prolog

86 10 0
                                    

Ceklek

Suara pintu terbuka di ruangan itu tidak menarik perhatian seorang gadis yang masih sibuk memencet tombol tombol huruf yang tersusun rapih di laptop nya,entah apa yang sedang ia kerjakan hingga mata nya tidak henti hentinya menatap layar laptop,padahal jam masih menunjukkan pukul 06:00 pagi.hingga suara berat cowok yang ia kenal mengangetkan nya.

"Belum selesai mel?"tanya nya kepada ku yang mengagetkan ku,ku kira itu hantu nya mbak Iyem yang sedang berjalan jalan pagi,ternyata bukan huh hampir saja ingin teriak.

"Astaga ngagetin aja"ucap ku sembari mengelus dadaku,karena jantungku masih berdetak kencang seperti baru saja bertemu dengan doi."belum sedikit lagi"jawab ku karena pertanyaan nya tadi.

lalu mata ku kembali fokus kepada laptop ku yang menampilkan tugas ku sebagai sekertaris OSIS di SMA SUWASTA BIMA SAKTI BANDUNG . Aku tidak pernah mengeluh karena jabatan ku sebagai sekertaris OSIS,

ya walau kadang mami suka marah kepada ku karena sering pulang telat untuk mengerjakan pekerjaan OSIS,aku ngerti mami begitu karena mami tidak mau hal yang sering ku alami terus ke ulang,katanya kalo aku sakit aku susah makan,ya iyalah mana ada orang sakit malah suka makan ada ada saja mami,lain hal nya dengan mami,papi malah selalu mendukung apapun kegiatan ku asalkan itu positif.walau kadang suka operprotektif.

ngomong ngomong tentang papi aku jadi merindukan nya,papi sedang ke Paris untuk mengurus pekerjaan nya yang berada di sana untuk beberapa bulan, ya walau papi sering menanyakan kabarku tetap saja aku merindukan nya.

karena dia lah orang yang selalu​ melindungi ku dan mami kalau kami sedang dalam bahaya.ya walau kadang suka berlebihan tapi aku tau maksud papi apa.

sebenar nya jika aku mau aku bisa saja menyusul papi ke sana namun sangat tidak mungkin jika aku ke sana,di usir papi basa aku.

"Mau di bantu?"tanya cowok itu kepada ku sembari duduk di sebelah ku.

"Ngga usah tinggal dikit lagi ko"ucap ku karena memang tinggal beberapa materi lagi yang ku ketik.

"Ooo..yaudah"ucap nya ada sedikit rasa kecewa di nada bicaranya,aku tahu itu."kamu udah makan?"

Aku diam sebentar lalu ku jawab "Udah ko"kata ku berbohong karena tadi pagi aku kabur pas mami menyuruh ku sarapan.aku terburu buru datang ke sekolah padahal masih pagi karena aku ingat bahwa tadi malam ada beberapa file yang belum ku ketik.

"Boong nya keliatan"ucap nya lalu berdiri dan melihat ku."udah ayuk makan dulu abis itu m-"

"Mic...iya iya,kapan si ini penderitaan berakhir?"ucap ku sembari menunduk.

"Shuut..jangan ngomong gitu.mau sembuh kan?"tanya nya lalu duduk kembali di sebelah ku yang mula nya berdiri,sembari mengelus lembut rambut ku yang ku gerai. aku hanya balas dengan anggukan kecil masih dengan menundukkan kepala."yaudah Ayuk"lalu dia menarik lembut tangan ku menuju ke kantin.

