Aku berjalan menyusuri koridor yang berada di dekat lapangan sekolah ku yang masih agak sepi,karena waktu masih menunjukan pukul 06:05 pagi.
Pagi ini cerah,masih pagi tapi sang mentari sudah memancarkan sinar nya. Sehingga sinar nya menerpa muka ku. Ku tutup sebagian wajah ku menggunakan tangan ku dan kepala ku agak menengok ke arah lapangan,karena mataku agak silau ketika menghadap kepada sang mentari.
Dan tepat pada saat itu mata ku melihat seorang cowok sedang bermain bola basket di pinggir lapangan dekat ring basket.itu...gara dan teman teman nya,ya itu dia.tumben sekali dia datang se-pagi ini,biasanya setelah bel masuk berbunyi baru masuk.
Aku tidak memperdulikan nya.aku langsung berjalan menuju anak tangga yang mengantar ku ke dalam ruang kelas ku.
Setelah menaiki puluhan anak tangga aku kembali berjalan,karena letak kelas ku berada di paling pojok kanan setelah anak tangga.kelas nya tidak seram,karena memang sekolah ini memiliki fasilitas yang komplit bahkan tidak pernah kekurangan.
Aku melihat bahwa pintu kelas ku telah terbuka,lantas aku masuk dan melihat ada Nadia yang sedang membaca buku,aku tidak tahu dia membaca buku apa,pelajaran mungkin.
Aku berjalan menuju bangku ku yang memang berada di sebelah barisan meja Nadia. Dia masih asik dengan buku nya.bahkan sepertinya dia tidak menyadari kehadiran ku.Aku melirik sekilas ke pada buku yang sedang dia baca. Ternyata itu bukan buku,tapi...diary?.
Aku tidak memperdulikan nya,lagi pula itu urusan peribadinya jadi untuk apa ku perdulikan urusan hidup seseorang jika hidup ku saja belum benar.hanya membuat kepala pusing saja.
Aku langsung menaruh tas ku dan kembali berjalan keluar kelas untuk menuju ruang OSIS yang berada di gedung depan kelas ku.
Aku berjalan di tengah tengah lapangan yang langsung mengarah ke pada gedung sebelah. Jika aku memutari lapangan itu sama saja membuang buang waktu karena lapangan sekolah ku sangat besar,jadi mending melewati tengah nya saja.
Baru saja aku berjalan beberapa langkah wajah ku kembali terpapar oleh sinar matahari.aku kembali melakukan hal yang sama yaitu menutupi sebagian wajah ku dengan tangan ku.
Aku terus berjalan tanpa memperdulikan obrolan obrolan tidak jelas yang sedang di bicaranya oleh geng Agra yang sedikit terdengar di Indra pendengaran ku.
Aku semakin mempercepat jalan ku.hingga akhir nya sampai di gedung sebelah.aku agak berjalan ke sebelah kanan untuk menuju anak tangga yang memang berada agak kanan bagian gedung.
Setelah menaiki anak tangga dan berjalan beberapa meter,akhir nya aku sampai di depan ruang OSIS. Ku turun kan kenop pintu dan ternyata tidak terkunci.
Setelah ku buka aku masuk dan kembali menutup pintu nya. Ku lihat ada Nanda-adik kelas ku yang memang bagian dari anggota OSIS angkatan bawah,sedang melakukan pekerjaan nya yang sedang menambahkan point point siswa yang melanggar peraturan kedalam buku absen masing masing kelas.
Aku menyukai dia,karena menurutku dia sopan dan rajin,lihat lah ini masih sangat pagi namun ia sudah datang dan melaksanakan tugasnya.
Karena mendengar suara pintu tertutup dia mendongakan kepalnya yang tadi tertunduk karena menulis."Ka Melodi."sapanya ramah kepada ku sambil tersenyum agak canggung namun manis.
Aku tersenyum tipis kepadanya bahkan sangat tipis sambil menganggukan kepala kecil. Dia melebarkan senyum nya karena melihat senyumku.
"Maaf ya ka saya lancang masuk ke sini,tanpa meminta izin dari kakak dulu."ucap nya,kepala nya agak menunduk karena merasa takut.
Aku yang melihat nya langsung menarik dagunya lembut dan berbicara."gapapa.".dia mendongak dan tersenyum kepada ku namun tidak selebar tadi.aku hanya menatap nya datar,lalu duduk di hadapan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
M E L O D I
RandomIni cerita tentang hidup ku.nama ku melodi.nama yang mendeskripsikan bahwa seseornag yang mempunyai nya adalah seseorang yang ceria dan selalu di hiasi oleh nada nada yang indah di hidup nya. Tapi deskripsi itu salah untuk hidup ku.hidup ku gelap.ti...