seesaw( jungkat jungkit)

23 3 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.

.

##

Hari ini adalah hari libur aku ingin menghabiskan waktu untuk membaca komik BT21 komik kesukaanku. Aku mendapatkannya tadi pagi. Komik ini komik terkenal dan mahal juga harganya. Setiap minggu eomma selalu membelikan ku komik ini sebagai upah aku belajar seminggu disekolah.

Aku membawa komikku ketaman yang tidak terlalu ramai. Kebetulan taman ini sangat dekat dengan rumahku. Aku mencari tempat yang nyaman untuk duduk. Sampai mataku menemukan sosok yang tidak asing sedang duduk sendirian di sebuah jungkat-jungkit.

"Gadis kecil" Gumamku

Entah angin apa yang membawaku kearahnya. Aku berjalan mendekatinya dan duduk disebelah jugkat-jungkit itu.

Dia terkejut saat aku ada didepannya. Dan ternyata beratku dan berat badanya seimbang.

"Hei seok.. Ah maksudku oppa, apa yag kau lakukan disana?"teriaknya

" Kenapa"

"Kau ingin mengganggu ku lagi? Apa tidak ada hari libur untuk menggangguku haa?" Tanyanya dengan tatapan tajam

"Nugu? Aku? Mengganggumu?" Tanyaku

Dia menganggukan kepalanya dan aku berdecak
"Hei gadis kecil, siapa yg ingin mengganggu mu? Kau kegeeran sekali. Aku disni untuk membaca" Aku menunjukan komikku padanya dengan tatapan datar.

"Kyaaa apa itu komik BT21 terbaru yang terbit hari ini?" Tanyanya dengan mulut menganga

"Ck ne"

"Bolehkah aku meminjam sebentar seokji.. Eh oppa" Dia berkedip lucu

"Waeyo"

"Aku sangat suka komik itu. Komik itu sangat keren. Tapi aku baru membaca 3 komik" Dia menunduk sedih

"Kenapa?" Tanyaku hati2

"Aku tidak punya uang untuk membelinya. Kau tau kan itu sangat mahal" Dia mempoutkan bibir dan memasang wajah melasnya itu.

" Kau jangan pasang tampang melasmu itu"

Dia mendongak dan mnegernyitkan dahinya

"Kau tau wajahmu yang jelek itu tambah jelek tau" Aku terkekeh melihat wajahnya yang berubah marah

"YA SEOKJIN....."

"Dasar tidak sopan panggil aku oppa"

"Ani"

"Arraseo kalau kau panggil aku oppa kau akan kuberikan komikku. Kau mau?"

"Jinjaaa??" Dia menganga tak percaya

"Ne"

"Oppa"

"Ne? Lebih keras aku tak mendengar"

"Seokjin oppa"

Entah kenapa aku merasa sesuatu dan senang saat dia memanggilku "Seokjin oppa" Dengan lembut.

"Daebak, sekarang kau ikut kerumah ku. Rumahku hanya 10 m dari sini cepat" Aku berlalu dan kulihat dia mengekoriku dari belakang.

.
.

.
##

Aku mengikuti seokjin kerumahnya. Saat memasuki rumahnya aku sangat takjub melihat isi rumahnya. Rumahnya sangat besar sperti sebuak castlee. Banyak pelayan yang menyambut kedatangannya.

"Seokjin siapa yeoja dibelakangmu nak" Tanya seorang wanita paruh baya yang kecantikannya masih terlihat.

"Oh eomma, perkenalkan dia temanku." Seokjin menarikku kehadapan eommanya.

"Siapa namamu gadis cantik?"

"Eleanor lee imnida , ajhuma" Ucapku menundukan badan.

"Kau sangat cantik. Kukira kau yeojachingu nya jin" Dia terkekeh

"Ani eomma aku hanya teman sekelasnya"

"Arraseo, jin jangan macam2 padanya eomma akan pergi sebentar kekantor appa mu" Dia belalu cepat nampaknya buru2

"Hey kau cepat ikut aku kekamarku akan kutunjukan semua komikku"

Aku mengangguk dan mengekorinya dari belakang. Setelah sekian lama menaiki tangga aku melihat lift yang terpampang cuma2.

"Ya seokjin kenapa kita harus naiktangga sebanyak ini padahal sudah ada lift disebelah sana" Teriaku sambil menunjuk lift diseberang sana.

"Hei kau beraninya menyebut namaku."

"Waeyo? Kau itu sangat menyebalkan" Aku mengarahkan pandanganku ketempat lain menghindari tatapan tajam darinya.

"Panggil aku oppa" Dengan penuh penekanan darinya

"Oppa"  Ucapku lembut. Aku menghembuskan nafas kasar

"Oppa kenapa kita lewat tangga padahal sudah ada lif disana"

"Sambil olahraga" Jawabnya enteng

Aku mengayunkan pukulan manis kewajah iblisnya itu. Sudah tak tahan aku menahan dari tadi. Dia hanya menjerit kesakitan.

Setelah insiden tadi aku hanya diam mengikuti nya dari belakang dan sampai lah di sebuah pintu bertuliskan " Seokjin room " Dia membuka knop pintu dan aku pun masuk mengikutinya. Aku melihat kamar yang tertata rapi dengan banyak buku tersusun rapi, mainan super mario yang banyak jumlahnya dan  mata ku tertuju pada satu lemari yang berisikan komik bt21.

"Kau boleh ambil yang kau mau. Aku suda membaca semua itu" Ucapnya

"Gomawo oppa. Emm bisakah ini ku bawapulang? Dan ya aku janji akan mengembalikannya besok "

"Ya bawa saja"

Dia mengambil sebuah tas dan dia memasukan semua komik itu kedalam tas. Dia memberikan tas iu padaku.

"Ambilah " Dia tersenyum manis

Aku hanya membalas dengan senyuman imutku.

Terkadang dia imut juga ya!!

Call Me "Oppa"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang