0.4 Wonder Woman

24.5K 857 14
                                    

Menurutku aku seperti wonder woman yang selalu kuat menghadapi goresan takdir yang terjadi.

*****

Happy reading man teman 😚

"Tadi Kak Ragil, ngomong apa sama lo? Keliatannya lo sama dia sudah saling kenal," ujar Airi yang penasaran begitu Killa sudah dikelas.

Killa berpikir sedikit lama untuk menutupi semuanya. "Oh ... itu cuma kesalah pahaman aja antara gue sama dia."

Airi dan Della mengangguk. Meskipun dalam hati mereka begitu penasaran. Tapi mereka tak punya hak untuk bertanya lebih, mengingat mereka baru kenal dengan Killa.

"Kill, lo kenapa? Gakpapakan?" Della khawatir saat melihat teman barunya terdiam dengan waktu cukup lama.

"Oh gakpapa, cuma bingung aja."

"Bingung? kenapa?" Airi penuh tanda tanya.

Sambil mendengarkan mereka mengobrol, Satria yang merupakan teman sebangku Killa ikut mendengarkannya.

"Tadi lo bilang Kak Ragil? jadi namanya Ragil?" tanya Killa yang baru saja tahu.

Mereka bertiga saling menatap. Lalu mengangguk bersama.

"Jadi ... lo belum tahu namanya?" tanya Satria yang dikiranya mereka saling kenal.

Begitu juga Della dan Airi, mereka juga ikut menanyakan hal yang sama.

Killa mengangguk.

"Menurut gue, lo kayaknya gak usah berurusan lagi sama dia. Karena gue denger meskipun dia paling cuek diantara tiga sahabatnya tapi... bagaimanapun dia tuh ketua Four Boys," beo Airi memberitahukan pada Killa agar lebih berhati-hati.

"Four Boys? ketua?" tanya Killa tidak mengerti.

Satria tertawa. "Lo sih Ri, main nyebut FB jadi Killa gak tau. Ininih yah, Four Boys atau FB itu mereka, Ragil, Kevan, Kevin, dan Ihan. Four artinya empat karena mereka berempat dan jenis kelamin mereka juga laki-laki jadinya Boys."

Killa mengangguk. "Oh gitu."

Tak terasa bel pulang sekolah terdengar jelas ditelinga para siswa Nusba. Semua berhamburan untuk menikmati indahnya pulang cepat. Banyak juga yang tidak langsung untuk pulang, mereka lebih memilih untuk menikmati wifi gratis sebelum lulus dari sekolah.

Gadis dengan rok diatas lutut dan baju ketatnya bersama dua temannya menghampiri Killa saat dia sedang menunggu angkutan umum dihalte yang berjarak sepuluh meter dari sekolah.

"Lo Killakan?" tanya gadis itu yang berdandan sangat menor.

Killa mengamati gadis yang bertanya padanya. "Iya kenapa? Kamu murid Nusba jugakan? Ada masalah apa yah?" tanyanya ramah.

Gadis yang bernama Suci memicingkan matanya. "Kenapa lu bilang? Kalo gue murid Nusba emang kenapa? Ada masalah? ya jelaslah. Lu tau Ragil? Dia pacar gue jangan coba-coba lu ngerebut dia dari gue."

Lah nih bocah waras gak sih? Tiba-tiba nyamper gak jelas, yang diomongin juga gak jelas siapa.

"Sorry, tapi yang lo maksud siapa yah?" Sambil mengingat sesuatu, seperti Killa juga mengenal orang yang berdiri didepannya. "Tapi bukannya kalian, teman kelas gue kan? salam kenal." Lalu tangannya mengulur kepada mereka dengan senyum yang terus mengembang.

SAKILLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang