Trio Bangsul

4

**FLASHBACK

"huft available available just people, kalo bukan bu sunny killer udah ku pendem ke tanah biar makin bantet. Menyebalkan." Sowon menuju ke ruang perpus disuruh bu sunny ngembaliin buku yang abis dibaca para murid buat materi hari ini berhubung sowon ketua kelas ya mau gak mau dia ngebalikin bukunya.

"ett dah mana berat bat nih buku udah kaya novel harry potter tinbih"

Sesampain sowon di perpus tiba tiba angin entah dari mana berhembus menuju wajah cantik dan tampannya sowon, seketika ia terpana dengan pemandangan di depannya. Ia melongo tepat di pintu masuk perpus.

"mas..."

"..."

"hello mas..misi dong"

"...."

"ma-"

"WOY ! KAMU GAK LIAT APA AKU CEWE HAH?! MAS MAS AE, AKU BUKAN MASTENG MBAK! BILANG DONG KALO MAU MASUK TOWEL TOWEL AJA GENIT BAT" emosi sowon.

"aa-ah s-so-sowon kim?"

"ne! Majayo! Naneun kim sowon imnida, waeyo?"

Gantengnyaa bisik gadis yang disembur bacotan sowon dalam hati, dia tak mengedipkan matanya walopun udh kena bacotannya tetep aja mata banjjak banjjal binadeon

"ma-maaf sowon ssi" kemudian sosok gadis itu kabur tidak jadi masuk perpus.

"gadanta bener tuh cewe, untung cakep."

Sowon kembali melihat ke depan setelah ada gangguan yang merusak pemandangan indahnya, tetapi seseorang yang dilihatnya pun tiba tiba melihat ke arah sowon karna terkejut dengan omelan sowon tadi.

"ee..ehh mbak nya mau kemana?" tanya sowon setelah gadis itu pergi meninggalkan tempat bukunya.

"aah hampir saja lupa, aku balikin buku dulu deh. Baru nanti nyamperin dia ehehehe btw dia bukannya teman si bantet itu ya hmm"

Sowon bergelut dengan pikirannya ia menaruh buku yang dititipkan bu sunny ke tempatnya.

"kemana ya dia?" sowon celingukan nyari gadis itu.

"haahh?!! Omo!!!"

Tanpa sengaja arah pandang sowon ke meja paling belakang dimana ada sosok gadis yang melumpuhkan syaraf dan sel sel otak sowon sehingga tidak dapat bekerja dengan semesetinya, dengan langkah mantap ia mengambil sembarang buku dan menatap ke arag gadis itu menghampirinya.

Sowon menjatuhkan pantatnya dikursi, ia pura pura membaca buku sesekali melirik gadis di hadapannya.

Sowon kesal karna gadis itu fokus sekali membaca akhirnya ia frustasi menaruh bukunya.

"sowon imnida, kim sowon" ucap sowon menjulurkan tangannya sedangkan yang diajak bicara masih berkutik dengan bukunya.

"permisi nona, bolehkan berkenalan denganmu?" tanya sowon lembut sangat lembut.

Akhirnya yang ditanya noleh juga ke arah sowon dengan tampang agak jutek ia menutup bukunya.

"ya? Ada apa?" tanya gadis itu.

Sowon tercekat dengan suara lembut gadis itu bahkan ia tidak bisa menelan ludahnya karna merasa aliran darahnya berhenti sesaat. Ia menahan napas.

"chankaman... Kamu kan...." ujarnya.

Sowon mengangguk menunjukan bahwa tidak ada yang tidak mengenalnya di sekolah ini.