TYMC - Cemas

26 3 0
                                    

Selamat membaca ^.^

Fathan melangkahkan kakinya berjalan menuju kelas Fahira. Entah mengapa kakinya seperti menjadi kendalinya saat ini. Fathan pun berjalan bersama Fathur, Fathur tak protes sebab ia tahu Fathan pasti ingin melihat kondisi Fahira setelah insiden tadi siang.

"Fathan!" Ujar Novi sedikit berteriak.

Fathan menoleh lalu berbalik badan kearahnya.

"Fahira... Mmm Fahira..."

"Kenapa?" Tanya Fathan masih dengan wajah tenang.

"Dia dianterin pulang sama Reza" membuat Fathur menghampiri.

"Kenapa gak kalian cegah? Mungkin nanti kami yang akan membawanya pulang" ujar Fathur.

"Maaf, sebelumnya kita juga udah nyegah Reza biar gak bawa Fahira pulang dan kita yang mau nganterin. Tapi Reza tetap bersikukuh mau nganterin. Maafin kita..." Ucap Hanifa dengan lirih.

"Gak apa-apa, terima kasih" ujar Fathan yang langsung pergi meninggalkan Novi dan Hanifa. Fathur segera mengikuti.

"Untungnya kita tadi nyuruh Fahri buat ngikutin, tapi gue takut Fathan secara terang-terangan ngomong ke Reza kalau dia satu rumah sama Fahira" kata Novi dengan nada khawatir.

"Tenang aja, menurut aku Fathan gak akan gitu. Semoga aja tidak terjadi sesuatu apapun" balas Hanifa.

Fathur menyenggol lengan Fathan, "Dia udah keluar Than"

Fathan yang semula melihat ponselnya beralih menatap ke depan. Lalu melihat seseorang yang telah mengantarkan Fahira pulang, ada sedikit kecemburuan yang terasa di dalam hatinya namun segera ia tepis dengan rasa kekecewaan yang menyelimuti hati dan pikirannya yang bertanya-tanya 'mengapa Fahira menyetujui Reza untuk mengantarnya pulang?'

Fathan segera memasuki mobil ke dalam rumah disusul Fahri yang sedari tadi mengintipnya di balik pohon.

Fathan segera berlari kecil menuju kamarnya, Fahira pasti sudah berada di sana. Fathan berhati-hati memasuki kamar dan benar saja Fahira sudah tertidur. Wajahnya yang damai membuat Fathan merasa sedikit lebih tenang.

Fathan segera menyimpan tas lalu membuka baju seragamnya. "Than..." Fathan menoleh "Kenapa?"

"Tolong bukain sepatu gue" lirihnya, matanya masih terpejam namun tangannya menunjuk ke arah kakinya.

Fathan segera duduk di tepi ranjang lalu melepaskan tali sepatu dan membuka sepatunya. Fathan tertegun tatkala ia membuka kaos kaki yang dipakai Fahira. Kulitnya yang putih bersih, bahkan Fathan pun tak menyadari keseharian ia bersama Fahira sampai tidak sadar bahwa melihatnya langsung seperti ini membuatnya tertegun.
Fathan segera beranjak untuk mengganti baju dan celana di kamar mandi.

"Than..."

Fahira kembali memanggilnya, "Tolong panggil Alifya ya, gue pengen ganti baju" ucapnya masih dengan mata yang terpejam. Fathan mengangguk.

Fathan keluar kamar untuk memanggil Alifya masuk ke dalam kamarnya. "Bang gimana keadaan Fahira?" Tanya Fahri yang baru saja keluar dari dapur.

"Dia butuh istirahat, Alifya ada di kamarnya kan?" Tanya Fathan pada Fahri.

"Enggak, dia tadi SMS gue kalau dia mau kerja kelompok dulu sama temennya" Fathan hanya mengangguk kecil lalu kembali menaiki tangga menuju kamarnya lagi.

"Alifya belum pulang"

Fahira tak menjawab pernyataan Fathan barusan. Nafasnya terlihat teratur, Fahira sudah tertidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That's You My ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang