*****
"Semakin lo anggep gue pacar pura-pura lo, semakin ngebuat lo makin deket sama gue. Dan gue tambah yakin kalo lo jadi pacar gue"*****
Toktoktok. "Natasha, buka dek".Bella mengetuk lebih keras lagi. "NATASHA" Masih tak ada sahutan dari Natasha. Bella pun membuka pintu kamar adiknya tanpa izin.
"NATASHA, KALO KAKAK PANGGIL ITU JAWAB"
Terlihat Natasha sedang tiduran santai bersama ponselnya, ditelinganya pun diberi headshed. "Ngapain kak"
Bella menjewer kuping adiknya itu. Dan menarik headshed yang ia gunakan itu. "Aduh kak sakit, ngapain sih. Masuk kamar orang tanpa izin lagi" Natasha kembali memasang headshed nya lagi.
"Gue ini, kakak lo. Serah-serah gue, lo juga dari tadi dipanggil, kagak nyaut-nyaut" Bella kembali menarik headshed itu lagi. "Sekarang lo ganti baju, dandan yang cantik. SEKARANG"
"Ngapain, males ah"
"CEPETAN, kalo gak nurut gue bakal bilang ke mama sama papa buat narik fasilitas lo sekarang juga"
"Yaudah, sana keluar lo" cibir Natasha. "Gue diusir nih"
"Kalo lo gak keluar, gue gak mau nurut sama lo"
Brak, Bella menutup kamar Natasha sangat keras.
*****
Natasha melihat dirinya dipantulan kaca, "Gausah dandan, dimana-mana gue itu cantik" bisik Natasha.
Natasha turun ketangga untuk pergi kekamar kakaknya. Ia melewati ruang tamu, disitu terdapat Devano. "Ha, lo ngapain disini"
"Ngajak lo keluarkan" jawab Devano.
Bella menghampiri Devano dan Natasha. "Hati-hati ya"
"Gak dong kak, gue kan gak boleh keluar sama kak Jihan"
"Kalo sama Devano ya boleh."
"Kakak kenal tu orang"
"Kenal dong"
"Ha, kok bisa. Tapi gue males keluar kak. Entar gue dimarahin kak Jihan"
"Bukanya lo, yang pengen keluar dari pagi-pagi tadi. Banyak ya, alasan lo. Kalo masalah kak Jihan, entar gue bilangin"
Bella membisikan sesuatu kepada Natasha. "Iya gue pergi. Dasar pengancem lo" cibir Natasha. "Ayo, sekarang kita pergi" tambah Natasha.
"Cie, yang udah ngomong kita-kitaan nih. Hmmm, keselek gue" sindir Bella.
Devano tersenyum miring, sedangkan Natasha langsung mencubit tangan kakaknya itu. "Aduh Nat, sama kakak beraninya gak karuan" cibir Bella.
"Yaudah kak gue pergi ya" kata Devano. "Kak bantuin gue ya kak, buat deketin Natasha" Devano membisikan kepada Bella. Bella hanya menggabungkan jari telunjuk dan jempolnya menjadi lingkaran.
"Ngomong apaan tuh" cibir Natasha. "Oh, jadi gue gak dikasih tau" tambahnya.
Bella dan Devano hanya tersenyum. "Yaudah, ayo pergi Nat" ajak Devano.
"Beneran nih, gue gak dikasih tau"
"Enggak Nat" sahut Bella. Natasha memutar kedua bola matanya itu. 'Dasar' batinnya.
Tak lama saja, mobil Devano keluar. Mobil Jihan yang disetir sendiri. Jihan membuka pintunya.
Disitu, Bella melihat Jihan, dan seorang cowok culun. Apakah itu yang akan dikenalkan dengan Natasha?
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa ~ Devano Danendra
Storie d'amore"Cinta berakhir menyimpan rasa, dulu aku sangat mencintaimu begitu juga dirimu. Sekarang aku hanya bisa menyimpan rasa ini. Rasa yang menurutku adalah beban. Apakah dirimu juga masih menyimpan rasa kepadaku?" Natasha Kavindra, cewek yg tidak mau mas...