TYMC - Tak Terduga

31 7 0
                                    

Aku tidak tahu garis takdirku yang tertulis di Lauhl Mahfudz, harapanku semoga ini jalan terbaik untuk masa depanku dan juga masa depanmu. Yang mungkin telah terangkai menjadi masa depan kita.

- Fathan Aldiano Ibrahim


~Selamat membaca ^.^~

Pria yang mengenakan baju yang senada dengannya adalah…





Fathan!

Fathan Aldiano Ibrahim!

Fahira tak bisa membayangkannya, mengapa harus cowok dingin itu?

Fathan dan Fathur segera duduk, keduanya terkejut ketika melihat gadis yang tinggal di rumah ini.
Fathur terkejut bukan main, Jadi yang akan dijodohkan dengan Fathan adalah Fahira? Pikirnya.

Fathan yang awalnya terkejutpun, kini raut wajahnya terlihat biasa. Jadi, dia yang akan menjadi makmumku? Ucapnya dalam hati. Ia sempat memperhatikan busana yang dipakai gadis itu yang senada dengannya, menurutnya itu unik dan serasi bila segera disandingkan.

Eh?

“Ini mereka, nah yang pake kemeja putih namanya Fathur, dia anak kedua. Dan yang bajunya senada sama Fahira, namanya Fathan, ia yang akan dijodohkan dengan Fahira terlebih dia adalah kakak tertuanya” jelas Farah pada Ridho, Lisa dan Fahira.

“Saya Fathur om tante” Fathur tersenyum, setelahnya ia melirik sekilas Fahira yang kini sedang menunduk dan meremas rok gamisnya. Ridho dan Lisa mengangguk dan tersenyum.

“Perkenalkan saya Fathan, saya yang akan meminang putri om dan tante. Insyaallah saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai imam, dan menjaga putri om dengan baik”

Fahira tidak salah dengar?

Menjaganya dengan baik?

Kemarin saja ia menyuruhnya untuk berlari di lapangan, 20 putaran pula! Dan sekarang dengan gampangnya menarik perhatian kedua orang tuanya dengan memberikan harapan bahwa ia akan menjaganya dengan baik?

Ck, lihat saja nanti, bagaimana caranya dia akan menjaga Fahira dengan sebaik-baiknya.

“Baiklah, sudah dipastikan bahwa Fathan sudah menerima perjodohan ini dengan senang hati, sekarang kita tanya pada Fahira, bagaimana pendapatmu nak?” tanya Umi Farah, Fahira gugup. Kini semua pasang mata menuju kearahnya dan menunggu jawabannya.

Hmm Fahira…”

Fahira merasa gugup dan tidak senang dengan situasi mencekam seperti ini. Ini adalah keputusan yang sulit, Fahira berdzikir dalam hati meminta doa kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan keberanian untuk menjawabnya.

Fahira memejamkan matanya, “Bismillahirrohmanirrohim, Fahira menerimanya”

Semuanya bernafas lega, “Alhamdulillah

“Kalau begitu kapan akan dilaksanakan pernikahannya? Tapi sepertinya kita harus izin kepada sekolah mereka terlebih dahulu dan menentukan tanggal terbaik untuk mereka” ucap Azhar, semuanya mengangguk.

"Abi, bolehkah Fathan berbicara dengan Fahira di teras rumah?" tanya Fathan.

"Tentu, asalkan jangan macam-macam"

Fathan mengangguk dan langsung berdiri dan berjalan keluar rumah.

Fahira mendengus dalam hati," Ngapain sih pengen ngobrol segala? Males banget"

That's You My ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang