Akiru Pov
"Wah ternyata Dhyza boleh juga," kata ku sambil memakan cemilan ku dengan santainya
"Kalo sekarang Dhyza berarti selanjutnya akiru kan?" Kata Elmira yang membuat aku hampir tersedak bola mata
"Apa?!" Kata ku
"Sebentar lagi giliran kau yang beradu pedang akiru," kata Gzheran
"Hai'ik.." teriak ku
"Wah sungguh indah sekali pertarugan yang Dhyza tunjukan sekarang kita panggilkan perserta kita selanjutnya Akiru dan Yatoru silakan naik kearena pertandingan mana suaranya." kata pembawa acara
"Hu....!!!" Sorak penonton
'Mah aku tak sabar untuk menunjukan jurus andalan yang aku punya.' kata batin ku
Aku yang naik dengan santai mempersiapkan pedang kesayanganku yang sempat Gzheran berikan saat dimeja makan
Flash back
============================
Di meja makan saat semua sedang makan dengan keheningan Gzheran tiba-tiba memberikan kami sebuah jam
"Dengarkan karena aku tak akan mengulang perkataan ku untuk yang kedua kalinya aku akan memberi sebuah jam khusus jam ini bukan sembarang jam namun jam ini jam pintu dimensi maksudnya jam ini layaknya sebuah pintu dimensi dimana saat kalian tengah memikirkan tentang suatu alat yang ingin kalian gunakan dengan sendirinya jam ini akan menjadi alat yang kalian inginkan jadi pergunakan jam ini dengan sebaik-baiknya saat diperlukan," katanya Gzheran
"Hai'ik..." kata kami berempat karena Dhyza hanya diam saja
===========================
Flash on
*Di festival malam berdarah*
"Mah ternyata kau seorang gadis rupanya kenapa kau tidak pulang dan duduk manis dirumah saja." kata lawan ku (yotaru)
"Hanya karena aku perempuan kau meremehkan ku lihat saja akan ku congkel mata coklat terang milik mu itu." pikir ku
Aku mulai mengambil posisi
"Siap mulai..!" kata pembawa
Aku pun mulai memainkan pedang kesayangan ku dengan begitu indah
"Sri...ng.....s.r.....in..g....s....r..ing," bunyi yang keluar dari gesekan pedang akiru dan yotaru
"Sring....s.ra...ng..."
"Kalo kau mau matanya tusuk di 260 %," kata seseorang yang tak ku kenal tapi apa salahnya mencoba
"Cras....sra..k..." bunyi yang keluar begitu aku mengenai matanya dan menjatuhkan pedang dari si mata coklat itu (yotaru)
"A...h.... mata ku..." kata nya lalu entah api dari mana tubuhnya terbakar hangus hingga musnah
"Mah sayang sekali matanya ikut terbakar juga," kata ku lesuh
"Bhaaaaa....." suara tawa yang keluar dari rin lalu disusul oleh para penonton
"Hahhahaa akiru-akiru ashiteru." kata seorang lelaki
"Jijik!!"Pikir ku lalu dengan lesuh turun dari arena mah sayang sekali mata coklat itu aku tak bisa membawanya sebagai hadiah kemenangan ku namun ya sudah lah sudah terjadi juga
aku turun dengan sorak-sorak dari penonton yang memberinya ucapan keren, hebat dan sebagiannya
Mah bagi ku itu tak terlalu berarti juga lebih baik aku lanjut makan- makanan ku saja dari pada terus sedih memikirkan mata yang tak bisa aku bawa buat menjadi koleksi ku itu mah [ada-ada aja :v]
Lagi-lagi nyatanya aku memikirkannya
'Masih banyak mata seperti itu didunia ini kau tidak perlu risau soal itu Ru.' kata seseorang misterius itu lagi
Entah kenapa seseorang itu bisa masuk kedalam pikiran ku padahal aku tak mengenalnya
'Siapa kau?'Tanya ku di dalam pikir
'Iblis,' katanya
'Iblis?' Kata ku
'Kau akan tau nanti lebih jauh tentang aku dengan sendiri,' kata orang misterius itu
'Hm terserah.' kata ku
Lalu aku berjalan menuju singgah sanaku untuk kembali memakan makanan Ku.
Tbc! Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend psychopath [Selesai]
Fantasíacerita ini menceritakan kumpulan psycopath yang sudah ahli dan terlatih secara militer!