04.

20 6 5
                                    

Aku berjalan menuju meja tengah dengan semangkuk bubur dan satu botol air mineral yang berada di atas nampan.

Kantin tidak begitu ramai hanya di isi oleh anak anak olimpiade yang sedang menyegarkan otaknya.ada yang  bergosip,
makan,minum,nyemil,bahkan ada yang membaca materi yang tadi.huh rajin sekali.

Aku makan dengan ponsel di tangan ku.sebenar nya mami tidak mengizinkan ku jika makan sambil main ponsel namun bagaimana lagi ponsel ku terus bergetar sejak aku berada di aula.

Pas ku buka ternyata Natasya dia menyepam.ku kira penting eh ternyata hanya minta bantuin  menjawab soal fisika yang membuat otak buntu.astaga teman ku ini,ku kira ada apa ternyata hanya itu.ingin rasanya ku jodoh kan dia dengan si nopal.

Ketika sedang mengetik balasan dari Natasya ku rasa ada yang duduk di hadapan ku.karena penasaran aku mendongak.

Aku menatap nya dengan muka datar.kalian tau siapa yang duduk di hadapan ku?dia.cowok yang tadi menolong ku.kenal saja tidak,tapi sudah duduk di hadapan ku.menyebalkan.

"Boleh duduk di sini?"lihat lah dia menanyakan hal itu setelah duduk di hadapan ku.

"banyak yang kosong."ucap ku mengusir.Setelah aku berucap seperti itu dia malah menatap ku dengan mata nya yang—indah mungkin.aku juga menatap nya dengan alis terangkat satu.

Cukup lama dia menatap ku.ku lihat air muka nya mulai berubah sedikit demi sedikit hingga ia membuka suara.
" mmmm...ngga boleh ya?"

Aku tidak menjawab nya,lagi pula jika ku jawab memang dia akan pergi?tidak kan? Jadi untuk apa ku jawab buang buang tenaga saja.

Penerawangan ku tentang aku makan sendiri ternyata salah.lihat lah di depan ku ada seorang cowok yang tidak ku kenal,terus tiba tiba dia duduk di hadapan ku.

Kami makan dengan tenang.selama makan kami terus di perhatikan oleh anak anak lain,kebiasaan sekali orang Indonesia ada yang menarik dikit langsung di tatap.ingin rasanya mata mereka ku congkel menggunakan sendok di tangan ku.

"Kamu suka bubur?"mata ku yang tadi nya menatap sekeliling akhir nya berpindah menatap cowok di hadapan ku.

Aku membalas dengan deheman saja.lagi pula kalau aku suka kenapa?dia mau membuat kan ku bubur se-truk gitu?.aku melanjutkan kembali menghabiskan makanan ku.

Dia menatap ku se-detik lalu menganggukan kepala nya sedikit.entah lah dia mengerti atau tidak juga bukan urusan ku.
"Kamu...kelas sepuluh?"tanya nya lagi.di awal kalimat nya menggantung sepertinya dia berfikir dulu.

"Ya"ucap ku datar tanpa menatap nya.dia lagi lagi mengangguk.
ingin copot sepertinya kepala dia dari tadi mengangguk terus.

"Ohh...ya ya ya.kelas IPA 1 bukan?"tanya nyalagi.huh serasa di interograsi.aku membalas dengan deheman.kenapa?udah sering. mungkin dia lihat di absensi ku di buku nya Bu mitra-wali kelasku.atau ngga tanya tanya kepada Natasya.

"Oh iya kita belum berkenalan.perkenalkan nama aku Angga putra Setiawan."katanya lalu menjulurkan tangan nya di hadapan ku.

"Melodi."ucap ku datar dan membalas jabatan tangan nya sebentar lalu kembali melanjutkan makan ku yang sempat beberapa kali tertunda.

Setelah makan kami kembali keaula karena tadi ada salah satu murid yang memberitahu bahwa anak olimpiade di suruh ke aula seepatnya.

Aku berjalan beriringan dengan cowok yang tadi.selama perjalanan menuju aula,aku berdoa supaya tidak satu tim dengan cowok di sebelah ku.bukan karena apa,aku hanya malas.

🌻🌻🌻

Kriiinggg

Tanda bel pulang sekolah sudah terdengar nyaring di telinga seluruh siswa.setelah mendengar nya semua nya lantas membereskan seluruh buku yang sudah berantakan di atas meja untuk di masukan ke dalam tas.

M E L O D ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang