serendipity ( kebetulan)

29 3 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
#

"

Aku pulang" Teriak ku namun tak ada jawaban

Aku masuk kerumah hanya disambut pelayan dan langsung menuju meja makan. Setelah makan aku langsung kekamarku. Aku membuka buku untuk mengulangi pelajaran disekolah tadi. Pikiranku tidak fokus entah apa yang membuat ku tidak fokus seperti ini.

Aku menenangkan pikiranku sebentar dibalkon. Pandangan ku terfokus pada gadis yang baru saja keluar dari minimarket didepan rumahku.

"Bukan kah itu gadis tadi" Gumamku aku terus memperhatikannya sampai dia membantu nenek2 menyebrang jalan. Cantik dan mulia juga dia.

"Eh apa yang kau pikirkan seokjin, dia itu hanya gadis kecil dan masih polos mana mungkin seorang seokjin tertarik pada gadis kecil." Gumamku

Ya dia memang cantik dan menggemaskan. Baiklah aku mengakuinya mungkin aku tertarik padanya.

Eleanor kecil yang menggemaskan. Ini pertamakalinya aku merasa berbeda padahal aku baru bertemu dengannya pagi tadi. Tapi dia sudah membuatku tidak fokus pada pelajaranku.

 Tapi dia sudah membuatku tidak fokus pada pelajaranku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


###

Huh lelahnya, aku harus beristirahat sebentar. Entah mengapa nasib sial selalu datang padaku hari ini. Dari pagi sampai petang ini tiba2 saja ban sepedaku bocor ditengah jalan dan harus dibawa ke bengkel tapi tidak bisa langsung dibawa pulang.
Aku menghela napas frustasi. Kulihat disekeliling sangat ramai dan kutemukan sebuah caffe yang cocok untuk kusinggahi sebentar. Aku memasuki caffe dan memesan beberapa makanan dan minuman lalu kucari tempat kosong untuk istirahat.

Setelah pesanan ku datang aku segera menikmatinya sampai ada seseorang tidak sengaja tersandung oleh kakiku dan dia terjatuh.

Seorang namja tersungkur didepanku lalu dengan segera aku menolongnya dan saat dia mendongakan kepala, alangkah terkejutnya aku melihat wajahnya. Wajah yang selalu ingin kulihat lagi dan ingin kutemui dari lama akhirnya tercapai sudah hari ini.
Ya aku berlebihan tapi ini sangat nyata.

"Hey kenapa kau melamun?" Tanyanya yang membuyarkan lamunanku

"G g gwenchana?" Tanyaku gugup

Oh astaga kenapa gugupku melanda disaat seperti ini

"Ne gwenchana"

"Mianhe, aku tidak sengaja meletakan kaki ku sembarangan"

"Ne no problem. Tapi sepertinya aku pernah melihatmu.! Tapi aku lupa , em... Dimana ya?" Dia tampak berfikir dan menurutku dia sangat imut.

"Ya diolimpiade sains" Jawabku hati hati

"Benarkah?? Ahh iya di olimpiade tapi saat itu kau masih kecil tapi sekarang lihat kau sangat cantik"

Astaga dia memujiku cantik. Ohhh aku akan melayang saat ini juga. Tuhan bantu aku agar jantung ini berhenti sebentar.

"Ah ya kenalkan namaku Kim Taehyung. Kau ?"

Dia bertanya namaku???, tenang eleanor jaga image mu didepannya dan kau tidak boleh terlihat memalukan.

"Eleanor Lee imnida"

"Ohh. Kau sekolah dimana sekarang?"

"Di SHS aku siswi baru disana"

"Wah daebak aku juga sekolah disana. Tapi kenapa aku tidak melihatmu ya"

Omooo dia sekolah disana???? Astaga dunia sekolah memang sangat sempit

"Karena aku tidak keluar kelas tadi"

"Oh berapa umurmu ?"

"13 tahun" Jawabku dengan senyum tipis

"Ah berarti kau muda sekali ya. Dan kenalkan aku sunbae mu disekolah. Aku kelas XI sains1. "

"Hm iya sunbae"

"Kau anak yang baik dan kau harus memanggilku sunbae oppa" Ucapnya dengan senyum mengembang

Astaga senyum itu bisa membuatku mati ditempat saat ini. Mungkin sepulang dari caffe nanti aku akan kejang.

"Baiklah sunbae oppa"

Kami berbincang bincang selama lebih dari dua jam dicaffe. Pukul 10 malam aku segera menyadari dan meminta izin pulang

"Akan kuantar pulang. Ayo ikut aku"

"Tidak sunbae aku bisa pulang sendiri"

"Tidak baik gadis kecil pulang sendirian saat malam"

"Aku sudah besar sunbae" Aku mengerucutkan bibirku lucu

Dia menatapku gemas dan mencubit pipiku

Omoo tuhan tolong aku

Wajahku terasa panas saat ini dan dia menuntun ku mengikutinya.
Dia memberikan helm padaku

"Ayo naik"

Aku hanya mengangguk dan segera menaiki motor miliknya. Di perjalanan aku hanya diam dan sampailah dirumahku.

"Terimakasih sunbae oppa sudah mengantarku" Sambil membungkukan badanku

"Ne aku pergi dulu pay pay"

Taehyung berlalu sampai tidak kelihatan lagi. Bukan menghilang tapi sudah jauh.

Aku memasuki rumah dengan senyum mengembang. Aku belum pernah sesenang ini saat bertemu seorang pria.
Ah apakah aku menyukainya? Omoo aku masih kecil tapi aku sudah besar
Aku bingung dengan diriku sendiri

"Huh kenapa tadi aku tidak meminta nomormya ya? Bodoh, eleanor kau harus jaga image didepannya" Gerutukku

"Semoga aku bisa bertemu dengannya besok" Aku segera tidur dan berharap agar besok aku bisa bertemu dengan sunbae oppa.

.
.
.

.
.
Sudah seminggu aku bersekolah disini dan seminggu pula jimin tidak sekolah karena dia sedang ada urusan keluarga di jepang. Aku jadi duduk sendiri saat ini. Ya, aku memang merindulan keanehan dari sijimin dan hukumanku dengan seokjin..(ehem) ah maksudku oppa sudah berakhir. Tapi seminggu aku juga tidak melihat sunbae oppa disekolah ini. Entah karena aku tidak keluar atau memang dia tidak ada.
Tapi apa peduliku toh dia bukan apa2 dariku.

"Hey gadis kecil, sebaiknya kau jangan terus melamun. Kalau kau melamun kau mungkin tidak akan bertambah besar nanti" Ucap seokjin yang mengagetkanku dan dia terkekeh

"Hei oppa sebaiknya kau itu berhenti mengagetkanku seperti itu. Kau ingin ku beri kecupan manis dari sepatuku haa?" Jawabku dengan tatapan tajam

"Daebak, gadis kecil sekarang sudah menjadi singa betina waaaw" Dia bertepuk tangan seolah habis menonton pertunjukan.

Tuhan maafkan aku sudah pernah mengagumi iblis baja putih didepanku ini.

" Dan satu lagi aku punya nama tau"

"Baiklah eleanor aku hanya bercanda tenang saja"

Call Me "Oppa"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang