Elma bedengus kesal dengan apa yang Sean lakukan padanya hari ini,bagaimana tidak,dia harus menjadi kelinci percobaan yang akan dijadikan objek untuk memanah.
"Kakak,apa kau yakin akan menjadikan dia objekmu?"
"Ck,kau diam saja,biarkan aku memanah"Ujar Sean sambil menyesuaikan anak panahnya ke objek.
"Hey,penggang lah betul-betul,nanti kenak kepalamu, aku ndak tau lah ya"Teriak Sean sambil mengintruksikan supaya objek yang diletakan tidaksalah mengenai sasaran.
Ia hanya memutarkan bola matanya kesal,dan tidak memperdulikan ucapan Sean. Dengan hati-hati Sean mulai mengatur kefokusan sebelum meluncurkan anak panah,setelah ia yakin dan 'wusss' anak panah meluncur tepat disasaran.
"Yes"
Sementara itu, Elma menghembuskan nafasnya lega karna hampir saja, Sean bermain-main dengan nyawa nya dan itu membuatnya semakin kesal pada Sean
"Kau gila!"
"Bukan,itu bukan gila,tapi itu 'greget'"
"Kau hampir membunuhku bodoh!"
"Lalu, apa aku harus meminta maaf pada mu dengan mengatakan'Oh Elma,maafkan aku yang hampir membunuhmu',begitu?hah,tidak,bahkan tidak dalam mimpimu!"Ucap Sean kemudian pergi meninggalkan Samuel dan gadis yang bernama Elma itu disana.
"bahkan aku tak ingin melihat dirimu dalam mimpiku, kau dengar itu!"Teriak Elma pada Sean yang meluap.
"Sudah, jangan pedulikan ucapannya tadi, dan maaf atas perkataan kakakku tadi"
"Aku ragu dia saudaramu Sam"
Samuel terkekeh mendengar ucapan Elma yang terlihat sangat kesal dengan kelakuan Abstruk kakaknya itu sambil tersenyum juga melihat Elma.
^^^
"Kak, aku tau kau tidak menyukai gadis itu, bukan berarti kau harus menyakiti perasaannya seperti itu"
"Sam, diamlah. kau tidak berhak menceramahi ku seperti itu, dan yang pasti, aku tidak suka melihat dia ada disini"
Samuel menggeleng-geleng kecil dengan perkataan Sean dan itu membuatnya sangat tidak habis fikir dengan sikap kakak nya terhadap Elma.
"Terserah kau saja kak, meskipun kau membencinya bukan berarti kau memperlakukannya sesukamu, hati-hati terhadap kebencianmu kepadanya, siapa tau kebencianmu itu yang akan membawamu ke perasaan yang tidak pernah kau duga"
"Hah, tidak mungkin"
"We never knows, right?"
"Tidak Sam, kau lihat dirinya itu? dia itu jelek, dan kau juga tau semua orang tidak menyukai, jadi tidak fair rasanya jika kau hanya memperdulikan sikapku dengannya saja, lagi pula tidak hanya aku, bahkan kurasa tidak ada yang mau menyukainya"
"Tidak ada yang sempurna didunia ini kak, mungkin orang yang kau anggap musuh bisa jadi adalah orang yang kau cintai, jika kau hanya menilainya dari rupanya saja, kau sangat salah dalam menilai seseorang, kita tidak pernah tau, bisa jadi dibalik rupanya yang buruk itu, dia memiliki hati seperti malaikat, sebab yang tampak terlihat buruk bukan berarti didalamnya juga buruk"
"Terserah kau saja"Ucapnya kemudian beralih pergi meninggalkan Sam. Sam tampak tersenyum kecil selama Sean melangkahkan kakiknya sampai akhirnya Sean benar-benar pergi dari hadapannya.
^^^
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Elma tersentak kaget dan melihat kearah sumber suara yang berhasil mengejutkan kesendiriannya.
"Sam?"
Sam mendekati Elma kemudian duduk tepat disamping gadis itu.
"Ada apa?apa aku tidak boleh kesini?"
"Eh,bukan, maksudku, boleh saja, tapi kenapa kau mau menemuiku?"Ucap Elma dan kemudian melihat Sam yang kini duduk disampingnya.
"Tidak ada, oh iya, bolehkah aku menanyakan sesuatu?"
"Silahkan"
"Kenapa kau bisa ada disini?"
"Karna aku tidak punya pilihan lain"
Sam menyerngitkan dahinya yang bingung dengan dengan pekataan gadis tadi.
"Maksudnya?"
"Hmm, maksudku, ini semua berawal dari kesalahanku yang menyusup ke dalam istanamu, jadi aku pikir karna aku hanya hidup sendiri, tidak ada salahnya aku bekerja disini"
"Seharusnya kau itu dihukum, lalu kenapa ayahku tidak menghukummu saja?"
"Iya, kau benar, seharusnya raja menghukumku atau mengusirku saja, ayahmu sangat murah hati sama sepertimu, dan itu membuatku sangat berhutang budi atas kebaikannya"
"Ternyata kau tak seburuk yang orang duga, aku rasa ayahku tidak salah sudah memberimu pekerjaan disini"
"Terima kasih sam"
"Oh,ayolah jangan berlebihan seperti itu, aku hanya mengatakan apa yang harus aku katakan, selama ini aku hanya menjadi seperti apa yang ayahku ajarkan padaku"
"Ayahmu pasti sangat bangga kepadamu, dan juga ibumu"
"Ibu ku sudah tiada"
"oh,maaf ,aku tidak bermaksud-"
"Tidak apa, tapi aku masih bersyukur masih memiliki keluarga, paling tidak masih ada yang menyayangiku disini meskipun keluarga ku tak utuh,mungkin masih banyak yang memiliki keluarga namun tidak mengerti betapa berharganya memiliki sebuah keluarga, aku rasa hanya orang bodoh yang menyianyiakan keluarganya"
Elma seolah ditampar keras atas perkataan Sam tadi, ia ingat betapa egoisnya dirinya sampai-sampai tidak memperdulikan bagaimana kondisi kerajaannya setelah dia memutuskan untuk pergi, dan itu membuatnya semakin merasa bersalah.
"Hey,kau menangis?"
Elma langsung cepat menghapus butiran bening itu dan mencoba membuat dirinya terlihat baik-baik saja.
"Haha, tidak, ada sesuatu yang masuk kemataku"Ucapnya bohong.
"Kau tidak bisa menipuku El, jika kau ingin berbagi ceritamu denganku, katakan saja, seperti yang pernah ku katakan padamu, aku senang bisa mengurangi penderitaan orang lain, jadi, jangan sungkan, jika kamu merasa sungkan, anggap saja aku ini seperti temanmu atau siapalah itu yang kamu anggap seperti keluargamu, okkay?"
"okkay okkay, baiklah"
Sam kemudian tersenyum setelah melihat Elma yang akhirnya mau mendegarkan sarannya.
......
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway - Completed✓
Ficción GeneralDia melarikan diri dari kerajaan dan bersembunyi dikerajaan lain,ia merubah penampilannya menjadi sangat buruk sehingga tidak akan ada yang mengenalinya apalagi untuk mencoba mendekatinya. Sampai suatu hari,ia sangat kelaparan dan terpaksa mencuri d...