Part 2 Because I Love You

698 47 1
                                    

Yang masih di bawah umur, di harapkan tidak membaca cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang masih di bawah umur, di harapkan tidak membaca cerita ini. Karena ini khusus untuk dewasa 17+  sampai  20+ . Selamat menikmati

Happy reading..

~~~~~~~~~~~~~~~~

Di dalam mobil, siwon terus memikirkan yoona apa yang akan dia lakukan terhadap yoona bila sudah di apartemen mereka, apakah siwon harus bersikap biasa saja? Atau siwon harus bersikap manis?. Semuanya seakan akan berarti bagi siwon bila yoona ada di hadapannya. Yoona adalah istri yang sabar dan baik, apapun yang siwon katakan, yoona pasti akan mengatakan iya atau baiklah. Bahkan bila siwon memberikan hadiah kepada yoona, yoona dengan tegasnya sayang, aku tidak butuh ini semua, cukup kamu pulang bekerja tepat waktu dan setelah itu makan bersamaku, itu saja sudah cukup bagiku. Tidak akan ada seorang istri yang seperti itukan? Sangat langka memang, bila kalian menemukan wanita seperti itu, maka kalian beruntung.

~~~~~~~~~~~~~~~~
FLASHBACK ON•
Deringan telepon rumah terus berbunyi, seakan akan sang pemilik rumah sedang pergi.

Pasangan suami istri yang sedang di mabuk rindu akan kasih sayang karena sang suami baru pulang bekerja, padahal tadi pagi mereka telah melakukan ciuman yang memabukan, seakan mereka ditulikan oleh bisikan cinta karena deringan telepon yang ke lima kalinya tidak di jawab juga.

Sang tuan rumah siwon terganggu apa yang sedang mereka lakukan, yoona pun akhirnya menyerah dan memisahkan diri dari dari pangkuan siwon. Mereka benar benar dimabuk asmara ■dilarang baper hehehe😆■

Yoona dengan tegasnya menyubit perut siwon. "Ahh..ahhh.. sayang!! Itu sangat sakit, kenapa kau menyubitku? Keterlaluan"

"sayang, kali ini saja kau angkat telepon rumah, eomma dan appa sedang pergi kan, jadi hanya kita berdua yang ada di rumah ini".

"Arraseo, aku akan turun, kamu aku hukum!". Dengan sedikit kecupan di bibir yoona, siwon pun keluar dari ruangan kerjanya, siwon menuruni tangga dengan ter gesa gesa.. "hall...." . Ucapan siwon terputus karena sang penelpon adalah dari pihak rumah sakit

"Tuan siwon, bisakah anda pergi ke SEOUL HOSPITAL? Orang tua anda mengalami kecelakaan di jalan".

FLASHBACK OFF•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Siwon

Setiba di apartemen, aku hanya menatap pintu apartemen saja, tidak ingin masuk terlebih dahulu karena rasa takut akan kehilangan yoona semakin besar. Takut pertengkaran itu terjadi lagi, akhirnya aku pun kembali lagi kedalam lift. Baru saja aku melangkahkan kakiku, klik... itu suara pintu apartemen, aku berbalik dan terbukalah pintu tersebut, aku melihat istriku dengan memakai celemek merah meroon memanggil namaku.

"Sayang..". Aku memejamkan mataku, seakan akan kapan lagi kau mendengar suara istri tercintamu.

"Sayang, kenapa tidak masuk? Ayo masuk. Masakanku sudah siap".
Yoona dengan tenang memegang tanganku yang seperti es batu.

"Chu~.." . Kecupan ringan di atas bibirku, seakan aku sudah menemukan rumahku kembali.

Aku tersenyum dengan keadaan sekarang, seakan tidak ada lagi hari yang bahagia sebelum hari esok, aku menarik tengkung yoona dan memperdalam ciumanku, menjulurkan lidah seakan mencari sesuatu yang belum aku temukan. DAMN SHIT! Aku merindukan ciuman seksi ini! Yoona sayang, aku menyerah akan keadaanmu yang sekarang aku temukan dengan tanganku sendiri. Aku janji, tidak akan melakukan hal konyol lagi.

~~~~~~~~~~~~~~~
YOONA•

Aku menjauhkan wajahku, menatap siwon dengan mata coklatnya itu, dan aku menemukan kerinduan di mata siwon, aku melihat siwon dengan keadaan berantakan, oh suamiku, aku sangat menyesal dengan keadaanmu yang sekarang ini.

"Sayang, aku minta maa...". Siwon menunjukan jari kedepan bibirku dan memotong ucapanku.

"huuusssttt... kau tidak salah sayang, aku yang salah. Aku mohon jangan bahas itu lagi, ayo kita makan". Aku melihat siwon tersenyum manis kearahku.

Dan aku yakin, siwon tidak mengetahui apa yang aku pikirkan. Sambil tersenyum kearahnya dan menyandarkan kepalaku di pundaknya. Aku berfikir apakah keputusanku ini akan baik, atau justru sebaliknya. Kita lihat saja nanti.

