51. Mamahnya Ragil

11.9K 379 14
                                    

Kenapa gak ada yang tahu sih?

*****

Selamat Membaca💕

Motornya diparkirkan depan butik milik Ibunya, baru pertama kali dirinya menginjakkan kaki dibutik tersebut. Mungkin karena efek dari Ibunya yang tidak pernah menyukainya. Kali ini Killa memutuskan untuk ke butik karena setelah PTS seluruh siswa-siswi Nusba diwajibkan untuk memakai batik.

"Selamat siang mba, mbanya mau cari apa?" tanya spg tersebut dengan sopannya.

Killa menatap tidak senang, "Gimana sih, anak dari pemilik butik malah gak tau."

"Tadi mbanya bilang apa? maaf saya tidak dengar."

Wajar spg tersebut tidak mendengarnya karena Killa mengucapkannya dengan lirih.

"Saya cari batik yang model ala-ala korea ya mba, motif bungan blossom warna pich."

"Hah?"

Killa menatap spg tersebut dengan tatapan sinis, "Iya motif bunga blossom warna pich? adakan?"

"Oh ada mba, tinggal satu. Nanti saya ambilkan dulu," ujar Spg itu lalu pergi mengambil batik yang dimaksud.

Killa duduk dikursi sambil memainkan ponselnya, sedikit dia mengoceh tentang spg yang ada dibutiknya.

Nyebelin banget sih, gue kan pemiliknya. Kalo ada bang Imja udah gue aduin. Batinnya.

Killa yang masih sedikit emosi dan merasa bahunya ditepuk, segera dirinya menoleu, "Apaan lagi sih mba?" ketusnya, "tante? maaf tan kirain spg yang tadi."

"Gak papa, sendirian?" sapa wanita paruh baya tersebut.

Killa mengangguk, "Tante? kesini sama siapa tan?" sapa Killa langsung.

Sarah tersenyum, "Sama Ragil, kamu sih? mau cari apa?"

"Maaf mba ini batiknya," ujar spg tersebut pada Killa.

"Oh kamu cari batik? biar sekalian ntar yah, tante juga mau beli kemeja buat suami tante." lalu berjalan sambil melihat-lihat kemeja yang ada bersama Killa.

Gak spg, gak mamah Ragil, Kenapa gak ada yang tau kalo aku ini pemilik butik ini sih, batinnya.

Sarah menatap Killa, "Kamu kenapa? kok kelihatannya lagi kesel? maaf tante lupa belum jawab pertanyaan kamu, tante kesini sama Ragil, ntar tante telepon aja biar dia kesini," lalu segera menelpon Ragil.

"Tante gak usah," serga Killa sebelum teleponnya terhubung.

"Kenapa? kamu lagi marahan? maaf yah sayang, bukannya tante gak suka sama kamu atau gimana. Tapi Ragil sudah dijodohin sama anak sahabat tante, " ujar Mamahnya Ragil sambil merangkul Killa.

Killa terkejut karena Mamahnya Ragil juga belum tahu kalo dirinya itu yang dijodohkan dengan anaknya.

"Bang Imja? kesini mau ngapain? susul Killa yah bang?" tanya Killa ketika melihat Imja masuk dan menghampirinya.

"Eh... tante?" Imja yang kemudian menyalami Sarah.

Sarah menunjuk Killa dan bergantian pada Imja, "Kalian...?"

SAKILLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang