reza dan Galih pun masuk ke kelas diiringi gelak tawa dari teman kelas lainnya yang mendengar suara omelan guru tersebut.
...
Sementara di WC siswi,
"Duhh tadi itu apaan sih." Lisa tengah memandangi wajahnya di cermin. Membasuh wajahnya yang mungil dengan air keran. Ia sangat terkejud dengan kejadian pada jam istirahat tadi."Argh... biar pun gak sengaja tapi tetep aja itu ciuman pertama gua!" Lisa sangat tak siap untuk itu, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, Ia mencoba menenangkan diri.
***
Jadi... Ini cerita pertamaku di wattpad, horeee!!!
Aku masih amatiran sih dan cerita ini aku publish untuk nyalurin hobiku aja yang kadang-kadang kepingin nulis, jadi kalo misalnya gak memuaskan ya gak papa aku paham kok.
Makasih ya udah mau luangkan waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gua Cupu Terus Kenapa?
Fiksi RemajaSi Cupu Reza berpacaran dengan Idola sekolah? Hal itu terjadi begitu saja, Reza yang tak ingin berurusan dengan orang lain pun tak bisa menolaknya. Di sinilah awal cerita yang harus Reza lewati bersama pacar pertamanya Lisa.