Part 3

75 15 0
                                    

Lisbon, 1 Januari 2019

Tubuhku tak lengkap lagi

Salah satu jantungku telah mati

Meninggalkan cerita duniawi

Ia pergi

Yang tak mungkin bisa kembali

Meninggalkan luka yang abadi

Jantung sumber kehidupanku

Bagaimana bisa aku hidup dengan satu jantung?

Bagaimana bisa aku hidup normal?

Jika sumber kehidupanku tinggal satu?

Semoga saja kau tenang disana

Bertemu dengan bundaku

Dan selamat tinggal pria terhebat

🍁🍁🍁

Pagi itu suasana kantor Myches Company sedang berduka

Bagaimana tidak? Pemimpin sekaligus pemilik perusahaan telah meninggal

Adam Myches

Pria hebat yang membangun usahanya dari nol hingga sukses seperti sekarang telah meninggal

Suasana kediaman almarhum tak beda jauh dengan halaman kantor yang dipenuhi rangkaian bunga duka dari kerabat serta rekan kerjanya

Rumah yang besar itu dipenuhi orang yang berduka atas meninggalnya beliau

Semua merasa terpukul termasuk Lily dan Grazzela. Lily yang sudah pingsan beberapa kali karena tak menyangka pria yang dicintainya pergi untuk selamanya

Pagi ini Grazzela tak menangis bahkan setetes air mata pun tidak

Air matanya sudah kering karena menangis semalaman

Ia sadar ia harus tegar menghadapi kematian sang kakek

Ia harus kuat. Bila ia tidak berusaha kuat siapa yang akan menyemangati neneknya jika bukan dia?

Sekarang ia hanya hidup berdua dengan neneknya

Adam meninggal dengan tenang dan dalam keadaan baik mungkin bisa dikatakan sedang bahagia karena ia mendengar lagi cerita Grazzela setelah sekian lama

Semua tak menyangka Adam pergi malam itu tepat saat Grazzela selesai berdoa

Flashback

Selesai Grazzel berdoa ia membuka matanya

Hatinya sedikit lega karena telah mencurahkan isi hatinya pada sang pencipta

"Lily, Grazzela" panggil Adam pada dua wanita yang amat sangat ia cintai

"Iya?" Lily menjawab dengan seulas senyum tipis

Berbeda dengan Grazzel yang hanya menoleh kearah Adam dengan senyuman

"Kalian tahu bukan jika kalian meminjam sesuatu kalian harus mengembalikannya pada pemiliknya?"tanya Adam

Lily tersenyum. Ia tau kemana arah pembicaraan suaminya itu. Ia sangat merasakan bahwa Adam akan pergi entah kemana

Grazzela mengernyitkan dahinya. Ia tahu maksud kakeknya namun ia juga tahu ada sesuatu dibalik ucapan Adam

"Intinya aja kek"mungkin pertanyaan Grazzel tidak sopan namun inilah Grazzel

Adam tersenyum. Sifat Grazzel sama dengan menantunya dulu,Rocner. Tidak suka bertele-tele
Ia juga tahu Grazzel pintar dalam bidang bisnis sama dengan Rocner dan Aurev

"Mungkin malam ini malam terakhir kita bersama dan mungkin kakek akan pergi dalam kurun waktu yang lama atau bahkan tidak akan pulang ke rumah"

"Kakek bicara apa sih? Kenapa ngomongnya gitu?" tanya Grazzela heran

Grazzela menoleh untuk melihat wajah neneknya yang tak bisa diartikan. Mata Lily yang berkaca-kaca dan senyuman iklhlasnya

Grazzela semakin bingung dengan sikap yang ditunjukkan Lily

"Nanti kamu jaga nenek ya, semua aset kakek juga sudah kakek pindah tangankan ke kamu"

"Kelola dengan baik ya sayang" sambung Adam seraya tersenyum melihat istri dan cucunya yang sudah mengerti apa yang dibicarakannya

"Kakek jangan bicara seperti itu" Grazzel berdiri untuk memeluk Adam, Lily juga melakukan hal yang sama

Mereka bertiga berpelukan. Dengan posisi Adam yang duduk di kursi roda dan dipeluk dari samping kanan kirinya

"Kalian wanita yang kakek sayang dan cintai, saling menjaga ya, walaupun kakek sudah tidak bersama kalian, kakek tetap menjaga kalian dari atas sana" mendengar ucapan Adam, air mata Lily dan Grazzel semakin mengucur deras

"Kakek" Grazzel sudah tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Saat ini seolah-olah kakeknya sedang berpamitan

Mereka berpelukan lama dengan suasana haru sekaligus sedih

"Aku ikhlas Dam" setelah sekian lama Lily diam akhirnya bersuara juga walaupun sedikit terbata-bata

Adam tersenyum mendengar ucapan istrinya. Sekarang ia tenang untuk pergi.

Perlahan mata Adam terpejam dengan senyum yang sama sekali tak memudar. Tangan yang tadi memeluk Grazzel dan Lily kini jatuh dipangkuannya

Grazzel yang merasakan tangan Adam tak memeluknya lagi segera melepas pelukannya untuk melihat wajah Adam yang damai

"Kek kakek kakek" Grazzel mencoba membangunkan Adam namun hasilnya nihil. Grazzel mencoba mencari detak jantung Adam dan hasilnya sama

Grazzel menolehkan kepalanya melihat Lily yang tersenyum sembari menganggukkan kepalanya

Kakeknya telah pergi. Pria hebatnya telah pergi. Teladan baginya telah pergi. Pergi dalam artian tak akan kembali

Flashback off

Grazzela memandangi gundukan tanah yang akan menjadi tempat peristirahatan terakhir untuk jenazah kakeknya

Pemakaman telah usai beberapa menit yang lalu. Semua telah kembali kerumah dan tinggalah Grazzela sendiri

Grazzela tersenyum ikhlas

'Tenang disana kek, Zella sayang kakek
Insyaallah Zella akan melakukan perintah kakek dengan baik doakan ya kek'

Grazzela tersenyum dan kembali menaburkan bunga

'Selamat tinggal pria terhebat'

🍁🍁🍁


Grazzela akan mencoba melakukan wasiat dari almarhum Adam

Ia akan menjaga neneknya dan mengelola perusahaan kakeknya

Sepertinya ia harus mengambil tindakan karena banyak perusahaan yang ingin mengambil alih Myches Company

Mungkin ia akan pindah kewarganegaraan bersama neneknya ke Indonesia karena pusat Myches Company yang berada disana dan keinginan sang nenek yang ingin menghabiskan masa tua di tanah kelahiran

Semoga saja tidak ada hal buruk yang terjadi disana

🍁🍁🍁

To be continue :)



GRAZZELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang