Kautaruh beton ini di pundakku
Berat, berat—aku tak mau terjeratKautimbun petaka ini dalam benakku
Penat, penat—aku tak mau ingatKaulimpahi semua lalu salahi aku
Keparat, keparat
Aku tak mau kaukerat!Dan sesekali aku ingin rapuh
Tapi tak ada atap untuk berteduhDan sesekali aku ingin tenggelam
Tapi tak ada tangan untuk digenggamDan sesekali aku ingin kembali merasa
Tapi kini aku hanya nyawa tanpa jiwa***
Februari 2019
tell me what I should live for?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nella Fantasia (Kumpulan Puisi)
PoesíaKumpulan puisi ketiga (2017-2019). Nella fantasia: in my fantasy (Italian) Persembahan untuk masa depan, usai bosan terkungkung dalam Klexos dan Lutalica yang menghamba silam. Harap mencantumkan nama penulis kalau mau di-post ulang yaa. Tolong salin...