laboratorium 3

124 21 6
                                    


Peringatan banyak adegan berdarah di dalam cerita jadi bijaklah dalam membaca dan memilih cerita.

============================

Dhyza POV

Setelah satu jam lebih aku melihat dengan mata kepalaku sendiri aksi yang dilakukan oleh para legend psychopath pendahuluku semakin membuat aku ragu tentang siapa sebenarnya mereka.

Aku seperti tak mengetahui apapun tentang mereka semua. Kosong dan sunyi tak ada lagi warna-warni.

Yang biasanya mengitari kehidupanku ini membuatku seolah mati dan tak ada lagi.

"Kumohon siapapun bantu aku keluar dari neraka abadi ini," pikirku sambil terus menatap kosong ke depan di mana sudah tergeletak ratusan mayat yang mati dibedah dari kepala yang sudah ancur setengah memperlihatkan otaknya hingga kakinya yang terpisah dengan badan juga semua organ yang telah dikeluarkan hingga darah kental berwarna merah nyala pun berceceran tak teruruskan.

"Hai, Dhyza. Apa kau tak ingin ikut bermain?" tanya Akiru.

Aku hanya diam membisu. Melihat setiap inci adegan dari aksi para legend psychopath yang akan dibentuk menjadi agen khusus yang akan bertugas menjaga dan melindungiku.

Tangan mereka bersimbahan darah merah kental berbau amis menyegarkan penciumannya.

Rasanya ingin sekali aku jilati setiap inci dari simbahan darah yang berserelakan di lantai laboratorium khusus ini.

Ingin sekali rasanya aku memakan mata-mata yang dicongkel rapi oleh Akiru layaknya sebuah tokoyaki kegemaranku dengan sel-sel saraf yang masih utuh menyertainya, menggoda mulutku untuk mencicipinya.

Rasanya ingin sekali aku memakan jantung-jantung yang masih berdetak itu dengan lahap.

ingin rasanya aku menjadi iblis sekarang juga melihat sekelilingku yang bergitu indah dan menggoda.

Mungkin menjijikan bagi kalian para manusia biasa yang normal kejiwaannya. Namun bagi kami tak perlu kujelaskan lagi apa maksud perkataanku ini.

"Dhyza, jika kau mau makan kau harus membedah menumu sendiri agar higienis dan tak tercemar virus yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya," kata Gzheran sambil menatap ke depan di mana kekasihnya tengah bermain dengan riang layaknya seorang anak mendapatkan mainan yang sangat digemarinya.

"Aku tak pernah menyangka bahwa ternyata Elmira begitu senang bermain dengan setiap kelinci percobaan yang sudah aku siapkan dari beberapa hari lalu khusus untuk para legend psychopath yang akan kubentuk menjadi pasukan khusus penjaga penjaga adikku, Dhyza," batin Gzheran. Aku yang membaca perkataan batinnya memilih hanya diam membisu saja.

===========================

"Bhahahaha. Asli nyeset terus sampe mampus, hehehe. Asli demen banget gue ngeliatnya. Aduh, tadi gue sudah bunuh berapa orang ya? Ah, bodo amat yang penting gue girang. Lanjutkan, Rin. Keluarkan semua kegilaan yang kau punya jangan beri ampun setiap mangsa yang kau punya bhahaha semangat 45 hahaha," kata rin sambil tertawa mengerikan.

============================

"Aduh, bingung pengen kasih masakan apa ke Gzheran. Sup iga plus bola mata atau sup iga plus jantung hatiku aja hehe," kata Elmira sambil tertawa.

"Kalau kamu yang masak apa saja aku makan yang penting kamu yang membuatnya!" kata Gzheran berteriak. Membuat Elmira semakin semangat memotong-motong iganya (hehe... :v)

============================

"Bhahaha, gue tusuk lo gue congkel gue bedah. Beh, pokoknya yang penting gue sukaaa. Mata lo bukan buat gue pakai tapi gue congkel-congkel liat dalamnya," kata akiru sambil menusuk-nusukkan guntingnya ke percobaannya.

============================

"Mah, gue pakai apaan lagi ya? Gunting udah, pedang udah, katana udah, pistol udah, terus apa lagi? Banyak yang udahan gue pakai. Liat aja sudah menumpuk tuh jantung, mata, semuanya sudah banyak yang gue bedah. Pakai apa aja dah yang penting gue ngebedah, yoi," kata Yora dengan semangatnya.

============================

Tbc! Jangan lupa vote dan komen

Legend psychopath [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang