1. Irfan Fernandes

15.1K 473 182
                                    

IRFAN FERNANDES POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

IRFAN FERNANDES POV

" Dari dulu sampai sekarang, aku tidak pernah mencintai kamu Irfan ! Aku cuma ingin menikmati hartamu saja !! ."

Cyntia tersenyum sinis menatapku, sedangkan lelaki yang ada di sampingnya, merangkul erat pinggang Cyntia.

" Apa kamu juga tidak menganggap buah hati kita ? Dia juga anak kamu, kamu harus ingat itu ."

Aku berusaha bersikap tenang, dan berbicara baik - baik pada Cyntia.

" Aku tidak pernah menganggap dia anaku, kalau kamu mau ambil saja, aku tidak peduli !! ."

Plakk....

Aku benar - benar sudah tidak bisa menahan emosi, Perkataanya itu sungguh keterlaluan kepadaku.

" Mulai detik ini, kamu bukan istriku lagi, dan jangan pernah kamu menjejakkan kakimu, dirumah ku lagi !! ."

Aku berkata tegas dan menggeram, kepada Cyntia dan juga selingkuhanya itu.

Hatiku tidak terlalu sakit saat melihatnya bersama pria lain, tetapi aku sangat marah ketika dia tidak menganggap Cio adalah anaknya juga.

" Dasar lelaki tidak BERGUNA !! ."

Dia mengusap pipinya yang merah akibat tamparanku, dan berlalu pergi bersama selingkuhanya itu.
Untung saja selingkuhanya itu tidak melawan, jika sempat dia membalas tamparanku pada Cyntia, aku patahkan leher mereka berdua.

Cyntia Kaylani adalah Istriku, wanita yang aku cinta dan menjadi ibu dari anakku.
Selama kami menjalani rumah tangga, Cyntia memang sangat jarang ada dirumah, semua tugas - tugas rumah di serahkanya kepada pembantu, begitupun dengan menjaga Cio.

Karna dia sangat jarang berada dirumah, sehingga membuatku curiga, dan mengikutinya untuk kali ini.
Ternyata apa yang aku lihat, sangat membuatku marah dan terkejut.
Aku benar - benar tidak menyangka, jika Cyntia bermain dengan lelaki lain di belakangku.
Aku mencegat mereka setelah mereka keluar dari kamar hotel, dan sangat membuatku murka melihat prilaku Cyntia.

" Daddyy.... ."

Tiba - tiba lamunanku tentang Cyntia, buyar oleh suara Cio yang terbangun.

" Ada apa sayank ? Kok bangun anak Daddy... ."

Aku menepuk - nepuk paha Cio, agar dia tertidur kembali.

01 : 20 Malam

Ternyata sudah jam satu lewat, tetapi mataku tetap belum bisa terlelap.
Bayangan - bayangan Cyntia dan selingkuhanya, selalu membayang di pikiranku, aku benar - benar tidak menyangka jika Cyntia bermain di belakangku dengan pria lain.

Selama ini aku selalu mencukupi kebutuhanya, dan selalu menuruti apa yang dia mau.
Ternyata itu semua hanya untuk di nikmatinya saja, dan ketika ada yang bisa memberinya lebih, dia justru berpaling dariku dan Cio.
Tak terasa air mataku menetes begitu saja, aku bersedih bukan karena kepergian Cyntia, tetapi aku sedih memikirkan Cio.

Ayam KremesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang