Case 1 - File 2 : Suara Malaikat Kematian

209 44 29
                                    


Selamat membaca♥


Case 1 – File 2 : Suara Malaikat Kematian


♫♫♫

2017 (3 Tahun kemudian)

09:00 KST

Sungwun


Seorang gadis mungil berambut hitam pendek sedagu berjalan sembari menggunakan headset ditelinganya. Kedua kelopak matanya yang berbeda, dengan satu memiliki eyelid dan satu monolid melihat keadaan yang ada disekitarnya. Ia berjalan dengan kedua tangan didalam saku jaket panjangnya sampai ia berdiri didepan sebuah toko televisi. Perlahan ia lalu melepas headset yang ia gunakan dan menatap televisi tersebut.

"Kakekku menerima telepon penipuan saat aku sedang bekerja. Mengatakan bahwa cucunya diculik."

"Sekarang kami akan memutar rekaman suara dari pelaku penipuan melalui telepon."

"Kau tidak perduli kalau cucumu mati? Jika kau tidak mengirimkan uangnya sekarang maka cucumu akan mati."

Gadis itu mengambil telepon genggamnya, kemudian melakukan panggilan.

"Ya, dengan Emergency Call Center 112?" sapa orang yang menjawab panggilan itu.

Gadis mungil itu kembali mengalihkan pandangannya pada tv. "Saya memiliki beberapa informasi. Tolong putar berita di saluran SBD."

"Maaf? Apa maksud anda?"

"Saya bisa memberimu informasi. Lihat beritanya sekarang." Ucap gadis itu.

"Pelaku penipuan telepon itu adalah sang cucu yang sedang diwawancarai diberita itu sekarang." Lanjutnya.

"Maaf?! Bagaimana anda bisa tau?" kaget orang yang diseberang panggilan itu.

"Dia mencoba mengubah suaranya dengan alat pengubah suara, tetapi rekaman suara itu sesuai dengan nafas, pola bicara, serta aksen cucu kakek tersebut. Suara seseorang bagaikan sidik jari. Ada 99% peluang bahwa itu adalah akal-akalan semata dari cucu kakek tersebut. Anda harus menyelidiki kasus ini."

Kemudian gadis itu mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Ia menghela nafas ringan lalu kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda.

Didepan penyebrangan zebra cross ia menunggu. Menatap lampu tanda penyebrangan yang masih menunjukkan warna merah sebelum akhirnya berubah warna menjadi hijau, mengindikasikan bahwa kini ia bisa menyeberang. Gadis itu melangkahkan kakinya sambil memperhatikan kesibukan yang terjadi disekitarnya. Berbagai suara memasuki indera pendengarannya.

Namaku Lee Daehwi. Aku memiliki rahasia. Sebenarnya aku mempunyai kelebihan yang dianugerahkan Tuhan kepadaku semenjak aku berusia 12 tahun, waktu aku mengalami luka dimataku. Aku bisa melihat dunia bukan hanya dari kedua mataku, namun dengan telingaku. Kemampuan pendengaranku jauh lebih baik daripada yang lain; aku bisa mendengar suara-suara yang biasanya tidak terdengar.

Dan hari ini aku kembali ke tempat itu untuk menepati janjiku untuk menegakkan keadilan, mengungkap kebenaran yang tersembunyi dibalik kematian ayahku. Serta mencegah terjadinya kasus yang serupa; kasus yang kebenarannya tertutupi oleh kegelapan.

Sambil menyebrang, gadis mungil yang bernama Daehwi itupun kembali memasang headsetnya dan melanjutkan perjalanannya.

Kali ini suara musik klasik lah yang memenuhi indera pendengarannya. Menutup semua suara lain yang bisa ia dengar.

Unheard VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang