Bagian 1

1K 71 3
                                    

Bruk

Brakh

Brukhh

Braaakkh

Suara perkelahian yang sedang terjadi di sebuah gang kecil,dan tidak ada yang bisa menghentikan perkelahian itu karena tempat itu lumayan cukup sepi

"Ka..kau be.. berani s..se...kali" orang yang sudah babak belur itu terengah engah karena memiliki banyak luka lembab dan bicaranya juga terbata bata karena kehabisan tenaga

Sedangkan orang yang ditanya hanya mengeluarkan seringaian nya

"Kau bilang berani,tentu saja aku berani" jawabnya sarkastik

"Cih aku tak menyangka kalau dia bisa kalah oleh seorang gadis,kupikir dia cukup kuat tapi nyatanya sekali tendang langsung KAO" tanya seorang laki laki yang berada disamping gadis itu

Sedangkan orang yang dibicarakan hanya mendengus,seorang gadis dengan penampilannya yang urak urakan bahkan tidak mencirikan kalau dia adalah seorang perempuan

Dengan rambut yang di ikat bak ekor kuda dengan pony tayl yang sengaja digerai,ditambah kacamata hitam yang melekat diwajahnya,dan baju kaos berlengan pendek dengan celana jins berwarna hitam dipadukan dengan sepatu stikesnya yang berwarna hitam juga,sepertinya gadis itu hanya menyukai warna gelap saja,karena dari ujung rambut sampai kaki dia hanya memakai pakaian berwarna hitam

"Sudahlah jangan banyak bicara,sebaiknya kita pergi dari sini"

"Baiklah tuan putri" ejek temannya yang satunya lagi dan itu membuat sang gadis menggeram kesal dan memutar matanya jengah

"Ck urusai" dia berdecak dan langsung pergi meninggalkan kedua sahabatnya dan berjalan menuju motor sport nya yang terparkir tidak jauh dari tempat itu

Kedua sahabatnya yang merasa ditinggalkan oleh sang gadis langsung mengejarnya

"Oi jangan main pergi dong,tungguin kami napa ''teriak keduanya sedangkan yang diteriaki tidak ambil pusing

Setelah sampai di depan motornya, mereka bertiga langsung menaiki motor sport mereka masing masing dan melesat membelah jalanan Kirigakure yang begitu sunyi karena hari sudah mulai gelap dan kendaraan yang berseliweran hanya sedikit dan mereka bertiga bebas untuk kebut kebutan dijalanan yang cukup sepi itu
.
.
.
.
.

Brum brumm burmm

Suara tiga buah motor itu memasuki Mansion mewah,dan setelah sampai diparkiran ketiga nya langsung turun dan juga membuka helm mereka

Setelah membuka helm dan menyimpannya ditempat penyimpanan helm ketiganya langsung berjalan menuju pintu utama Mansion itu dan setelah sampai salah satu dari mereka membuka pintu dengan hati hati takut jika orang rumah terbangun

Setelah pintu terbuka ke tiga nya berjalan dengan mengendap endap seperti maling,baru juga mereka bertiga menghela nafas lega karena tidak ada siapa siapa dimansion itu,tapi berubah menjadi tegang saat lampu ruang tamu menyala dan memperlihatkan kedua orang tua mereka yang sedang menekuk wajah mereka

"Mampus ketauan" batin ketiganya

"Oh hai Kasan Tousan" ujar ketiga nya menyapa dengan senyuman yang dipaksakan

"Kalian bertiga kemari" ujar salah satu dari mereka,karena mendapat perintah ketiganya menghampiri para orangtua

"Duduklah" sambungnya

Ketiga anak remaja itu langsung mendudukan diri mereka,dan entah kenapa mereka merasakan firasat buruk soal ini

"Kalian kenapa baru pulang,lihatlah sekarang sudah jam berapa "tanya nya lagi

Si Cewe Tomboy ( Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang