"Haru~ mau pulang" Jeongwoo ngerengek. Udah seminggu lebih Jeongwoo dirawat tapi belum dibolehin pulang sama dokter
"Nanti ya, kalo kesehatan lo udah pulih baru boleh pulang" Haruto senyum terus ngusap pucuk kepala Jeongwoo. Jeongwoonya cemberut
"Lamaa~" dia ngerengek lagi. Haruto gemes
"Apel mau? Gue kupasin ya" Haruto berbalik mau ambil apel tapi ujung bajunya ditarik sama Jeongwoo
"Maunya pulang!" Jeongwoo geleng terus natap tajam ke Haruto, tapi keliatannya malah menggemaskan dimata Haruto
"Gemes! Gemes! Gemes!" Haruto malah meluk Jeongwoo erat terus dia gesekin hidungnya ke hidung Jeongwoo
"L-lepas ih! Sakit dada gue" Jeongwoo dorong bahu kanan Haruto pelan pake tangan kanannya
"Eh sori sori aduh, sakit banget yaa?" Haruto langsung lepas pelukannya terus nangkup wajah Jeongwoo
Tapi Jeongwoo malah melingkarkan tangan kanannya ke pinggang Haruto. Btw ini posisinya Jeongwoo duduk, Haruto berdiri
"Mama lo ga kesini?" Suaranya meredam karena wajah Jeongwoo dia benamkan diperut Haruto
Haruto ngusap belakang kepala Jeongwoo lembut
"Nanti kesini kok"
"Sama kak Yoonbin gak?" Jeongwoo dongakin kepalanya buat menatap wajah Haruto
"Apasih?! Kenapa malah nanyain bang Yoonbin?!" Haruto ngelepasin pelukkan Jeongwoo terus wajahnya langsung berubah jutek
"Kok lo sewot sih?! Gue kan cuma nanya!" Jeongwoo ikut sewot
"Iya maaf. Sini peluk lagi, mau?" Haruto senyum terus dia ngerentangin tangannya, biar Jeongwoo yang meluk dia duluan
Jeongwoo langsung ngelingkarin tangan kanannya dipinggang Haruto
"Kapan pulangnya sih? Gue kangen Pussie" Jeongwoo ngedusel di perut Haruto
"Sabar yaa, nanti juga kalo kondisi lo udah bener-bener pulih pasti langsung dibolehin pulan kok" Haruto ngusap kepala Jeongwoo
"Mau apel" Jeongwoo dongak, tapi hidungnya malah dikecup sama Haruto
"Haruto mah!"
"Haha gemes gue Wuu" Haruto malah ngusak rambut Jeongwoo. Jeongwoonya malah cemberut
"Bentar gue potong dulu apelnya" Haruto mau ngelepas pelukkannya berniat mau balik badan kesamping mau ambil apel. Tapi ditahan sama Jeongwoo. Terus Jeongwoo malah ngegeleng
"Bentar aja Wuu mau ambil apel gue, tadi katanya mau apel"
"Gausa deh gajadi, mau peluk aja" loh? Kemana Jeongwoo yang ketus? Kenapa jadi manja gini hm
"Manja nya~" Haruto gemes, dia eratin pelukkannya terus dia kecup kening Jeongwoo. Haruto seneng, soalnya Jeongwoo sekarang udah jinak. Hehe
"Duduk sini samping gue" Jeongwoo ngelepasin pelukkannya terus nepuk kasur disebelahnya yang masih ada sisa. Kasurnya gede kok, muat kalo buat mereka berdua
Haruto langsung duduk disamping Jeongwoo. Jeongwoonya nyenderin kepalannya didada Haruto
"Haru~"
"Kenapa hm?" Haruto ngelus kepala Jeongwoo
"Lo.. ga jijik sama gue?" Jeongwoo dongak buat natap Haruto
"Kenapa harus jijik?" Haruto balik natap Jeongwoo
"Karena.. gue anak.. haram? Anak dari seorang.. pelacur" ucap Jeongwoo lirih
"Ga ada yang namanya anak haram Wuu, semua yang lahir ke dunia itu suci. Lo gaboleh bilang kalo diri lo itu anak haram, karena semua itu sama di mata Tuhan. Ini semua udah rencana Tuhan Wuu" Haruto masih setia ngelus kepala Jeongwoo

KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAGIA;HAJEONGWOO [END]
Historia Corta"Jadiin gue alasan untuk tetap buat lo bertahan Wu. Gue akan kasih kebahagiaan buat lo. Jadi tolong, tetap hidup. Buat gue" -Haruto- Terinspirasi dari ceritanya salah satu author favorit hehe @Angelica_Marcelin :)