Saat perjalanan menuju ke kantin dia,Davin Julio legrand cowok yang selalu ada di samping ku,sahabat ku dari masa masa SMP hingga SMA yang mempunyai jambul khas,tubuh tinggi,berkulit putih,dan aku akui dia ganteng banyak yang naksir pada nya mulai kakak kelas,adik kelas,hingga yang satu angkatan.

bagaimana tidak dia ketua basket,ketua OSIS,memiliki suara yang bagus,murid kesayangan guru,pokok nya paket komplit deh.menggandeng tangan ku,ya itu memang sudah biasa bagi ku dan Davin,walau sudah biasa kami masih saja di perhatikan,bahkan banyak yang berfikir kami berpacaran.

banyak yang menyapa Davin begitu pula aku.sesampainya di kantin kami duduk di kursi yang berada di pojok,Davin menarik kursi dan mempersilahkan ku duduk,lalu dia memutari meja yang kami duduki dan duduk di hadapan ku.

"Sebentar ya,aku mau pesen makanan dulu."ucap nya kepada ku yang ku jawab dengan anggukan.davin memang begitu,tanpa ku beritahu apa yang akan ku makan Davin sudah tau mana yang baik untuk ku makan dan untuk ku minun.

aku tak pernah menolak karena jika menolak percuma Davin keras kepala,ya iyalah kalo kepala nya lembek bukan kepala dong namanya.

delapan menit aku menunggu Davin kembali sembari ku menaikan ponsel kesayangan ku yang berwarna pink muda yang bersimbol apel pada bagian belakang handphonenya.akhirnya Davin datang membawakan ku bubur dan air mineral tak ketinggalan juga buah.

"Makasih"ucap ku setelah dia menaruh makanan kami dia atas meja.dia hanya tersenyum manis ke pada ku lalu kami memakan makanan kami masing masing dengan hening,hingga Davin memecahkan keheningan di antara kami.

"Aku denger kamu akan ikut olimpiade?"katanya sembari melihat ku yang masih asik dengan makanan ku.ya memang aku mengikuti olimpiade sejak kelas x bukan aku yang mau tapi di suruh sama pak Tono-guru dalam bidang olimpiade di SMA SUASTAWA​ BIMA SAKTI BANDUNG sekolah yang menurutku menyebalkan.

bagaimana tidak rata rata siswa laki laki di sini playboy,banok,yang suka nya gangguin cewek cewek yang berada di sini,apa lagi geng nya Agra iih menggelikan,namun tenang mereka tidak akan mengganggu ku.

sang sekertaris OSIS lagi pula aku mendapatkan julukan di sekolah ini Melodi Roussel Francois seorang cewek yang terkenal sadis dan galak kepada siswa cowok,apalagi saat merazia cowok cowok yang sedang membolos aku tidak perduli mau itu kakak kelas atau adik kelasku,walaupun mereka sudah memohon kepada ku agar tidak di laporkan ke pada Bu wisna-guru BK.

menurutku pelanggar akan tetap menjadi pelanggar,namun aku baik kepada Davin dan 2sahabat cewek ku yang selalu ada bersama ku.

"Iya,bulan depan katanya."jawab ku sambil memasukan bubur yang hanya di kasihi kecap kedalam mulut ku dengan malas.

"Ooh..ko malah cemberut? Biasanya seneng kalau ada olimpiade kayak gini?"tanya Davin karena melihat perubahan wajahku ketika membahas tentang olimpiade.

"Iya,jadi males."kataku

"Lho kenapa? kebanyakan piala di rumah?iya deh yang sering menang olimpiade mah beda"katanya sembari memasang muka mengejek,ya memang sudah banyak sekali piala di rumah ku sampai sampai mami ingin membuang nya namun aku larang karena lumayan buat kenang kenangan ku di Indonesia.

"Ish ngga gitu"bela ku kapada diriku sendiri karena merasa terzolimi.

"Lah terus?"tanya Davin kepada ku sambil memasukan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Ya males aja gitu, olimpiade tahun ini beda."ucap ku karena memang ku rasa berbeda.

"Lah kenapa?"davin yang sedang mengunyah pun menghentikan aktifitasnya lalu menatapku terheran heran.

"Tahun ini akan ada anak kelas XII yang ikut."Davin yang mengetahui nya hanya ber-oh ria.

"Bagus doong.semangat ya sayang."

🌻🌻🌻

M E L O D ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang