Case 3 - File 2 : Hitungan mundur menuju surga

182 37 26
                                    

Aku mau minta maaf banget karena lama up... Dan selain itu juga aku BARU SADAR kalau aku kasih nama yang sama buat karakter yang berbeda di seri ini TT-TT Jadi supaya lebih baik, aku revisi/ganti nama karakter si bapak di Case 3, ya.

Selamat membaca!


Case 3 – File 2 : Hitungan mundur menuju surga


♫♫♫

10:00 AM


Pandangan lelaki itu sama sekali tidak berpindah. Netranya seolah tak bisa lepas dari sosok wanita cantik yang tengah tersenyum, yang kini senyumnya hanya bisa ia lihat lewat wallpaper handphonenya saja. Sampai sebuah pesan masuk memaksa kesadarannya kembali.

Kang Daniel, kuperingatkan sekali lagi. Jika dalam waktu satu jam kau belum sampai di ruangan kerjamu, kau tau persis apa yang akan kulakukan.

Daniel menggertakkan giginya menahan amarahnya. Handphone yang semula ada ditangannya ia lemparkan ke kursi belakang.

"Hwang Minhyun, ya?"

Tanpa menjawab pertanyaan dari sahabat karibnya yang tengah mengemudi, Ong Seongwoo, lelaki berbahu lebar itu menghempaskan punggungnya ke kursi.

"Memang sudah saatnya kau kembali ke kantor, Niel. Sejak kemarin kan kau terus menerus berputar mengelilingi Sungwun seperti polisi patroli."

Daniel tidak menjawab dan memilih untuk memejamkan matanya.

Meskipun tidak direspon, Seongwoo tetap melanjutkan. "Aku tau kau tidak terima perempuan itu, Lee Daehwi, kembali. Begitu juga aku. Kudengar selama dia menghilang dia kuliah lagi di Amerika menggunakan uang yang diberikan oleh Cho Jaedu, si brengsek psikopat gila itu."

Mendengar nama yang sangat dibencinya, nama yang telah membuat wanita yang disayanginya pergi dari sisinya selamanya, Daniel membuka matanya.

"Tapi setidaknya hal itu menghasilkan sesuatu yang positif. Kudengar kemarin tim yang baru dibentuk itu sukses menyelesaikan sebuah kasus penyerangan." Tambah Seongwoo.

Daniel mendengus. "Apa bagusnya prestasi yang dihasilkan dari uang hasil suap?"

Seongwoo menghela nafas. "Lalu katakan padaku, sampai kapan kau akan terus menghindar seperti ini? Bahkan kau juga menghindar dari pekerjaanmu?"

Daniel kembali tidak menjawab.

"Maaf, tapi demi kebaikanmu sendiri dan demi karierku yang saat ini juga ikut dipertaruhkan, aku akan pergi ke markas."

"Seongwoo—"

"Kecuali kalau kau ada solusi lain, tentu saja." Potong Seongwoo. "Tapi dari yang kulihat kau juga belum ada rencana lain. Jika begitu aku tentu saja akan ikut denganmu apapun yang kau pilih, Niel."

Daniel menggeram menahan kesal. "Terserahlah. Tapi yang jelas aku tidak mau berurusan dengan perempuan itu."

Seongwoo mengangguk. "Kita akan menghindar agar tidak berurusan dengannya. Karena aku pun merasakan perasaan yang buruk tentang apapun yang berhubungan dengannya."

"Kakakku yang sudah tiada pun pasti setuju soal itu. Namun meskipun aku tidak mau menjadi bagian dari tim tidak bergunanya, aku tidak akan melepaskannya begitu saja. Aku pasti akan menangkap siapapun yang berhubungan dengan Cho Jaedu untuk menangkap si brengsek yang sampai saat ini masih bersembunyi itu." Tutup Daniel sebelum memejamkan matanya dan memilih tidur untuk menahan rasa marahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unheard VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang