kalah atau mati

60 18 6
                                    

Gzheran POV

Kami terus berjalan mengawal Dhyza yang kami tempatkan di tengah pengawalan kami berlima.

Sring!

Tiba-tiba sebuah pedang hampir mengenai Dhyza. Untung saja Yora cepat menangkisnya

"Siapa kau?" tanyaku kepadanya

"Kalah atau mati, sampai ketemu di pertandingan nanti!" katanya lalu pergi begitu saja.

'Siapa dia?' tanyaku membatin.

'Ezora,' jawab Dhyza

'Apa kau mengenalnya?'

'Hm.'

"Siapa dia?" tanya Elmira.

"Ezora," jawab Deas.

"Aku rasa ia rival dari adikmu," kata Rin.

"Sepertinya begitu. Sudahlah, sebaiknya kita lanjutkan perjalanan kita," ujarku sambil memimpin perjalanan kembali.

Kami berjalan dari awal pintu gerbang hingga ke tengah festival.

"Apa acaranya sudah dimulai?" tanya Yora.

"Sepertinya belum. Lihat saja, masih senyap bukan?" balas Rin sambil menunjuk panggung di depan.

"Hm," kata Dhyza lalu berjalan menuju bangku yang disiapkan untuk perserta adu pedang.

Kami berlima mengikuti langkahnya dan duduk di sampingnya.

"Apa kalian mau kubelikan sesuatu sebelum pertarungan dimulai?" tanyaku sambil bangkit dari duduk.

"Sepertinya berbequ otak tadi enak untuk camilan," sahut Rin dengan senyum.

"Aku pesan sup iga bola mata," tambah Akiru dengan santai.

"Kalau aku apa saja. Asal kau yang pilih pasti aku makan dengan suka cita," kata Elmira dengan senyuman manis khas miliknya.

"Aku pesan jantung panggang saja," timpal Yora dengan datar.

"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi sebentar membeli makanan yang kalian pesan," kataku lalu beranjak pergi menjauh mencari makanan yang dipesan.

Setelah selesai membeli semua pesanan, aku kembali dengan membawa plastik berisikan menu yang sudah dipesan. Tak lupa membeli takoyaki bola mata kesukaan Dhyza lengkap dengan urat yang masih menggambarkan mata yang sempurna dan sangat bagus begitu ditusukkan dengan tusukannya (pasti langsung crot keluar cairannya pas ditusuk :v)

"Ini," kataku begitu sampai di tempat di mana Dhyza dan para agennya duduk menuggu mulainya acara adu pedang.

Setelah begitu lama menunggu, akhirnya acara yang kami tunggu pun mulai dengan sebuah kalimat pembuka dari pembawa acara.

"Selamat datang di pertandingan adu pedang yang akan kita mulai dengan tema 'kalah atau mati'. Mana suaranya!" kata pembawa acara.

"Huuu ...." Penonton bersorak.

"Kira-kira siapa ya The Queen dan The King malam ini?" tanya seseorang

"Siapa lagi kalau bukan Dhyza dan Gzheran!" seru semua penonton pertandingan ricuh.

"Oke, tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai pertandingan adu pedang malam ini dengan pertarungan Dhyza vs Daiki!" kata pembawa acara.

"Dhyza, kau pasti menang," ucapku.

"Hm," balas Dhyza lalu naik ke panggung tempat pertarungan adu pedang berlangsung yang disambut teriakan dan sorakan penonton.

Aku menonton dengan tenang pertarungan yang akan dimulai ini. Karena satu fakta yang selalu tercipta, Dhyza lah si Queen festival malam berdarah setiap tahunnya.

"Sudah lama bukan, kau tak menghadiri festival malam berdarah ini. Ada masalah apa sebenarnya?" tanya Daiki.

Sring!

Dhyza mengeluarkan pedang dari sarungnya.

"Mah, kau selalu dingin seperti biasa, ya. Ratu iblis berparas manis berjiwa bengis dan sadis layaknya para psikopat berdosa dan bersimbah darah yang begitu laknat dan tak pantas hidup di dunia manusia," kata Daiki panjang lebar sambil tersenyum lebar (cih dasar si mulut besar :/ )

"Nggak usah basa-basi kau banci," kata Dhyza lalu mulai mengayunkan pedang kesayangannya (bahaha good:v)

Sring! Srang! Sring!

Suara pedang saling beradu membuat festival semakin menantang penglihatan para penontonnya.

Dhyza dengan tenang dan ekspersi datar mengayunkan pedangnya dengan cantik mencari celah untuk membuat luka di tubuh lawannya.

Hingga ....

Srak!

Ayunan ketujuh pedangnya menebas kepala Daiki dengan sempurna hingga darah kental bermuncratan dengan indahnya (beh :v)

"Ahhh ...!" jerit Daiki sebelum akhirnya suaranya lenyap tak terdengar lagi dan pertandingan pun selesai.

"Wuuu ... Dhyza! Dhyza! Dhyza!" teriak seruan penonton pertandiangan yang melihat aksi indah yang Dhyza mainkan.

Dhyza mengembalikan pedang ke sarungnya. Menutup pertarungan awal dari festival malam berdarah ini.

Tbc! Jangan lupa vote dan komen

Legend psychopath [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang