GINO ABRAHAM POVHari ini aku menghabiskan waktuku di kampus, walaupun aku tidak ada kelas, tetapi aku lebih memilih berada di sana, darida nongkrong - nobgkrong gak jelas, seperti kebanyakan teman - temanku.
Tetapi...
Sebenarnya aku berada di kampus bukanya tanpa alasan, semenjak pertemuanku dengan Pak Irfan, entah kenapa aku selalu mengingatnya, dan wajahnya selalu bermain di kepalaku.' Ayam Kremes.. '
Aku tersenyum sendiri mengingat ucapan Marcel waktu itu, dia memberi nama Pak Irfan dengan Ayam Kremes, hehehe... Ada - ada saja dia.
Tapi Pak Irfan memang duda keren dan gemesin sih, gak kebayang jika aku berada di dalam dekapanya.
Pasti dunia ini terasa indah, dan aku merasa sangat nyaman.Seperti hari ini pun, aku tidak terlalu fokus mengerjakan skripsi, aku duduk di taman kampus sambil melamun tentang Pak Irfan, walaupun laptop di depanku, tetapi fikiranku melayang entah kemana, wajah manis Pak Irfan selalu membayangi fikiranku, sehingga membuatku tidak sadar, jika Pak Irfan sudah berada di belakangku.
Dia mengajakku untuk makan siang bersama, dan sekalian ada yang mau dia bicarakan kepadaku, sehingga membuatku kaget dan bingung akan ajakan Pak Irfan.
Tetapi aku menerima ajakanya, dan kami makan siang bersama setelah menjemput Cio.Aku bahagia dan juga sangat berterima kasih kepada Pak Irfan, karna selama ini aku sangat jarang merasakan kebahagiaan seperti ini.
Apalagi... Pak Irfan adalah orang yang aku fikirkan beberapa hari ini, sehingga membuat hatiku berbunga - bunga selama bersama mereka.Tetapi aku menjadi lebih kaget, setelah Pak Irfan menyampaikan maksudnya menemuiku, ternyata dia memintaku untuk menjaga Cio, dan tinggal bersama mereka, dan Cio juga sangat menginginkan jika akulah orang yang akan menjaganya di rumah.
" Iya Kk... Kk mau ya tinggal di rumah Cio, Cio gak ada temen Kk di rumah.. Kk mau ya ? ."
Dengan wajah memelasnya, Cio memegang tanganku, dan sangat berharap jika aku mau menjaganya, sehingga membuatku tidak tega, dan kasihan melihatnya merasa kesepian, akupun membelai pipi Cio dengan kasih sayang, entah kenapa aku merasa sangat dekat dengan Cio, mungkin saja karna aku memang menyukai anak kecil, sehingga membuatku merasa nyaman dan menyayangi mereka.
Tetapi... Tiba - tiba ucapan Pak Irfan membuatku dan Cio kaget.
" Iya Gino... Cio butuh teman di rumahnya, dia butuh seorang Mammy ."
" Ha ! ."
Aku dan Cio sama - sama melongo mendengar ucapan Daddynya.
" Kok jadi Mammy sih Daddy ? Kan Kk Gino itu cowok ? ."
Jawaban Cio membuat Pak Irfan sadar, dan begitu juga dengan keterkejutanku.
" Ha.. Eh.. Hehe... Ii.. Itu.. Ma.. Mak.. Maksud Daddy... Kk.. Gino.. Kk.. Gino.. Jadi... Yaa.. Jadi Kk nya Cio, Cio mau kan punya Kk ? ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayam Kremes
Romance" Apa kamu mau menjadi Papynya Cio ? ." " Ha ?! Aku jadi.. Papy... ." " Saya benar - benar mencintaimu Gino, dan menginginkan kita untuk menjalani hidup bersama ." Gino terdiam menatap wajah serius Irfan, dia sangat bingung untuk memberikan jawabany...