Jungkook menghampiri Suho yang baru saja datang. Suho tampak berlari masuk menuju tempat Hoseok. Jungkook merasa kesal karena di abaikan.
"Hei pucat kau menghiraukanku?!" Jungkook menatap tajam Suho yang fokus pada Hoseok.
"Diamlah iblis," ucap Suho pada Jungkook.
"Hah harusnya kubunuh saja tadi." Secepat kilat tubuh Jungkook membentur dinding, jangan tanya siapa pelakunya, tentu saja Suho yang mencekik Jungkook hingga terpojok di dinding.
"Jaga bicaramu iblis." Bukannya kesakitan Jungkook justru tersenyum miring.
"Sekarang baru mendengarkanku?" Jungkook menepis tangan Suho hingga vampire itu mundur beberapa langkah.
"Aku hanya ingin memperingatkanmu, jika vampire baru itu kembali berulah aku akan segera menghabisinya, kau ingat janji kita bukan?" tanya Jungkook dengan datar. Ia lalu menatap Suho.
"Dan jaga baik-baik milikmu itu sebelum ia membuat kekacauan." Setelah mengatakan itu Jungkook pergi meninggalkan klinik.
"Iblis sialan," umpat Suho.
~
Jimin yang baru selesai memberi plester di tangannya kini terdiam. Ia jadi bingung ingin melakukan apa. Sebenarnya ini sudah hampir jam sembilan namun Jimin tidak mengantuk.
Ting Tong
Jimin menoleh dan berpikir siapa yang mengunjungi apartemennya di malam hari seperti ini. Tanpa melihat siapa yang datang berkunjung, Jimin membuka pintu dan terkejut melihat Jungkook berdiri di depan pintu.
"Eh?? Kenapa ada disini?" tanya Jimin bingung.
"Kau tidak suka?" tanya Jungkook.
"Bukannya begitu tapi inikan sudah malam," ucap Jimin.
"Memangnya kau wanita, kenapa takut sekali jika ada orang yang masuk ke apartemenmu di malam hari." Jimin memanyunkan bibirnya mendengar perkataan itu.
"Ish bukan begitu maksudku! Tapi kau jugakan bukan orang tapi iblis tentu saja orang harus takut jika iblis datang ke apartemennya di malam hari." mendengar perkataan Jimin, Jungkook menjadi kesal. Ia lalu berbalik dan berniat kembali. Sepertinya tidak ada gunanya mengkhawatirkan pria pendek itu.
"Ehhh kenapa pergi?" Jimin menahan lengan Jungkook. Jungkook menoleh dan menatap Jimin.
"Bukankah kau mengusirku?" tanya Jungkook dengan datar.
"Hehehe aku bercanda, ayo masuk." Jimin menarik Jungkook memasuki apartemennya. Jungkook tersenyum tipis tanpa ada yang tahu.
Setelah itu Jungkook masuk dan duduk di sofa. Jimin tampak berjalan menuju dapur.
"Kau ingin minum apa?"
"Terserah," jawab Jungkook. Matanya menatap sekeliling. Memeriksa satu persatu barang yang ada di apartemen Jimin.
"Kau tinggal sendiri?"
"Iya," jawab Jimin sambil meletakkan sekaleng soda di depan Jungkook.
"Kau bisa minum inikan?" tanya Jimin. Tentu saja karena Jungkook bukan manusia Jimin jadi bingung apa saja yang bisa diminum oleh iblis itu.
"Minum darahmu juga bisa," ucap Jungkook dengan santai. Ia mengambil kaleng soda itu lalu membukanya.
"Memangnya kau vampire," ucap Jimin sambil membuka kaleng soda yang ia bawa.
"Iblis bisa makan dan minum apapun, saat aku berkunjung ke rumah vampire aku biasa minum darah hewan." Jimin bergidik ngeri. Ia tidak boleh macam-macam dengan Jungkook, bisa-bisa pria itu meminum darahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrasteia [Kookmin]
FanfictionAdrasteia berarti keniscayaan atau takdir yang sudah ada sejak segala sesuatu bermula, dan Adrasteia ini pun mengikuti seorang pria bernama Park Jimin sejak ia masih di dalam kandungan. Lalu takdir apa dan bagaimanakah yang mengikutinya? B×B Yaoi K...