CHAPTER 4

287 37 0
                                    

~FLASHBACK~

*CHANYEOL's POV*

Setitik chaya menyilaukan pandanganku yang memburam. Kepalaku terasa pening. Kupaksakan diriku untuk bangkit dari tidur yang panjang.

"Akhirnya kamu bangun juga nak.. Hiks.."

Samar-samar kudengar suara isakan ibu. Kesadaranku sudah sepenuhnya kembali. Lalu aku bangun dan duduk.

"Ibu kenapa ibu nangis?" kuseka air mata ibu.

"Ibu khawatir nak. Sudah dua hari kamu tidak sadarkan diri."

"Bu... Aku mimpi bahawa aku kehilangan ayahnda. Ayahnda lagi dimana sekarang bu?" aku mengedarkan pandanganku, mencari ayahnda tercinta.

Isakan ibu semakin menjadi. Aku dibuat bingung melihat kondisi ibu yang memburuk. Kucoba untuk menenangkan wanita yang telah melahirkan aku itu.

"Kenapa bu? Ada apa? Berhentilah menangis, bu.. Bukankah Chanyeol sudah sadar?"

"Bukan nak... Ibu.. Ibu... Nak.. Apa kamu menganggap itu semua mimpi?"

"Maksud ibu apa?"

"Ayahmu memang sudah tiada nak. Dia meninggal karena racun yang diletakkan di dalam minuman tehnya."

"Ibu jangan bercanda" aku kira semua itu hanyalah mimpi. Jadi benar ayahnda yang kusanjung tinggi selama ini telah meninggalkan dunia ini buat selamanya? Tolong katankan bahawa aku belum sepenuhnya sadar dari tidurku...

"Iya nak.. Persemadian abunya bakal dilansungkan petang nanti. Anggota istana ingin membakar abunya semalam setelah pemeriksaan lanjut terhadap tubuh ayahmu dilakukan. Namun, karena kamu tidak juga sadar. Kami memutuskan buat menunnggu sehari lagi buat pemakaman abunya.."

Air mataku kian deras...

"Hikss. Hikss. Siapa yang tega melakukannya bu? Siapa yang meracuni ayahnda?" Park Chanyeol yang jarang menangis di usia yang telah menginjak usia 10 tahun kini menangis dengan seengguknya.

"Hikss... Seorang dayang telah diintrogasi dan katanya dia melihat tabib Byun masuk ke dapur istana waktu para koki lagi sibuk menyiapkan makanan anggota kerajaan nak. Pemeriksaan lanjut dijalankan dan Jeneral Lee menemukan racun herba yang persis dimasukkan ke dalam minuman ayahmu dalam peti simpanan yang ada di dalam kamar tabib Byun."

Srek!...penjelasan itu menghancurkan hatiku. Tabib Byun Younghwa. Tabib kepercayaan istana setelah tabib Oh. Apa benar dia yang melakukannya? Tabib Byun memang merupakan tabib profesional di istana. Beliau begitu handal dalam perobatan herba.

"Diamana tabib Byun sekarang bu?" hatiku memanas..

"Dia sudah tidak ada nak. Dia tewas karena jatuh ke jurang sewaktu melarikan diri dari prajurit istana di bukit Nami."

Amarahku kian membara. Emosiku tersulut. Ini tidak adil. Dia seharusnya tersiksa sebelum mati. Aku bersumpah akan membalas dendam bagi pihak ayahnda. Oleh karena tabib Byun sudah tiada, akan aku balaskan dendamku melalui seluruh keluarganya. Aku aku buat mereka semua menderita...

~FLASHBACK OFF~

*BAEKHYUN's POV*

Setelah selesai mandi dan puas berendam bagi mencari setitik ketengan, kubawa kakiku melangkah keluar dari kolam air panas tersebut. Kukeringkan sekujur tubuhku dan mengenakan pakaian yang baru.

Gomawo. Mianhae. SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang