Ch 2 : Permulaan - Keseharian di Tempat Kerja dan Istana

74 17 0
                                    

Saat-saat berat Indonesia baru dimulai, bekerja di perusahaan jasa antar surat dan paket, sebut saja Awesome Prussia Company. Meskipun memakai nama Prussia, kenyataanya sang direktur perusahaan – dan mengurus hal-hal penting lainnya —adalah Jerman, adik dari Prussia. Malah Prussia sendiri menjadi wakil direktur yang suka datang dan pergi sesuka hati. Hal ini membuat Hungaria, bagian kedisiplinan, mengejar dan menghajarnya menggunakan wajan anti lengket dari dapur kantor. Tidak ada yang aneh, Hungaria juga merangkap petugas dapur kantor, membuat minuman atau mengurus makan siang karyawan (lebih murah daripada memberi uang makan, kata Jerman). Sikap Prussia bukan contoh yang baik untuk karyawan lain sehingga Hungaria merasa harus mendisiplinkan dia.

Oh iya! Hampir lupa. Indonesia di sini bertugas menyortir surat dan paket, mendata barang, kadang juga menjadi kurir alias fleksibel. Kata Jerman, Indonesia sangat cocok melayani pelanggan, karena sikapnya yang ramah (Indonesia blushing >///<). Tentu Indonesia mau-mau saja apalagi dapat gaji tambahan.

Selain Indonesia juga ada Spanyol dan Perancis yang juga seperti Indonesia menyortir merangkap kurir. Mereka bertiga mampu melayani pelanggan dengan sikap yang ramah(?), kata Jerman juga sih. Tetapi di antara mereka bertiga, Perancis-lah yang termasuk paling elit(?) karena merupakan kurir khusus untuk paket khusus bangsawan atau istana. Kenapa ada paket khusus bangsawan? Itu karena biasanya para bangsawan membutuhkan tenaga yang bisa dipercaya untuk mengantarkan surat penting, bingkisan berharga, dan dokumen-dokumen tertentu, bisa dibilang kelas VIP. Rumornya Perancis itu teman masa kecil sang ratu, Inggris. Dia juga sering main-main ke istana, tampaknya memang sudah hobinya menggoda Inggris.

"Mengantar paket ke istana lagi?" tanya Spanyol dengan tangan penuh surat sortiran.

"Iya, mumpung akhir-akhir ini banyak paket ke istana aku bisa godain Inggris lagi," ucap Perancis yang tersenyum sambil membawa mawar–entah dari mana–dan efek bling-bling yang tak bisa dijelaskan asal-usulnya.

"Ok, hati-hati, jangan sampai ketahuan dan didamprat(?) Amerika," ucap Spanyol melambai-lambai ke Perancis yang berjalan menuju pintu keluar dengan kiss bye-nya plus efek bling-bling khasnya.

Meskipun kecil perusahaan ini terkenal akan pelayanannya yang berkualitas. Berkat Jerman, perusahaan ini mampu bekerja sama dengan jasa antar serupa di kerajaan lain dan mempermudah pengiriman antar wilayah dan dipercaya mengantar surat dan paket baik dari rakyat biasa maupun bangsawan dan petinggi kerajaan.

"Enak banget. Kurir elit gajinya pasti lebih besar," ucap Indonesia pelan setelah Perancis pergi.

"Indonesia, meskipun bokek bukan berarti hanya uang yang harus diutamakan," kata Spanyol sambil menepuk pundak Indonesia. Paham dengan masalah kekurangan uang yang dialami Indonesia dan keluarga.

"Aku malah sebelum bekerja di sini pernah kerja sambilan membuat bunga palsu," tiba-tiba Spanyol menceritakan masa lalunya, "membayangkan hal itu saja menambah rasa syukurku bisa bekerja di sini," lanjut Spanyol dengan ucapannya yang menenangkan dan tatapannya yang sejuk namun ada semburat kesedihan di matanya.

"Spanyol..." 'kalau aku cewek pasti sudah klepek-klepek melihat ekspresinya, OK lupakan yang barusan!' pikir Indonesia dengan jantung yang dag-dig-dug dangdutan.

"Tapi beberapa bulan ini pengeluaran rumah lebih besar dari gajiku, kalau begini terus tabunganku ikut habis," lanjut Indonesia menghancurkan sihir menenangkan dari Spanyol tadi. Spanyol sweatdrop dan hanya bisa ketawa garing.

"Sabar, nanti kalau ada kerja sambilan yang lumayan aku kasih tahu," jawab Spanyol melihat Indonesia dengan kasihan dan bingung karena sebagai teman tidak bisa berbuat banyak. Indonesia tidak membalas apa-apa, hanya mengangguk dan kembali berkonsentrasi dengan pekerjaanya.

Alternate Universe Hetalia : Indonesia StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang