Trio Bangsul

10

"eunb- ah eunha ya, ku mohon turunlah aku ingin bicara denganmu sebentar" mohon orang itu dengan tampang memelas namun masih terlihat menawan.

"aishh merusak hariku saja, mau ngapain lagi sih si bodoh itu." kesal eunha yang akhirnya luluh lalu turun dari mobilnya.

"wae? Cepatlah aku punya janji sama orang gak ada waktu banyak!" ketus eunha.

"woah sekarang kau sudah berhasil mendapatkannya huh? Setelah kamu pergi gitu aja ninggalin aku dulu tanpa alasan yang jelas, dan kamu gak tau aku tuh masih sayang sama kamu eunbi" gertak orang itu.

"cih! Makan tuh sayang pake sambel terasi gadoin pake kerupuk"

"wait... Ninggalin kamu? Maaf lebih baik ngaca deh terus diinget lagi siapa yang merusak hubungan kita dulu hah?" sambung eunha dengan kesal.

"udahlah lupain aja sih, kita cuma masalalu dan aku juga gak mau kembali sama kamu karna aku menyukai-"

"sowon unnie?"

Eunha terkejut dengan perkataannya menelan ludahnya berat saat omongannya di potong gitu aja, ngerasa bener sama omongan orang itu.

"iya, lalu apa masalahmu HWANG EUNBI ?" balas eunha dengan penekanan saat nyebut namanya.

Sinb ya orang itu adalah sinb yang bernama asli hwang eunbi itu, sinb pun menghela nafas dengan berat.

"baiklah, aku akan mencoba berhenti menyukaimu mencintaimu walaupun sakit tau kamu suka sama sahabat ku sendiri tapi gapapa aku terima. Asal kamu tau aja, dulu eunseo lah yang tlah merusak sepeda pemberianmu dia tidak sengaja saat pinjem sepeda aku dan rem sepedanya putus saat itu juga eunseo terjatuh lalu merusak sepeda pemberianmu. Maaf aku emang dulu gak berani ngomong yang sebenarnya dan menyadari betapa pengecutnya aku di hadapanmu, aku harap setelah ini semua masalah kita yang merusak hubungan kita lampau telah selesai dan.... Haaahh.... Aku merelakanmu untuk sowon unnie" kata sinb dengan mata berkaca kaca dengan senyuman miris telah melepaskan gadis yang selama ini ia cintai.

"terima kasih tlah mengubahku menjadi lebih baik seperti ini, semoga kelak kau bahagia dengan sowon unnie dan mendapatkan cintanya. Aku pergi eunbi ya" ucap sinb yang memberaniin diri mendekat eunha memeluk tubuh mungilnya menghirup aroma rambutnya yang selalu ia rindukan.

Sinb pun melepaskan pelukannya, eunha sama sekali tidak merespon ia hanya terdiam tanpa kata kata.

"dan untuk pertama dan terakhir kalinya...."

CHU...

Sinb mengecup sekilas bibir mungil eunha lalu beranjak pergi dari rumahnya ia berjalan sedikit menuju mobilnya karna sinb ditunggu sopir ajudannya.

Sepeninggalan sinb, eunha masih tak berkutik ia seperti tersihir gitu aja kaya mimpi tapi nyata. Ia pun dengan setengah sadar menuju mobilnya dan melajukan ke rumah umji, masih dengan tanpa kata kata.