"Kenapa mah? Mereka mau pinjem tugas?"
"Dih, pedean banget sih kamu? Katanya mereka mau ada ngasih good news buat kamu."
"Good news apaan sih mah? Jadi mereka kesini buat ngasih kabar doang? Nggak percaya Clara mah!" Jawab Clara dengan tampang sok misterius.
"Ah kamu ini Clar, kayak nggak tau Daniel aja sih?" Kekehnya.
"Ya deh, pasti dia cuma mau minta pay keju kan mah? Udah ah Clara mau ke kamar, good night mah."
"Ya deh." Bela hanya menanggapi anaknya dengan memutar bola matanya malas.
★★★★★★★
"PAGII SEMUAA." Sudah menjadi kebiasaan Clara untuk berteriak saat memasuki ambang pintu kelasnya. Dan juga sudah menjadi kebiasaan anak kelas 11 IPA 2 untuk mendengarkan teriakan Clara di pagi cerah begini.
"Wih dah dateng aja lu pagi gini Niel." Sapa Clara pada Daniel yang kini tengah menunjukkan muka kusutnya. "Biasanya juga dateng telat, lo napa sih? Muka lo belum disetrika ya?" Sambungnya.
"Paan sih lo? Jangan ganggu gue! Gue lagi ngantuk." Balas Daniel sedikit kesal. Padahal biasanya pagi - pagi cerah seperti ini, ia bersama Clara akan nongkrong di kantin belakang.
"Btw, lo kemaren malem ke rumah gue ya? Katanya lo ada mau kasih good news ya? Padahal itu cuma alesan lo kan, buat minta pay keju? Eh, tapi kenapa lo ngajak si Daffa juga? Emangnya dia juga doyan pay keju mama ya?"
Daniel yang sebelumnya sudah pusing, ditambah pusing lagi oleh Clara yang terus menghujaninya dengan pertanyaan absurd nya.
"Jangan buat gue tambah kesel ya Clar! Nggak gue anterin pulang mampus lo!""Yaudah ada Jeno kok."
"Yaudah nempel Jeno aja sono!"
"Apasih lo Kudaniel bau!! Jawab pertanyaan gue dulu, lo mau kasih good news paan?" Paksa Clara.
"Tanya aja tuh sama Daffa!" Suruh Daniel kesal, lantaran sejak tadi pusing di kepalanya bertambah akibat ocehan cecurut di sampingnya itu.
"Kita musuhan!!!" Bentak Clara seraya meninggalkan Daniel sendirian di mejanya.
Clara bergegas menuju kelas sebelahnya, 11 IPA 1. Saat ini dia ingin bertemu dengan Daffa dan menanyakan tentang 'good news' yang dibilang Daniel.
Clara menemukan seorang cewek berambut pendek sebahu yang sedang berdiri di ambang pintu sambil menyisiri rambutnya, Anita namanya. Cewek yang dicap sebagai salah satu anggota 'cute squad', salah satu geng cewek - cewek ter-girly di SMA Garuda Bangsa.
"Pagii Anita!" Sapa Clara dengan sedikit di-cute-kan.
"Euum, Clara? Mau ngapain? Kita udah jarang nggak ketemu ya? Oh ya gimana model rambut baru aku?" Tanya Anita, tentunya dengan nada yang diimutkan.
"Bagus kok, tambah cantik. Hehe, Daffa nya ada nggak Nit?"
"Oh, ada kok. Masuk aja."
Clara akhirnya memasuki kelas 11 IPA 1, dan ia menemukan Daffa yang sedang serius membaca sebuah buku yang sangat tebal. Cowok dengan tampang menawan itu menyadari keberadaan Clara yang kini berada di hadapannya.
"Tumben Clar, ngapain kesini?" Tanya Daffa dengan nada dingin. Terkadang cowok tampan ini suka sok cool dihadapan Clara, sehingga hal itu membuat Clara sering tak nyaman jika berada di dekatnya.
"Eumm, anu...itu, kemaren lo ke rumah gue ya?"
"Iya, kenapa?"
"Seharusnya gue dong yang tanya kenapa. Kata Mama lo ada mau kasih good news buat gue ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionLIKE A DANDELION UP TROUGH THE PAVEMENT, I PERSIST. Dandelion memang ditakdirkan begitu. Mereka dilahirkan untuk ditiup. Menari bersama angin, berpencar mencari jati diri. Lalu jatuh lagi ke bumi dan menjadi dandelion yang baru. Lahir kembali dengan...