Phi Nong

1.5K 117 11
                                    

-Saint-

"Saint, kau pasti kelaparan kan? Wajahmu pucat seperti mayat." Mean mendekat kearahku yang sedang terduduk di sofa. Aku akui memang sedang banyak pikiran dan sedikit lapar.

"Kau sudah tau tapi tidak membawakanku sesuatu? Cih, sahabat yang baik sekali kau Mean!" Aku melemparnya dengan bantal sofa yang kupeluk sejak tadi. Mean hanya tertawa dan duduk disampingku.

"Memikirkannya lagi?" Mean mengatakannya sambil memainkan alisnya naik turun.

"Kapan aku berhenti memikirkannya?" Jawabku jujur.

"Hah, cinta hanya membuat sengsara." Aku langsung memukul perutnya. Dia hanya tertawa.

"Ayo makan, aku traktir. Supaya princess Saint punya tenaga untuk bercerita padaku tentang apa yang Khun Chai itu lakukan kali ini." Mean bangkit dan menarikku bersamanya.

"Aku Prince! Ah Ai Mean, kau yang terbaik!" Aku memeluk pundaknya dan kami berjalan beriringan keluar dari ruang ganti pemotretan.

**********

"Phi Saint, aku sudah ditempat latihan, kau dimana Phi?" Suara Perth terdengar merajuk. Aku hanya tertawa kecil.

"10 menit lagi aku sampai Perth. Aku terjebak macet. Ini pertama kalinya kau sampai lebih dulu dan sudah berani merajuk karena aku terlambat?" Godaku sambil terseyum.

Ah, aku memang selalu tersenyum saat berbicara dengannya.

"Hahaha, bukan begitu Phi. Aku hanya ingin melihat pipimu yang bulat itu secepatnya."

Blush. Pipiku menghangat hanya karena 1 kalimat dari anak kecil ini. Harusnya aku marah. Dia mengatakan pipiku bulat! Huh.

"Halo, Phi Saint? Kau masih mendengarku?"

".....hhmmm"

"Hahaha, kau marah karena aku bilang pipimu bulat ya Phi? Khod tud na Phi."

Tidak Perth. Aku tidak akan pernah marah padamu. Aku terlalu sibuk menenangkan hati yang berdebar menyebalkan hanya karena mendengar candamu.

"Kau memang Nong ku yang paling menyebalkan, kau tau itu kan?"

"Tapi aku juga tau kau paling mencintaiku Phi."

Ya Perth, aku mencintaimu. Bahkan mungkin rasa ini terlalu kuat.

Dan aku mulai takut.

"Jangan terlalu percaya diri Nong Perth. Aku tutup dulu ya, sebentar lagi sampai. See ya~"

Ku akhiri penggilan bahkan tanpa menunggu balasannya. Kupandangi jalanan kota yang macet dan mulai sibuk menentramkan debaran jantungku yang menggila.

Aku benar-benar akan gila kalau terus bersamamu, Perth Tanapon.

Saat P' Chen sudah memarkirkan mobilnya di basement, kami segera naik ke ruang studio latihan. P' New sudah memberitahu kami tentang Presentation Fanmeet GMM25 akhir bulan ini. Ini hanya seperti reenact beberapa adegan yg sudah kami shoot di series dan melakukannya live di depan penggemar. Kami hanya perlu menghapalkan beberapa naskah dan latihan. Ini adalah Fanmeet pertama sebelum series kami resmi ditayangkan.

Aku buka pintu studio dan disanalah dia, sedang duduk bersandar pada tembok kaca sambil memainkan handphonenya. Perth mendongak saat mendengar pintu terbuka, seolah memastikan siapa yang datang. Dan saat mata kami bertemu, senyumnya langsung menyambutku.

"Phi Saint.." senyum yang membuat matanya menghilang dan hatiku berdebar tak karuan.

"Sawatdee khrap" aku memberikan wai pada semua orang yang ada diruangan itu lalu berjalan mendekati P' New.

Will You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang