GINO ABRAHAM POVSetelah meminta izin kepada Ibu, hatiku sangat lega karna Ibu tidak keberatan, jika aku menjaga Cio dan tinggal bersama mereka.
Hati ku serasa berdebar - debar membayangkan, karna sebentar lagi aku akan tinggal bersama Cio, dan juga bersama Pak Irfan yang telah menumbuhkan benih - benih cinta di dalam hatiku.Tok.. Tok... Tok...
Di dalam lamunanku yang sibuk membereskan barang - barang, tiba - tiba pintu kamar kos ku di ketuk oleh seseorang dari luar.
" Siapa...?! "
Aku hanya berteriak dari dalam, malas kali mau buka pintu, ganggu lamunan indah aku aja.
" Gua nih..! Marcell....!! Ngapain lo di dalam..?! Coli ya...?! Hahaha... "
Ternyata si biang kerok yang datang, malah ngatain aku coli lagi.
Cklek..!
Aku membuka pintu dan memasang raut wajah kesal akibat perkataanya tadi.
" Ada apa...? "
Bukanya menjawab dia malah nyelonong masuk ke dalam kamarku, gak di suruh masuk pun dia.
" Eh.. Lo mau kemana...?! Gak sopan banget tau, main nyelonong aja kerumah orang...! "
Aku berusaha menahan tubuhnya agar tidak masuk ke dalam, karna aku belum memberi tau dia jika aku akan pindah, pasti banyak tanya dia nanti.
" Pasti lo nyembunyiin cowok ya...? "
Dia malah menatap penuh tanda tanya terhadapku.
" gila lo ya.. Mana ada... Udah sana... Ganggu orang aja, lagian mau ngapain lo kesini...? "
Marcel malah semakin ingin tau dan memaksa untuk masuk.
Aku berusaha menahanya agar tidak memasuki kamarku, tetapi kekuatanya lebih besar dari dugaanku, hingga membuat dia mampu menerobos masuk.Dann.....
Dia langsung terdiam dan tercengang melihat kamarku yang sudah rapi, barang barang ku sudah aku masukkan ke dalam koper, hanya tersisa beberapa saja di atas kasur.
" What...?!! Lo di usir sama ibu kos..? Kalau lo gak ada uang lo bilang sama gua..!! Gua akan bantu lo..! Ngerti...?! "
Huffffftttt....
Apa kan aku bilang, aku hanya bisa menghembuskan nafas kesal mendengar ocehanya itu.
" Berapa utang lo sama ibu kos..? Yok ikut gua.. Gua bayar buat 1 tahun kedepan...!! "
Dia menarik tanganku dan berjalan keluar dari kamar, tetapi aku menepis genggaman tanganya itu.
" Apa apaan sih lo cel...? Jangan ngawur deh, sejak kapan aku nugak bayar kos...? Hah...!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayam Kremes
Romance" Apa kamu mau menjadi Papynya Cio ? ." " Ha ?! Aku jadi.. Papy... ." " Saya benar - benar mencintaimu Gino, dan menginginkan kita untuk menjalani hidup bersama ." Gino terdiam menatap wajah serius Irfan, dia sangat bingung untuk memberikan jawabany...