~~~~~~~~~~~~~~~
Siwon yang sedang menatap yoona dalam diam sambil mengunyah makanannya di dalam mulut, akhirnya berbicara dengan memalingkan wajah terhadap makanan yang siwon makan, "Mmmmm.... masakanmu memang tidak di ragukan lagi sayang, enak sekali sayang, aku mencintaimu". Sambil tersenyum senang, siwon meminum wine yang ada di hadapannya.

"Sayang, apakah aku aneh? Kenapa diam saja?. Apakah aku tidak baik? Apakah aku terlambat pulang?. Ayolah kenapa kau menatapku terus?".

"Aku merindukanmu sayang". Suara pelan itu bisa di dengar oleh telinga siwon. Dan alangkah senangnya siwon di rindukan oleh istrinya sendiri. Siwon tersenyum dan bangkit dari tempat duduknya.

"oh sayang... aku juga merindukanmu, sini aku peluk". Siwon memeluk yoona dengan kencang, dan sebaliknya yoona juga memeluk siwon dengan kencang, seakan akan orang yang dia peluk tidak akan pergi kemana mana.

"Aku mencintaimu". Bisikan kecil yang di dengar oleh siwon itu sangatlah indah, bagaimana tidak. Siwon dengan gemasnya terhadap yoona mengangkat tubuh yoona, yang sekarang posisi kaki yoona ada di pinggang siwon. Dan membawanya ke dalam kamar mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Suara kecupan kecupan ringan memenuhi kamar, seolah tidak akan ada hari esok, siwon memperdalam ciumannya dan menarik tengkuk yoona, menjulurkan lidahnya dan YES siwon menemukan lidah yoona, menari nari dengan lidah yoona, ciuman memabukan.

~~~~~~

"Ahhh... ahhh... hmmmmm.... ahhh... sayang... terus... hmmmm... ahh... oh siwon, kenapa kau senikmat ini... ahh..." . Goyangan pinggul siwon semakin kencang, bunyi sentuhan antara paha siwon dan yoona seakan menimbulkan gairah siwon.

Sambil mencium yoona dibawahnya, dan membisikan kata cinta "aku mencitaimu sayang, jadilah wanita terakhirku.. ahh.. aku akan datang.. hmm.. kau selalu sempit seperti dulu sayang.. ahh... aku datang..". Siwon melepaskan semuanya kedalam rahim yoona, sambil memegang perut yoona seakan melihat dimana akan timbulnya siwon kecil.

~~~~~~~~~~~~~

Siwon

Aku melihat yoona membuang nafas berkali kali, ya kami telah bercinta di kamar kami, seperti sebuah kejutan yang sangat istimewa, seakan kami melupakan pertengkaran malam itu, dan pertengkaran malam itu adalah mimpi buruk bagi kami.

Sambil mengusap kepala yoona, aku mengatakan bahwa aku sangat menyesal karena pergi begitu saja.

"Sayang, aku memang egois dan bajingan. Kalau kau kecewa terhadapku, tampar aku sesuka hatimu, akan sangat menyenangkan bila melihatmu marah kepadaku. Aku tidak keberatan kalaupun kau marah, asalkan kamu tidak pergi meninggalkanku. Itu saja sudah cukup bagiku.". Yoona membalikan wajah dan mengecup pelan bibir siwon, sambil memejamkan mata seakan yoona meng iya kan ucapanku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Haiii guys, gimana ceritanya? Menyenangkan kah? Mengharukan? Di part ini aku sengaja agak 20+ , karena tema nya suami istri.

Comen ya kalau ada kata kata yang typo. Karena aku adalah the power of typo😏🙄 hehehe

SIWON ♡ YOONA

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang