"Oh ya, apakah kontrak ini tidak bisa dilepas?" tanya Jimin setelah ia menyimpan bulu Jungkook.
"Tidak bisa."
"Kenapa? Kaukan melakukannya tanpa persetujuan dariku!" Jimin merasa tidak terima dengan jawaban Jungkook
"Yang pasti jika aku melepas kontrakmu, hidupmu akan semakin sulit," ucap Jungkook. Ia lalu menatap Jimin yang kini tampak diam.
"Tanda ini akan hilang jika aku jauh darimu, tapi tanda ini akan muncul saat aku berada di dekatmu ataupun saat kau sedang dalam bahaya, ini seperti alarm pemanggil diriku saat kau dalam bahaya." Jimin menatap tanda bintangnya.
"Heum arraseo." Jimin mengangguk. Ia hanya perlu tidak berada di dekat Jungkook saat sedang bersama Seokjin jadi Hyung-nya itu tidak akan tahu.
"Kau sudah baik-baik saja? Aku bisa mengantarmu pulang." Jimin pun mengangguk.
Setelah Jungkook memberitahu Baekhyun bahwa ia akan membawa Jimin, mereka berdua pun naik ke mobil Jungkook.
"Kenapa kita tidak terbang saja? Aku ingin mencoba terbang bersamamu," ucap Jimin kepada Jungkook.
"Sayapku terlalu berharga untuk manusia bodoh sepertimu," ucap Jungkook dengan dingin. Ia segera menyalakan mobilnya dan mengebut di jalanan. Jimin hanya bisa memanyunkan bibirnya karena kesal mendengar perkataan Jungkook.
Dasar iblis jahat, eh tapi kalau dia iblis berarti Taehyung juga?
"Hei, aku ingin bertanya sesuatu," ucap Jimin sambil menghadap Jungkook.
"Hmm," gumam Jungkook mempersilahkan.
"Jika kau iblis, berarti Taehyung juga?" Jungkook mengangguk.
Tapi Taehyung seperti malaikat, kalau dia seperti iblis, batin Jimin sambil menatap Jungkook.
"Jangan menilai dari penampilan, yang terlihat baik belum tentu baik," ucap Jungkook seakan-akan tahu alasan Jimin menatapnya dengan intens.
"Kau benar-benar bisa membaca pikirankan! Jujur saja," tuduh Jimin. Jungkook hanya bisa mendatarkan wajahnya.
"Berisik." Jimin kembali memanyunkan bibirnya mendengar itu.
Begitu sampai di depan apartemen Jimin, Jimin turun lalu ia menunduk bertanya pada Jungkook yang masih ada di dalam mobil.
"Yakin tidak mau masuk?" Jungkook menggeleng.
"Hati-hati kalau begitu." Setelah Jimin menutup pintu mobil, mobil Jungkook kembali melesat dengan cepat.
"Mentang-mentang dia iblis kalau menyetir mobil tidak tahu aturan, jika tertilang polisi bagaimana, memangnya polisi akan memaafkannya jika ia berkata dia iblis," oceh Jimin melihat kelakuan Jungkook.
~
Jungkook dan Taehyung berjalan di pintu masuk yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia iblis. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melewatinya. Para iblis rendahan tidak akan dapat melewatinya, hanya para kaum yang berkuasa dan para iblis yang mengikat kontrak dengan manusia yang bisa melewatinya.
"Selamat datang Pangeran, hamba memberi hormat kepada anda," ucap penjaga pintu dunia iblis.
"Ayah menyuruhku kemari, aku akan menemuinya sebentar lagi," ucap Jungkook dengan dingin.
"Saya akan menyampaikan berita kedatangan anda kepada raja," ucap penjaga itu.
Penjaga itu menunduk lalu mempersilahkan Jungkook untuk memasuki dunia iblis lebih dalam lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrasteia [Kookmin]
FanfictionAdrasteia berarti keniscayaan atau takdir yang sudah ada sejak segala sesuatu bermula, dan Adrasteia ini pun mengikuti seorang pria bernama Park Jimin sejak ia masih di dalam kandungan. Lalu takdir apa dan bagaimanakah yang mengikutinya? B×B Yaoi K...