31. kekecewaan Mereka

14.2K 488 3
                                    

HAPPY READING
.

.

.

_____

Dalam persahabatan, selalu ada yang datang dan pergi, selalu ada suka dan duka, dan itulah faktanya

_____

Waktu dijam tangannya menunjukkan pukul empat sore, matahari tampak jelas menjauhi dirinya yang saat itu masih berada di halaman sekolah. Setiap menit makin dan makin menjauh dari pelupuk mata. Tampak sinar jingga cerah membuat langit berwarna merah jingga, di Nusa Bangsa.

Rasanya sangat lelah sekali setelah melewati harinya yang penuh drama ini, mulai dari dia yang berpura-pura menjadi anak dari ekonomi kelas kebawah hingga dia yang baru saja mengetahui bahwa Ragil adalah laki-laki yang dijodohkan dengannya.

Sudah sepuluh menit berlalu, namun Ragil belum saja datang menemuinya. Matanya menelusuri setiap sudut halaman sekolah hingga akhirnya Ragil datang juga, "Habis dandan yahh lo?" ledak Killa karena sudah lelah menunggu.

"Lo kaya nggak tau gue aja, tadi banyak fans yang pura-pura minta bantuan inilah itulah," ujarnya sembari duduk disamping Killa.

"Terus... lo mau gitu?"

"Ya maulah, kan selagi gue bisa bantu akan gue usahain," jawab Ragil.

"Iya deh iya, langsung aja ke topik, " dengan melirik Ragil.

"Rencananya gimana emang?" tanya Ragil memulai.

"Mana gue tau, lo yang mau ngebantu ya lo yang mikirin, " ketus Killa.

Sementara itu Della, Airi juga Satria datang menghampiri Killa yang sedang mengobrol bersama Ragil dengan marah-marah.

"Bagus deh lo belum pulang, jadinya kita gak usah repot-repot cari lo," papar Della dengan ketusnya.

Killa dan Ragil yang masih setia dudukpun terkejut dengan kedatangan dari tiga sahabat Killa yang seperti itu.

"Dikasih hati mintanya jantung, dia doang kali," sinis Airi.

Satria diam ditempat dengan tatapannya tidak suka pada Killa.

Killa berdiri, "Kalian kenapa sih? ko jadi gini?"

Ragil hanya menatap mereka bingung, tidak tau dan juga bingung mau melakukan apa.

"Hallah lo gak usah pura-pura gak tau," cibir Airi lagi yang sudah marah.

"Lo itu mau sampai kapan ngebohongin kita semua, kita tuh tulus mau sahabatan sama lo. Kita juga mencari sahabat tuh gak mandang kaya atau miskinnya," tutur Della mulai kesal dengan semua kebohongan Killa.

Ragil juga Killa yang mulai mengerti apa yang dimaksud mereka hanya diam mendengarkan ocehan mereka dulu. Namun yang mereka bingungkan kenapa mereka bisa tahu sementara Killa belum mengatakan apapun.

"Kenapa lo gak jujur aja sama kita, apa pernah kita ngebohongin lo? kita juga gak mungkin mau manfatin kekayaan lo," ujar Airi dengan menudingnya tepat di wajah Killa.

SAKILLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang