Two

11 1 0
                                    

Menunggu di ruang tunggu itu sangatlah melelahkan, tetapi itu tidak mengurungkan niat seorang Park So Jun untuk tetap bertahan menunggu kabar dari dokter tentang kondisi neneknya.

Tak terasa hari sudah malam, tapi bayangan dari Park So Jun sekarang masih hanya sore hari, ia menunggu disana mulai pagi hingga malam tanpa ada kabar apapun dari dalam ruang ICU.
Dari kejauhan nampak seorang wanita yang tidak lain adalah Sonyeon, kakaknya.dia datang dengan membawa dua kantong berisi makanan, So Jun sangat lapar karena ia menunggu di rumah sakit tanpa makan apapun dari pagi.

"So Jun, makanlah dulu, kau belum makan sejak pagi hari.nanti kau pulang saja biar eonnie yang akan menjaga halmeoni disini. "ucapnya sambil menaruh dua kantong tersebut di sampingnya, So Jun tidak menjawabnya bahkan hanya diam. Sebelum akhirnya dia menatapnya dan melihatnya dengan tatapan sangat memprihatinkan.

"aku tidak lapar,kau makan saja punyaku.enakkan double? "aku sangat lapar eonnie, tapi aku juga tidak bisa menelan makanan itu dengan lahap.rasanya terasa hampa. Ia terpaksa berbohong pada Sonyeon, karena memang ia tidak sedang ingin menelan sesuatu.

"apa!kau pikir karena eonnie suka makan banyak jadi kamu seenaknya aja nyuruh aku makan banyak?kamu ingin eonnie gendut hah?ayo ngaku! "goda Sonyeon dengan menggeram kesal pada adiknya itu, memecahkan sedikit kecanggungan ini.

"bukan begitu eonnie, ash..sudahlah. ini bukan waktu yang tepat untuk eonnie buat becandaan"balas So Jun lemas,sementara Sonyeon hanya mengerutkan dahinya.

Tiba-tiba pintu ruangan yang ia tunggu tunggu terbuka, dan disana seorang dokter keluar.sontak So Jun yang sedang duduk langsung beranjak dari tempatnya dan menghampiri dokter yang menangani neneknya.

"bagaimana keadaannya dok? baik baik saja kan? "ucapnya terburu buru, menunggu jawaban langsung dari sang dokter, tapi ekspetasinya berbeda jauh dengan realitanya.jawaban dokter tersebut justru membuatnya tidak ingin mengetahuinya, dengan gelengan serta wajah prihatin itu mengatakan bahwa jawabannya adalah 'tidak'.

"pasien mengidap penyakit kanker paru paru yang kami kira sudah beberapa tahun yang lalu, tetapi pasien tidak berkonsultasi dengan dokter secepatnya.akibatnya,saat dia mengalami kambuh atas penyakitnya, ia tak bisa menahannya lebih lama karena paru parunya sudah sangat lemah."jelas sang dokter.

Mendengar pengakuan dokter itu, membuat Park So Jun semakin terpukul.bagaimana tidak? Halmeoni tidak pernah menceritakan padanya tentang apa yang ia derita, sungguh itu bukan sesuatu yang baik untuknya. Ia merasa semakin jauh dalam penyesalan, terlebih, ia juga merasa bahwa selama ini halmeoni tidak pernah menjadikan dia orang yang paling dipercaya olehnya.

"a..apa?!ha..halmeoni... "orang yang berada di sampingnya juga ikut terpukul mendengarnya, Sonyeon mulai lemas dan merosotkan diri ke lantai. Dia merasa telah gagal menjaga neneknya, sekarang ia telah tiada. Telah tiada!

***

Di tempat lain, seorang gadis sedang berbincang panjang dengan ibunya.
"eomma..aku udah gak kuat, tidak bisakah ada cara lain? "lirih Hyun Soo memohon pada Sohwa, eommanya.

"jika ada, eomma tidak akan menyulitkanmu seperti ini sayang.tapi sekarang eomma tidak ada cara lain, kamu harus terus bekerja disana sampai uang untuk tebusan adikmu cukup. "bujuk Sohwa agar putrinya mau mengerti dengannya, tetapi putrinya ini sangatlah keras kepala dan pintar mencari alasan,entah ini dan itu agar ia bisa memaksa menggunakan cara lain.

"orang - orang di club itu, aku gak suka.lagian mereka kan hidung belang yang sukanya makan wanita jalang untuk kepentingan mereka sendiri.itu keji eomma aku gamau terus ada disana setiap malam.takut"rengek Hyun Soo, dia berusaha untuk membuat eommanya mengeluarkannya dari pekerjaan malamnya sedangkan ia bisa belajar untuk sekolahnya.ia juga merasa masih kecil untuk berada di suatu club malam.

"kamu adalah boss disana, kamu hanya perlu mengantar minuman kesana kemari, cuma itu aja.tidak ada yang akan berani menyentuhmu, jika itu ada maka eomma akan membunuhnya, bahkan mereka! Sayang... "sambil memegang kedua bahu putrinya Sohwa mengatakan hal tersebut dengan penuh pengertian, "eomma tidak bisa memakai dana uang penghasilan eomma dan appa karena memang itu tidak mungkin, uang itu akan eomma pakai untuk urusan bisnis perusahaan appa mu sayang....jadi mengerti yah.eomma mohon"lanjutnya lagi.

Terlihat Hyun Soo mengerutkan wajahnya, bertanda bahwa ia tidak suka dengan semua ini, dengan cara Sohwa menyuruhnya untuk tetap bertahan sampai uang tebusan adiknya itu tercukupi.

Sekarang ini, adiknya sedang disekap oleh sekumpulan preman, yang kata orang orang bukanlah preman biasa.tapi melainkan preman negara, mereka tidaklah bodoh dan mudah tertipu seperti preman biasa.mereka justru sangatlah pintar dibanding nilai rata rata, mereka menyekap adiknya selama hampir 3 bulan.tetapi mereka sesekali juga mengasih kabar kepada keluarganya melewati eommanya bahwa adiknya baik baik saja, asal dia memberi uang tebusan 157,897,019 (mata uang korea selatan) dalam waktu 3 bulan.seperti janjinya menyekap adiknya, tapi jika keluarganya tidak lekas memberikan tebusan, maka semua nyawa keluarga akan membayarnya.

"tapi eomma... "

"mengertilah Hyun Soo"tegas Sohwa kembali, Hyun Soo sudah putus asa untuk membujuk eommanya yang keras kepala itu.dibanding ia terus melawan tapi hasilnya tetap sama, masih bekerja disana.ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya dengan rasa kesalnya pada eommanya itu,sebentar lagi juga ia akan pergi ke tempat kerjanya yang menyebalkan itu.penuh dengan kebisingan, ramai, dan satu lagi.para wanita wanita club disana.

Mengapa terasa hidup menyulitkannya? Takdir mempermainkannya? Kenapa begitu keji yang harus ia lewati?

Mr. A and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang