You put your arms around me,
and I'm home 🖤-Perth-
"Kau pasti akan lapar Perth. Dirumahku tidak ada makanan apapun. Bahkan mie instan saja tidak ada."
Kekasihku merajuk saat aku bersikeras untuk tidak mampir membeli makanan apapun dan langsung menuju rumahnya.
Kekasihku..
Aku hanya bisa tersenyum sambil memandangnya yang sedang menyetir disebelahku.
"Tidak mau. Aku tidak akan lapar. Aku kan mau memakanmu." Aku suka sekali menggodanya, karena wajahnya langsung memerah detik itu juga.
"Terserah Perth, kalau kau lapar jangan salahkan aku. Aku tidak akan memberikanmu apapun untuk dimakan!" Balasnya sambil menggerutu dan kembali fokus untuk menyetir.
"Kenapa menyetir seperti siput? Jalanan kan tidak macet, Saint.."
"Aku takut anak kecil yang duduk disebelahku ini akan ketakutan kalau aku ngebut." Ejeknya.
"Anak kecil, huh?? Jadi, kau jatuh cinta pada anak kecil, khrap Phi Saint?" Aku mengelus rambut diatas telinganya, memainkan rambut halus itu ditanganku.
"Aisshh, aku tak akan pernah menang melawanmu bicara, Tanapon."
"I love you too, Suppapong." Aku tertawa saat Saint melajukan mobilnya dengan lebih cepat tanpa membalas ucapan cintaku.
Kini aku yakin aku mencintamu, Saint.
Terima kasih sudah jujur padaku.
Terima kasih karena membuatku sangat bahagia karena bisa memilikimu.
Terima kasih karena mau bersama-sama menghadapi semuanya.Terima kasih...
*************
Sejak tiba dirumah, Saint sama sekali tak menghiraukanku. Lebih tepatnya, berpura - pura aku tak ada. Godaanku, leluconku, semuanya gagal. Dia tetap bergeming, seolah aku tembus pandang.
Baiklah, kita lihat sampai kapan kau akan tahan dengan godaanku, Love~
Aku merancang jebakan untuknya didalam otakku.
Kulihat dia sedang melihat isi kulkasnya, mungkin mencari apakah ada makanan yang tersisa.
Dengan mengendap - endap aku sudah berada dibelakangnya, lalu memeluknya erat. Aroma yang menguar dari tubuhnya benar- benar memabukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You?
FanfictionAku mulai mengerti, bahwa ada beberapa orang yang tidak baik untuk tetap kupertahankan, sebesar apapun aku mencintainya.. And I learn it in a hardest way... -Saint-