8

1K 89 26
                                    

Hari sabtu pun tiba

Hari yang sangat ditunggu yuna, kenapa? (baca sebelumnya) ya karna yuna sungguh sangat excited untuk berjalan jalan sore sama si manusia songong tak tahu berterima kasih.
Sebelum sampai di taman air yuna prepare buat dirinya.
Entah dia ingin terlihat lebih menarik lebih cantik dari biasanya di sekolah.

Sayangnya sore harinya mendung pun datang. Yuna baca dulu ramalan cuaca hari ini, katanya aman hanya mendung manjah tidak hujan. Baik yuna akan melanjutkan perjalanan dengan abang greb menuju taman air.

Yuna sampai di taman air se jam sebelum jam yang ditentukannya karna takut telat biasanya hari sabtu tuh jalanan rame padet gitu makanya dia mau dateng awal aja.

Yuna duduk deh tuh di bangku taman situ sambil liat air kolam ikan, air mancur, kincir air dan serba air namanya juga taman air. Ia senyam senyum ngeliat anak kecil maen bareng tapi dia kesel juga ngeliat banyak yang bermadu kasih alias pacaran disana, yuna mendengus kesal sembari maen sosmed di hapenya.

Satu hal yang yuna sesali ia lupa meminta kontak sinb, bahkan ia ga simpan nomer sinb maupun kerabatnya. Eh tapi dia cuma punya nomer yerin gak mungkin kan pikir yuna dia hubungin yerin minta nomer sinb yeu ngaco aja gitu takut salah paham kan.

Gludukgluduk ctiiing jedeeerrrrr

"astagfirullah al'adzim" kata yuna sambil ngelus dadanya kaget denger petir.

"jangan ujan dulu dong, aku udah rapih nih. Duh..." keluh yuna

Setengah jam lagi tepat waktunya yuna berkata janji

Yang ditunggu tak kunjung datang pula

Yuna gelisah mengganti posisi duduknya, berdiri, duduk, jongkok, ngedeprok, ngorek ngorek tanah, sampe nyelupin kakinya ke kolam ikan mau terapi katanya sekalian. (hiyahiyahiya)

Dilain tempat dengan lokasi yang sama ternyata sinb sudah lebih dulu sampe di taman air jauh sebelum yuna, dia berada di sebrang yuna dengan jarak 200 meter tapi masih terlihat dengan mata elang sinb.

Ia menunggu waktu yang pas karna dia sungguh gak tau harus gimana, apakah temui yuna? Atau sekedar melihat dari kejauhan. Terukir sebuah lekukan senyuman tipis dari sinb saat ngeliat tingkah yuna nungguin sinb disana.

'ck cewe aneh!' kata sinb dalam hati.

Tak lama hujan pun turun, sinb menaruh bukunya kembali. Dia berdiri ngeliat yuna, sinb berpikir bahwa yuna pasti akan mencari tempat berteduh. Ia gak nemu yuna disana, mata elangnya mencari yuna.

'apakah dia sudah pulang?' pikir sinb

"sinb gimana sih, katanya mau dateng. Apa dia ingkar janji?" yuna kedinginan karna terpaksa menunggu sinb kembali di bangku awal.

Ternyata yuna masi dibalik pohon di sekitar bangku situ niat ingin berteduh namun kena hujan juga.

"loh? Ini masih hujan? Kok aku gak kena airnya lagi? Sedangkan-" pas yuna noleh kesamping ternyata sinb memayungi yuna.

"apakah kau idiot? Udah tau hujan ngapain masih disini?" kata sinb ketus pandangan ke depan dengan tangan menyamping memegang payung kearah yuna.

Yuna diem aja gak bisa jawab, antara air mata sama wajahnya kena air hujan nyaru ga keliatan.

"sinb" gumam yuna pelan.

"ne? Aku sudah disini" akhirnya sinb menoleh ke arah yuna.

"bagaimana bisa kamu sebodoh ini hah? Aku gak habis pik-"

Greeeebb

Yuna berdiri langsung memeluk sinb yang sedang berbicara namun harus terpotong.

Trio BangsulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang