Cause I am a dreamer,
and you are my favorite dream...♥️-Saint-
Kupandangi bintang - bintang glow in the dark yang menghias langit kamarku. Mencoba menarik diri dari pikiranku yang kacau.
Gagal.
Pikiranku terlalu penuh oleh satu wajah...
Oleh satu nama yang seakan terus berontak divisualkan mataku dan diucapkan lidahku.Perth.
Perth...
Perth Tanapon Sukumpantanasan...
Mengeja namanya seperti ini saja sudah membuat hatiku berdebar menyenangkan.
"Kau memang benar-benar sudah gila, Saint!" Aku mengusap kasar wajahku. Frustasi. Baru saja aku mengantarnya pulang dan aku merindukannya lagi.
Shit!
Aku memutuskan untuk mandi dan menyegarkan tubuh. Berharap dengan siraman air hangat bisa membuatku tidur nyenyak malam ini.
Setelah memakai pajamas dan bersiap untuk tidur sambil memeluk guling, aku mendengar notifikasi pesan.
Siapa yang kurang kerjaan mengirim chat tengah malam seperti ini?!?
Walau kesal aku tetap meraih handphone yang kuletakkan di meja samping tempat tidur.
"Perth..." lirihku saat tau siapa yang mengirimkan pesan. Tak lama kami sudah saling membalas chat.
Ini terlalu manis. Ya Tuhan apa yang harus kulakukan dengan hatiku?Aku meringis.
Aku tidak boleh membalas pesannya panjang lebar, walaupun ingin.
Ah, bukan tak boleh, melainkan tidak bisa.
Hatiku bergemuruh dan rasanya perutku tergelitik menyenangkan.Kata orang rasanya seperti ada kupu-kupu dalam perutmu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You?
FanficAku mulai mengerti, bahwa ada beberapa orang yang tidak baik untuk tetap kupertahankan, sebesar apapun aku mencintainya.. And I learn it in a hardest way... -Saint-