Part 13

48 5 0
                                    

Aku rindu,ketika kau selalu membuat ku tersenyum.Namun sekarang kau bukan membuat ku tersenyum tetapi menangis
-Hijrahnya Bad Girl's-

Setiap hari semenjak Papa Alvaro menjadi nara pidana karena tuduhan partnernya sendiri.Gisela selalu membuat makanan untuk Alvaro lalu ia masukan ke dalam lokernya.

  Alvaro tidak pernah tahu siapa yang memberikan bekal tersebut,tapi apa boleh buat Alvaro tak memiliki uang yang cukup bahkan untuk membeli makanan dikantin.Alvaro hanya bisa bersabar mendengar ocehan warga sekolah,bahkan jabatannya sebagai ketua Osis pun dicabut oleh Pembina Osisnya.

"Lo gapapa Al?" tanya Gisela
Entah kenapa Ia merasa kasihan

"Ngapain lo? Gausa so perduli" jawab Alvaro dingin

"Gue cuma mau nanya doang ko" ucap Gisela sambil tersenyum
Sahabat Gisela sendiri bingung dengan kelakuan Gisela

"Pergi dari sini,gue muak liat muka lo" ucap Alvaro

Gisela merasa hatinya tersayat oleh ucapan Alvaro

"Iya gue tau,semoga semua kembali kaya dulu,gue ke kelas dulu" ucap Gisela lalu pergi menuju kelas,ia berusaha menahan air matanya agar tak keluar.
Sedangkan Alvaro hanya diam memandang punggung Gisela yang semakin menjauh.

"Dari mana Sel?" tanya Cilla

"Dari loker"jawab Gisela

"Lo ngapain si,tiap istirahat pasti ke loker?" tanya Zhelin

"Hm gapapa,gue disana cuma pengen liat seseorang" jawab Gisela

"Lo aneh,yaudah balik ke tempat duduk sana uda bel" ucap Zhelin

'Gue tau semuanya Sel' batin Vano kecewa

Mereka mengikuti pelajaran dengan serius,Gisela memang sedang memperhatikan papan tulis namun pikirannya sedang entah ada dimana.

Bel berbunyi 3x,yang artinya waktunya pulang.Semua guru keluar dari kelas yang diajar.

"Eh cewek penyakitan" ucap Lisa melirik Gisela sinis.Gisela tak manjawab apapun

"Lo takut sama gue?" ucap Lisa dengan wajah meledek yang membuat Gisela kesal

"Mau lo apa si? Mau rebut apa lagi?" tanya Gisela

"Gue mau temen temen lo" ucap Lisa

"Kalo itu gue ga bisa"ucap Gisela.Tanpa Lisa ketahui aksi busuknya itu dilihat oleh para Sahabat Gisela

Prok prok prok

Sahabat Gisela menepuk tangan secara bersamaan lalu menghampiri Lisa dan Gisela

"Gue si ogah temenan sama lo" ucap Vano

"Busuk lo bego" ucap Putri,biasanya Putri selalu menjadi penengah namun sepertinya saat ini moodnya sedang buruk

Lisa terkejut dengan kedatangan para Sahabat Gisela.Sedangkan Gisela hanya tersenyum tipis

"E eh ka..kalian ng..apain di..sini?" tanya Lisa ketakutan

"Mau bunuh lo" ucap Vano lalu mengeluarkan cutter.

Gisela dan sahabatnya menatap Vano heran sekaligus aneh,keadaan semakin mencekam Vano semakin mendekat ke arah Lisa,Vano tak menggubris larangan para Sahabat nya.Lisa semakin takut dengan apa yang dilakukan Vano

"Jaa...ngan bu..nuh g..ue Van" ucap Lisa terbata bata

"Kesabaran gue udah abis,semakin lo nyakitin sahabat gue nyawa lo akan semakin terancam" ucap Vano lalu menggenggam tangan Lisa dan meletakan cutter diatas tangan Lisa yang tinggal berjarak 3cm

"Eh Van lo ngaco ya" ucap Cilla

"Udah Van sabar lo gaboleh kaya gini" ucap Zhelin

"Lo kalo mau atraksi jangan disini Van dipasar malem aja kan lumayan dapet duit" Putri menoyor kepala Cilla karena bercanda tak tahu waktu

"Ogeb lo ilangin sana" ucap Putri kesal.Cilla hanya mendengus sebal.

Gisela hanya diam ia bingung apa yang harus ia lakukan.

"Gajadi deh,karena Elvano Lazuardeons itu ga busuk kaya lo,tapi kalo lo nyakitin salah satu dari sahabat gue lo berhadapan sama gue" ucap Vano enteng yang membuat Sahabatnya kesal setengah mati

"Bercanda lo galucu Panoan" ucap Cilla kesal

"Eh nama gue diganti" sahut Vano tak terima

"Udah,gue mau balik,makasii ya lo semua selalu ada buat gue,gue duluan Diva pasti udah nunggu" ucap Gisela yang dibalas senyuman oleh sahabatnya.

Lisa kabur terbirit birit karena ketakutan yang membuat mereka tertawa terbahak bahak.

"Div,maaf ya lama gue tadi ada urusan" ucap Gisela,namum Diva tak menjawab

"Maafin gue ya? Eh eh ko lo nangis?" tanya Gisela cemas ketika melihat mata Diva yang berair dan sembab

"Aku kecewa sama kakak" jawab Diva,yang membuat Gisela heran

"Kecewa kenapa? Gue salah apa?" tanya Gisela kebingungan

"Apa bener kakak mau ngerebut ka Nathan dari Diva?" tanya Diva,Gisela yang mendengar jawaban Diva pun langsung tertawa

"Ya ampun Div siapa yang bilang?" tanya Gisela

"Tadi ka Nathan yang bilang sendiri" jawab Diva

Gisela sudah tahu bagaimana sifat Nathan,bahkan mereka pernah berpacaran:)

"Yaila Divaaa,Nathan tuh emang kaya gitu,lo gausa nangis kaya gini deh" ucap Gisela yang masih tertawa karena kekonyolan Adiknya

"Tapi kakak serius kan gabakal rebut ka Nathan?" tanya Diva

"Ngga ko,yaudah yu balik.Don't crying Baby" ucap Gisela lalu memasuki mobilnya

Mobil hening tak ada yang membuka pembicaraan.Hujan pun turun dengan deras dan membuat Gisela berhenti mendadak

Citttt

Suara decitan mobil milik Gisela karena berhenti mendadak dan membuat Diva terbentur,namun tidak luka.

"Aduhhh,kenapa mendadak si ka?" tanya Diva sambil memegang kepalanya yang sedang pusing 7 keliling

"Eh sorry ya,gue inget sesuatu hehe" jawab Gisela cengengesan

"Huh untung sayang" ucap Diva

"Emang lo sayang gue Div?" tanya Gisela dengan wajah so polos

"Ngga,tadi typo" Gisela menoyor kepala Diva karena jawabannya selalu membuat Gisela tertawa

"Yaudah yu pulang hujannya udah agak reda" ucap Gisela

"Hmmm" gumam Diva

Mereka pun melajukan mobil ke arah rumah dengan kecepatan rata rata.Diva tertidur disamping Gisela yang sedang mengendarai mobil.

"Gue beruntung banget ya punya adek kaya lo,kalo gue pergi lo harus jaga diri lo baik baik ya Div" ucap Gisela samar lalu meneteskan air mata,namun ia segera menghapusnya karena tak ingin ada orang tahu bahwa dia habis menangis

"Div,udah sampe nih lo mau di mobil sampe kapan sih?" ucap Gisela kesal karena Diva sangat sulit dibangunkan
Ntah karena apa tiba tiba Diva memeluk Gisela sangat erat

"Anjir gue gabisa napas Div" ucap Gisela

"Eh eh ko badan lo panas si Div,wah gaberes nii,masuk rumah dulu deh" ucap Gisela lalu memapah Diva

Gisela pun segera mengompres Diva,lalu ia membuat bubur dan mengambil obat.Karena Brayn ada tugas diAustralia selama 3 tahun

"Aduh Div bangun dongg,jangan sakit gue khawatir nih" ucap Gisela sambil mengompres.Diva pun terbangun dari tidurnya

"Kakak jangan pergi ya,Diva gamau kehilangan orang yang Diva sayang" ucap Diva sambil menangis

"Gue bakal ada buat lo Div,gue bakal usaha buat sembuh dari penyakit gue" ucap Gisela lalu menghapus air mata Diva.

Bersyukurlah ketika banyak orang yang masih menyayangimu,karena kau tak tahu diluar sana masih banyak orang yang butuh kasih sayang.

Hijrahnya Bad Girl'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang