"MAMA I AM BACK" teriak Clara yang kini telah berada di ruang tamu kediamannya bersama Mama dan adiknya. Ahh ya, dan jangan lupakan keberadaan Jeno yang kini dengan seenaknya menyelonong masuk ke kamar Clara. Memang Jeno sudah sangat hafal dengan letak ruangan di rumah ini.
"Jeno lo enak aja main nyelonong ke kamar gue, ga sopan banget sih."
"Gapapa kan, lagian juga udah biasa gue kesini." Jawab Jeno yang malah mendapat decihan dari Clara.
"Yaudah keluar sono lo. Mau ganti dulu nih gue." Ucap Clara, memang mereka akan pergi untuk memenuhi janji mereka tadi.
"Iya ya, btw Mama lo dimana? Perasaan tadi pas lo tereak - tereak ga jelas nggak ada jawaban tuh dari mama lo."
"Diatas kali." Jawab Clara asal.
"Yaudah gue ke atas dulu."
Clara baru ingat jika di jam - jam seperti ini Bela alias mamanya pasti sedang menjeput adiknya di tempat bimbel.
"Eh Je, gue baru inget. Mama pasti masih jemput Ica di tempat bimbel.""Payah ah lu. Kalo gitu cepet sana ganti, keburu maghrib nanti."
★★★★★★★
Setelah Jeno menunggu sekitar 15 menit di ruang tamu, akhirnya Clara keluar dari kamarnya dengan memakai ripped jeans dan sweater putih dengan logo boyband kesayangannya, BTS.
"Lo tuh mau pergi ke konser apa gimana sih? Segala pake sweater BTS, gue tuh anti plastik - plastik club." Sindir Jeno, yang memang adalah seorang wibu.
"Plastik lo bilang? Ngaca dong!! Lo jadi wibu juga cuma buat liat hentai kan? Ngaku aja lu!! Hahah!!" Balas Clara Tak kalah pedas.
"Dih sotoy banget lo."
"Nih gue bilangin ya, nanti tuh emang ada event K-Pop disana. Mweheheh mampoes lo." Ketawa Clara yang seperti kuntilanak membuat Jeno bergidik ngeri.
"Plastik terooss."
"Sabar - sabar, orang sabar disayang mphii." Balas Clara sambil mengusap - usap dadanya.
Mereka berdua Langsung saja meninggalkan rumah dan bergegas menuju mixme. Clara takut kalau nanti dia ketinggalan event berharga itu.
"Cepet Jeno, ngebut bisa kan?!!"
★★★★★★★
"Je mampir ke Chicken Wings dulu dong. Ternyata eventnya mulai jam 7." Pinta Clara
"Oh Yaudah, syukur deh."
"Kok lo malah bersyukur deh. Atau jangan - jangan lu ngira bakal gue ya yang bayarin?"
"Lah emang gue ya yang bayarin?"
"Jangan ogeb - ogeb dund Jeno ttaiiyang. Yekan tadi gue minta lu traktir, pas di lab." Ucap Clara lebay.
"Iya iya, eh Clar liat deh!" Suruh Jeno, yang tanpa sengaja melihat orang yang dia kenal.
"Loh Daniel? Kok dia disini? Sama siapa tuh cewek?" Kepo Clara "Kesana kuy!!"
Clara dan Jeno menghampiri meja Daniel. Daniel kini sedang bersama seorang perempuan yang terlihat masih seumuran dengannya. Mereka terlihat sedang menunggu pesanan.
"Wooy Kudaniel!!!" Sapa Clara dengan suara yang cukup keras. Sontak Daniel terkejut dan menoleh ke samping.
"Clara, Je..Jeno?" Tanya Daniel yang sempat lupa dengan nama Jeno.
"Lo sama siapa, berdua aja? Kok kaga bilang - bilang?" Tanya Clara balik
"Kenapa emang? Lo juga ga ada bilang mau pergi sama si Jeno."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionLIKE A DANDELION UP TROUGH THE PAVEMENT, I PERSIST. Dandelion memang ditakdirkan begitu. Mereka dilahirkan untuk ditiup. Menari bersama angin, berpencar mencari jati diri. Lalu jatuh lagi ke bumi dan menjadi dandelion yang baru. Lahir kembali dengan...