01

117 3 0
                                    

Hari ini adalah hari Senin, seperti biasa orang-orang harus kembali bersekolah maupun bekerja. Bagi beberapa orang, hari ini merupakan hari yang menyebalkan.Salah satu orang yang kesal dengan hari ini adalah seorang gadis berumur 16 tahun. Gadis ini bernama Agatha Alana Rachman atau biasa di sapa, Lana.

Apabila kalian berpikir bahwa Lana bukan orang Indonesia, kalian nyaris benar. Ibu Lana adalah orang Jepang, sedangkan Ayah Lana adalah orang Indonesia. Lana sudah 10 tahun lamanya tinggal di Indonesia. Untuk saudara, Lana memiliki 1 kakak laki-laki yang sekarang sedang berkuliah di Amerika Serikat.

Lana mendecak kesal karena ia sudah harus kembali bersekolah menjadi siswi kelas 3 SMA di salah satu sekolah yang terpandang di Jakarta. Lana segera meninggalkan tempat tidurnya lalu beranjak ke kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya.

Selesai bersiap-siap, ia segera mengenakan seragam sekolahnya.Lagi-lagi ia mendecak kesal mengetahui bahwa hari ini ia memiliki pelajaran Olahraga.

Ia segera memasukkan baju Olahraga-nya di tas dan tak lupa ia mengambil kaos kaki. Ia mengambil tas-nya yang ia gantungkan di pintu kamarnya lalu bergegas turun menuju meja makan. Ia tersenyum kecut mengetahui tidak ada orang tuanya disana.

Ia melirik kesekitar lalu menemukan Bi Ijah yang biasa merawatnya sedari Lana kecil.

“ Bi Ijaah! Selamat pagi” sapa Lana lalu menunjukkan senyumnya yang menyebabkan kedua lesung pipit terlihat di pipinya.

Bi Ijah tersenyum,” Selamat pagi non” sapa Bi Ijah balik.

“ Bibi belum masak non. Maaf, belum belanja” ujar bi Ijah

Lana tersenyum maklum,” Gapapa kok Bi! Lana bisa makan dikantin sekolah.” Ujar Lana.

Bi Ijah mengangguk lalu segera permisi untuk melanjutkan pekerjaannya. Lana segera mencari-cari susu instant untuk ia seduh. Lana mencari-cari susu dan harapannya pupus ketika yang ia temukan adalah susu rasa coklat. Lana sangat membenci coklat karena coklat bisa membuat alergi Lana kambuh.

Lana menggeleng kesal lalu kembali menaruh susu instant tersebut ditempatnya. Ia melirik jam dinding yang sengaja di pasang khusus di Dapurnya. Mata Lana membulat melihat jarum panjang menunjuk kearah 8 sedangkan jarum pendek menunjuk kearah 6.

Ia segera berlari ke arah mobil dan duduk di bagian tengah. Ia melirik ke bawah dan melihat disana sudah terletak sepatu yang sering ia gunakan. Sebuah vans berwarna merah dengan garis-garis hitam.

“ Pagi Non” sapa Pawo, supir Lana kepada Lana.

Lana tersenyum lalu membalas sapaan Pawo,” Pagi pak. Hehe, bisa berangkat sekarang kok pak. Lana mau ke kantin dulu soalnya”

Pawo mengangguk lalu mulai mengemudikan mobil kearah sekolah Lana. Sebenarnya, Lana masuk pukul 8:00 pagi. Ia biasanya juga berangkat pukul 7 lebih 20 menit. Lana berniat untuk membeli sesuatu yang bisa mengenyangkan perutnya di kantin.

Ya, bisa juga sih nanti. Sayangnya, jam 7 lewat 15 kantin akan dipenuhi oleh orang-orang yang masuk ke dalam Black List milik Alana Agatha ini. Selain itu, ini hari Senin dan bisa saja macet dijalan. Dari rumah Lana ke sekolah membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.

(LLC I) Fake!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang