CHAPTER 6

292 37 6
                                    

WARNING!! *NC 17+*

*BAEKHYUN'sPOV*

PLAK! PLAK! Pipiku kini sepertinya memerah. Terasa bau amis di sekitar bibirku. Iyaa bibirku pasti berdarah.

Tis.. Tis... Hiks... Mutiara jernih ini bahkan tidak mampu untuk berhenti.

“BANGUN!” titahnya...

Tidak. Tulangku seperti sudah remuk... Tapi tetap ku paksakan kaki kurusku untuk menginjak lantai. Aku tidak boleh lemah. Prajurit macam apa apabila ditampar segitu sahaja sudah rebah? Tapi kenapa aku yang lagi berdepan dengan Raja Park seakan begitu lemah??

“Lambat sekali!!” Lenganku ditarik kasar.

*NORMAL POV*

“Aaaah..Tu.. Tuan.. Ampun..”

Si mungil sudah tersedu meminta pengampunan dari yang jangkung.

Si jangkung ketawa menyeringai dengan smirknya... Sungguh menyeramkan.

“Heh... Jalang seperti kamu beraninya membuatku menunggu dan bermesraan dengan orang lain. Cihh.”

Chanyeol merapatkan tubuhnya dan si mungil sehingga menabrak dinding.

Srek! Baju tidur yang dikenakan oleh prajurit mungil itu sobek dan menampakkan dada mulusnya.

“Hiks...hiks...” Suara isakan kedengaran.

“Cihh.. Tidak perlu sok suci seperti itu.!”

Dengan kasar si Raja menolak tubuh prajurit mungil itu ke atas ranjang. Dengan segera sang Raja melucutkan seluruh pakaiannya dan langsung ngehimpit namja mungil yang ternyata sudah telanjang bulat itu.

“Hiks. Hiks..” yang dibawah terus tersedu...

“ckck... Aku pasti sudah ramai yang membobol lubangmu. Tidak usah menangis seperti perawan yang bakal diperkosa jalang.”

Dengan segera yang di atas meraup bibir cherry si mungil. Ibarat candu yang tiada tandingannya, si pangeran menjilat, mengecup, menghisap bibir itu sehingga membengkak. Tepukan di dadanya jelas memberitahu bahawa yang di bawah sudah kehabisan napas. Tetapi peduli apa si jangkung? Yang terpenting... Hasratnya terpuaskan, nafsunya terbalaskan...

“Emmmhhh...” cumbuan si jangkung kini brralih ke leher jenjang mulus si mungil. Setelah puas, dibawa turun ciuman ke puting kemerahan di bawahnya. Digigit, dijilat, dikecup seperti permen madu.

“T.. Tuann.. Ku..mohon.. Hen.. Hen.. tthhhihhh ahhh..”

“Ck.. Kamu memohon untuk kumasukkan punyaku segera heh? Dasar emang jalang menjijikkan cuih.” Chanyeol meludah jijik ke muka Baekhyun.

Dilebarkannya paha si mungil. Yang di bawah bisa merasakan benda tumpul yang bergesek dengan dinding anusnya, bersedia untuk membelah lubang sempitnya...

Dengan sekali hentak, yang jangkung memasukkan sepenuhnya penis jumbonya ke dalam lubang mini si mungil. Tanpa belas kasihan, Chanyeol memaju mundurkan punggungnya dengan tempo yang sangat cepat.

“eeeuuhh aaahhh eummhh” desahan-desahan dari keduanya saling sahut-menyahut, ruangan gelap minim pencahayaan itu menjadi saksi bisu kegiatan panas mereka setiap malam.

“Aaaaahh.. Kamu nikmat juga jalang... Cihhh sayang sekali pasti banyak sudah merasai tubuhmu.. Terima hukumanmu jalanghhhhh”

Baekhyun bungkam... 'JALANG'. Tidakkah dia sadar setiap kali perkataan itu keluar dari mulutnya, ibarat pedang perang yang tepat membelah hatinya? Menyebabkan luka segar tercipta walaupun bekas yang lama belum mengering.? ...

Gomawo. Mianhae. SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang