youth :: 05

32 2 0
                                    

Note : kalo ada yang bertanya-tanya, kenapa para ciwi-ciwinya belum muncul. Nanti yah, untuk awal-awal ini aku bakal kenalin dari satu-satu tokoh dari ketujuh nya. Jadi tiap tokoh jelas karakternya (inshaalloh)

Setelah semua sudah diperkenalkan dengan dunianya, pasti bakal aku perlihatkan kisah-kisah cintanya, okay.

Dan satu lagi, nanti akan ada kata Joone yaitu dibaca Jo(one) atau 1 dalam bahasa Inggris.

Okay, happy reading! ❤

***

Sinar matahari senja menyorot dari ufuk barat ketika Rama dengan langkah santai menyusuri jalanan setelah keluar dari area kampus. Meskipun tidak begitu dekat juga tidak begitu jauh jarak rumah Bang Rey dimana disana lah laki-laki tersebut tinggal, atau ngekos, Rama memutuskan untuk berjalan kaki sore ini. Biasanya ia memakai ojek, namun, akhir-akhir ini Jeno berkata jika berat badannya bertambah dan menyarankan untuk pulang dari kampus dengan berjalan kaki.

Meskipun awalnya Rama berfikir hal tersebut tidak masuk akal, namun, jika di pikirkan berkali-kali pasti akan ada manfaatnya nanti.

Suasana terasa begitu santai, mungkin karena hari sudah sore. Jalanan terasa begitu bising hingga Rama memutuskan untuk mengeluarkan headset dari kantung pinggir tas dengan tangan kanan dan tangan kirinya menghidupkan ponsel yang ia matikan sejak kelas berlangsung tadi.

Kepalanya menoleh ke jalanan yang lumayan padat namun tidak menutupi pedagang jalanan di sebrang. Setengah hati ingin beli, namun ia berfikir lagi.

"Pasti Uda udah masak."

Dan akhirnya ia tidak berminat untuk membeli. Langkahnya tidak disadari sudah mendekati rumah, lagu lewat headset sudah terputar sebanyak 7 kali dan di lagu ke 8, kakinya sudah menaiki anak tangga untuk sampai di teras rumah sederhana tersebut.

Sebelum masuk, kepalanya terputar, memperhatikan taman yang tidak begitu lebar juga tidak begitu kecil dan rumput nya mulai meninggi. Kursi yang disediakan di taman atas yang sejajar dengan teras rumah pun cat nya mulai terkikis.

Alisnya sedikit bertaut, atau minggu ini ia menyarankan untuk bersih-bersih bersama?

Rama mengangguk sembari menarik headsetnya, memutuskan memasuki rumah dan membicarakannya nanti.

"Rama! Sini!"

Begitu masuk, suara Jinu terdengar keras. Rama bergegas melepas sepatu dan meletakkannya di rak sepatu. Ketika ia masuk ke ruang tengah, Jinu, Julian dan Jeno ada di ruangan tersebut dengan banyak makanan didepan ketiganya yang duduk melingkar. Yang paling mencolok adalah pizza yang begitu besar.

"Makan-makan nih, acara apa?" tanya Rama, belum duduk, masih berdiri dan memperhatikan mereka bertiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makan-makan nih, acara apa?" tanya Rama, belum duduk, masih berdiri dan memperhatikan mereka bertiga.

"Eh, itu tas Kak Javas kan?" tanya Julian sembari menggigit pizza ditangannya.

YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang