11.Memaafkan

1.1K 75 2
                                    

"Maafkan aku..." lirihnya sambil memegang tangan wanita paruh baya itu dengan kedua tangannya.

"Alys benar, aku memang anak yang tidak tau diri, dan aku sudah menyusahkan semua orang"

Elma tidak kuasa menahan tangisannya sambil memegang tangan wanita yang tidak lain adalah ibunya, ia begitu menyesali semua yang telah terjadi termasuk dengan apa yang ia lakukan, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan setelah ini, apakah ia akan kembali pergi atau tetap berada disini meskipun semua tidak akan lagi sama seperti dulu, dulu hanya ada keceriaan didalam keluarganya, semua orang begitu memanjakannya tidak ada satupun yang memarahinya. Tapi sekarang, keadaan malah berbanding terbalik dari sebelumnya, semua orang hanya mengkhawatirkan kesehatan Ratu, tidak ada lagi orang yang memanjakannya layak nya seorang putri, semua orang justru menaru rasa marah dan kecewa terhadapnya terutama adiknya yaitu Alysa.

"Hapus saja air mata palsumu itu kak, tidak ada gunanya kau menangis seperti itu, jangan bertingkah seolah kau peduli tapi nyata.., uh bahkan aku tidak sanggup untuk mengatakannya"

Hening, tidak ada tanggapan setelah itu, lagi-lagi Alys berkata sesuka hatinya. Apa terlalu besarkah dosa kakaknya itu sampai-sampai hatinya begitu keras untuk memaafkan satu kesalahan yang ia perbuat? sementara itu, ia hanya menemani Ratu berharap semoga Ratu cepat sadar dan akan membuat keadaan menjadi sedia kala. Terlalu banyak menagis membuat keadaannya terlihat buruk, ia menundukan kepalanya disamping tubuh ratu, ia sangat kelelahan sampai ia merasakan sebuah tangan mengelus lembut kepalanya.

"Keep your head awake"

Elma langsung mengangkat kepalanya dan melihat Ratu terbangun sambil memegang kepalanya seraya tersenyum lemah kearahnya.

"hh, bunda" Ucapnya sambil tersenyum haru melihat ibunya sudah sadar.

"I can't see you cry, dont be cry my El"

"I'm so sorry"

"Sttt, jangan memohon maaf seperti itu, kau tidak melakukan kesalahan apapun"

"Tidak, jangan membela ku seperti itu bunda, aku pantas untuk disalahkan, dan aku pantas untuk dihukum"

"Tidak, ada ada yang menyalahkanmu, dan tidak ada yg boleh menghukummu, yang paling penting sekarang kau telah kembali dan berkumpul dikerajaan kita, aku memaafkan mu"

"Terima kasih bunda"

"Tapi sayangnya aku tidak mau memaafkanmu kak"
Alys yang ternyata masih berada disitu menyela pembicaraan antara Ibu dan kakaknya

"Alys, kau lupa kita tidak boleh bertengkar di depan bunda"

"Aku tidak mengajakmu bertengkar, aku hanya ingin memberi taumu saja"

Ratu yang mendengar perdebatan kecil diantara putrinya langsung menyela ucapan Alysa.

"Alysa.., bisakah kau mendekat kemari"

Alysa yang mendengarkan ucapan ibunya itu langsung menuruti ucapan ibunya namun ia tidak mau melihat kearah kakaknya.

"Apa yang membuatmu tidak suka kepadanya?"

"Kurasa aku tidak perlu mejelaskan ini kepada bunda, karna bunda tau persis bagaimana kecewanya aku melihat kelakuan anakmu yg satu itu"

"Apa dengan begitu kau menjadi tenang?"

"Aku tidak tau"

"Alys, bolehkah bunda mengatakan suatu hal kepadamu? Alys, tataplah bunda, jangan memalingkan wajahmu seperti itu"

Alys kemudian melihat kearah ibunya dan mulai mendengarkan ucapan Ratu Kaila.

"Tidak ada manusia yang sempurna didunia ini, setiap dari kita pasti membuat kesalahan..."

"Mungkin hari ini kakakmu yang melakukan kesalahan hari ini, tapi tidak selamanya ia akan melakukan hal itu, bisa jadi dia belajar dari kesalahannya itu dan mau berubah menjadi lebih baik..."

"Jangan terlalu menaru dendam terlalu lama kepada seseorang, apalagi orang itu adalah saudara kandungmu, belajarlah memaafkan kesalahan orang lain, sebab tidak ada satupun orang yang didunia ini yang tidak melakukan kesalahan, semua pasti akan melakukan kesalahan..."

"Sekarang bunda tanya, apakah hatimu jauh lebih baik jika kau terus menyimpan rasa marah kepada kakakmu?"

Alys hanya menggeleng tanpa menjawab pertanyaan itu.

"Nah, sekarang coba kau tenangkan hatimu, cobalah mengikhlaskan semua yang telah terjadi dan cobalah untuk memberi maaf, bunda yakin hatimu akan jauh lebih baik, sebab, semakin lama kebencian itu bersarang, semakin hatimu menjadi tidak tenang"

Alys memejamkan matanya  kemudian menarik nafas dan membuangnya kembali, lalu membuka matanya.

"Jadi, bagaimana keputusanmu?"

"Aku memaafkan kak Elma"

Elma yang mendengarkan ucapan Alys langsung tersenyum haru dan langsung memeluk Alysa.

"Terima kasih, terima kasih, terima kasih"

"Akhh, iya iya, lepaskan kak El, kau memelukku begitu kuat, aku sulit bernapas"

Mendengar Alys kesulitan bernafas akhirnya Elma menghentikan pelukannya itu sehingga membuat Alys harus mengatur nafasnya kembali agar stabil.

Ratu tersenyum melihat putri-putrinya sudah mau berbaikan, ia merasa lega dan jauh lebih baik, dan kemudian mengajak putri-putrinya kedalam pelukannya, semuanya kini kembali tersenyum dan bahagia, dan dipastikan bahwa kerajaan Eles akan kembali damai seperti semula, karna semua keluarga akan berkumpul kembali dan utuh.

Aku berjanji, kekacauan tidak akan terulang kembali...

Selesai..

wkwk, kena tipu :v
maaf ya, utk dipart ini cuma nyelesain masalah antara kakak dan adik ini , biar enak mau ngelanjutin gimana, dan  sorry up hari ini malem dan cuman  1part, hehe soalnya ragu mau publis part selanjutnya, takut gak ngena dihati *cyaelah bahasamu thor :'v

sekali lagi makasih bgt udh mau nunggu cerita ini :)

ily so much

See u next week :)

Runaway - Completed✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang