5. hanya utusan

83 29 5
                                    

Jika kau tak melihatku di surga, tolong tanyakan kepada Allah dimana aku dan tolonglah aku ketika itu.


🌸🥀🌸

_____°°°*°°°_____


***

RIZMI POV

Selepas maghrib aku selalu menyempatkan diri untuk mengulang agama untuk anak-anak kecil di masjid. Karena di amerika sangat sedikit sekali yang beragama islam jadi yang mengaji hari ini hanya bisa di hitung jari.
Setiap hari kamis, aku mengajari mereka membaca surat yaasin, pada hari jumat belajar sholat subuh bersama. Dan hari hari biasa untuk setoran hafalan dan mengaji al-Qur'an.

"Kak Rizmi, kakak tau cerita tentang yesus? Karna ayah dan ibu saya orang kristen dan saya islam sendiri" tanya azra bocah 9tahun itu padaku. Subhanallah pertanyaan azra bagus sekali, padahal dia masih kecil tapi dalam benaknya sudah memikirkan sampai itu.

"Bagus sekali dik pertanyaanmu, sebelum kakak menjawab. kenapa azra beragama islam sendiri sedangkan orang tua azra beragama lain?" Tanyaku balik pada bocah kecil itu.

"Dua tahun lalu kak tepatnya saat saya usia 7tahun, saya gak sengaja melihat Bian datang kesini. Karena penasaran saya ikuti Bian deh. Satu hari kemudian saya memakai peci sebagai penyamaran kak, waktu itu saya belum islam kak. saya mengikuti Bian lagi dan ikut mengaji bareng murid murid yang lain. Hari-hari berikutnya pun begitu kak, saya datang terus karena sudah menjadi kebiasaan saya. Mengaji itu seru enak karena banyak teman. Saya sangat senang ketika kak Rizmi menceritakan kisah 25 nabi Allah, dan mukjizat para rasulnya. Dan suatu hari saya berkata pada orang tua saya ingin menjadi islam dan terus mengaji di sini selepas magrib. Awalnya orang tua saya menolak dan berpikir sejenak kemudian memperbolehkan saya. Mungkin waktu itu saya masih kecil takut saya menangis kalo gak di kasih izin" jelas azra sambil senyum senang.

"Oh, waktu itu ya. Aku juga senang pulang dan berangkat ada azra yang temani" ujar Bian.

"Tuhan saya satu. Dan hanya Allah lah Tuhan saya. Dan nabi-nabi yang lain adalah utusan Allah" ucap manis azra dengan polosnya. Bocah kecil 9tahun itu sudah mengetahui banyak hal.

"Kamu pintar sekali azra. Tidak ada tuhan yang lain selain tuhan yang Esa, kalian setuju kan apa yang di katakan azra?

إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ

Sesungguhnya Alloh, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus. (QS. Ali Imran 51)

Tadi kamu tanya ke kakak, apakah kakak tau tentang yesus kan?" Ucapku lembut pada azra sambil mengusap kepalanya gemas.

"Islam percaya pada yesus/nabi isa a.s bukan sebagai tuhan. Tapi percaya sebagai utusan Allah" ucapku lembut pada murid-murid kecil itu.

"Jadi kak. yesus menurut islam adalah nabi isa a.s?" Tanyanya.

"Iya. Mau kakak ceritakan kisahnya?"

"Iya kak" jawab semua murid dengan kompak dan senangnya.

"Nabi Isa adalah manusia yang dilahirkan ke dunia tanpa seorang ayah. Ia adalah satu-satunya manusia yang memakai nama ibunya di belakang namanya, Isa binti Maryam. Atas qudrat Allah maka lahirlah nabi Isa as tanpa seorang ayah pun. Seperti halnya Allah menciptakan nabi Adam tanpa seorang ayah maupun ibu, dan Hawa diciptakan Allah dari tulang rusuk Adam tanpa ada seorang wanita pun yang menikahinya" jelasku semua murid sangat fokus dengan apa yang aku sampaikan, padahal mereka masih kecil tapi pemahaman mereka sangat luar biasa menurutku.

Dear Muslim [Ongoing] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang