Chapter 21

19 3 0
                                    

Sementara mereka berdua bertengkar rio dan nada tampak canggung karena masalah kemarin saat rio dan bang jhope mampir kerumahnya hingga suara kak steven memecahkan keheningan atau memecahkan keberbisikan erika.

"Mau pulang bareng ga nad?" kata kak steven menawarkan.
"Tapi bang jimin bentar lagi nyampe kok" kata nada menolak secara halus.
"Ohh yaudah deh, gw duluan ya" pamit kak steven pada nada dan ia hanya menganggukan kepalanya.

Lalu lewatlah kak eric yang sedari tadi erika tunggu.

Kak eric...

"Kak eric" panggil erika sambil menghampiri kak eric yang belum keluar gerbang.

Erika melambaikan tangan untuk menyuruh kak eric mengadap erika.
Eric keluar dari sana dan memberhentikan motornya dipinggir jalan masih bisa dekat dengan erika berdiri.

"Kak, kakak rumahnya dekat banjar kan?" tanya erika menghampiri kak eric tepat berada disamping kak eric dan ia hanya menganggukan kepala.
"Bareng ya kak" pinta erika pada kak eric namun pria itu malah berfikir membuat wibana segera bertindak.

"Bareng aku aja beb" tawar wibana sambil merangkul bahu erika.

Sampai membuat erika harus menghindar namun malah membuatnya terjungkal dan akhirnya menabrak bahu kak eric. Membuat tatapan yang bisa saja membuat keduanya tersipu. Wajah erika bersemu namun ia tidak tahu kalau kak eric mencoba menahan debaran jantungnya itu.

Wibana yang melihatnya langsung menarik erika dan langsung menubruk tubuhnya.

"Jangan sentuh bebeb gw!" kesal wibana menatap nyilang kak eric sedangkan kak eric diam, ia mengangkat bahu acuh kemudian kembali berjalan pulang membuat erika semakin marah dengan tingkah wibana itu.

"Wibanaa..! Kampret banget sih lo, kan kak eric jadi pergi. Gw benci sama lo!" kata erika penuh marah namun wibana hanya tercekat dengan ucapan erika yang mengatakan bahwa erika membencinya.
"Ga papa deh kamu benci aku" kata wibana dengan smriknya membuat erika tertegun, berhenti protes dan erika menunjukan wajah bingungnya.

"Lho? Kok malah bangga gw benci?" tanya erika yang bingung dengan penuturan atau perkataan pasrah dari mulut wibana sepanjang hari ia bertemu wibana pria itu tak pernah putus asa dalam tujuan yang ia ingin capai.
"Karena benci akan berubah menjadi cinta, iya kan beb?" kata wibana sambil menaik turunkan alisnya ditambah senyum bangga disana membuat erika semakin jengkel.

"Bodo! Nad abang lo udah sampe noh" tunjuk erika sambil menghampiri nada dan menarik tangan nada agar ia bisa pergi jauh dari wibana yang jengkel.
"Hay abang yang gantengnya keterlaluan" goda erika sambil cengiran membuat bang jimin tertawa puas dengan tingkah erika yang menurutnya lumayan lucu.

"Bisa aja lo er, yaudah nad cepetan naik. Abang ada tugas yang harus diselesaikan sekarang" pinta bang jimin pada nada dan nada langsung menurutinya.
"Duluan ya er" kata bang jimin sambil tersenyum membuat para siswi berteriak histeris.
"Iya bang dan hati-hati dijalan" kata erika sambil melambai dan nada hanya bisa membalas lambaian tangan erika.

Lalu erika langsung naik angkutan umum karena malas untuk debat lagi dengan wibana.

Skip>>>

Keesokan paginya mereka menjalankan ulangan untuk ulangan tengah semester, semua siswa-siswi telah berjuang mengerjakan ulangan yang akan menantikan hasil pembelajaran selama semester tersebut dan hari hari berlalu hingga saat akhir ujian, sekolah diliburkan selama yang sudah ditentukan sekolah.

Hari libur sekolah dimanfaatkan oleh nada untuk menonton tv sedangkan bang jimin juga kuliahny sedang libur mereka asik menonton acara kesukaan mereka bersama.

BOY FRIEND AND GIRL FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang