04

60 4 0
                                    

Sedangkan di mobil Finn, Lana sedang berteriak histeris karena lagu kesukaannya muncul di radio. Ia bernyanyi kencang tanpa memperdulikan Finn disampingnya yang hanya bisa meringis mendengar teriakan sahabat tersayangnya.

Lagu favorit Lana-pun sudah habis, sekarang Lana hanya terdiam sambil memainkan hand-phonenya.

 “AH!” teriak Lana membuat Finn seketika menengok ke arah Lana dengan tampak kaget.

 “ Kau kenapa?”Tanya Finn. Lana melirik Finn sekilas lalu kembali fokus pada ponsel genggam miliknya.

 Finn yang merasa di abaikan hanya bisa menggeleng lalu membatin, tipikal Lana.

Finn kembali serius dan membawa mobilnya menuju sebuah café cukup ternama di Jakarta.

 5 menit setelah Lana berteriak, ia kini kembali teriak lalu memukul-mukulkan handphone-nya ke jendela. Finn yang kebetulan saat itu tidak sibuk memegang stir karena sedang lampu merah langsung menahan tangan Lana.

 “ what are you doin?”Tanya Finn menyerengitkan dahi-nya bingung.

 “ Uh, it’s – nothing” jawab Lana kurang yakin lalu berdehem dan mulai memejamkan matanya.

 Beberapa detik kemudian Lana membuka matanya dan yang ia temukan adalah mata indah milik sahabatnya. Lana langsung mendorong muka Finn cukup keras menggunakan telapak tangannya.

 “ Lo apaan?”Lana agak shock.

 Finn tersenyum,” lo kenapa?”

 Lana menggeleng, ketika Finn ingin bertanya lebih lanjut ada suara klakson mengagetkannya. Lana tertawa kecil sedangkan Finn mendesah kesal.

Tanpa mereka berdua sadari, ketika lampu merah- mobil Julian dan mobil Finn sejajar. Sehingga memudahkan Julian dan Juliana untuk melihat ke dalam keadaan mobil Finn yang tak terlalu gelap.

Lian dan Ana menggeleng tak percaya melihat bahwa Finn dan Lana sangat dekat.

Apa iya, Finn itu sahabat cewe itu?Lian berpikir. Begitupula dengan Ana, ia heran- bagaimana seorang perempuan seperti Lana bisa dekat Finn yang notabene-nya bisa dianggap lelaki keren.

**

Lana menarik Finn memasuki bioskop, Finn sendiri sampai bingung apa yang Lana ingin lakukan.Finn menahan tangan Lana agar ia tak jalan lebih jauh lagi.

“ Kau mau apa kesini?”Tanya Finn bingung.

Lana menyengir lalu menunjuk lambing toilet,” hehee”

“Astaga Agathaa! Kita tadi kan sudah melewati toilet berkali-kali” ujar Finn sedikit kesal lalu tertawa.

“Pengennya yang disini, kamu tunggu aku” ucap Lana lalu segera berjalan menuju toilet dan meninggalkan Finn di tengah keramaian. Finn tersenyum melihat sahabatnya dari belakang.

Julian dan Juliana yang sedang menyamar dengan gayaa yang gak banget hanya bisa cengo melihat kedekatan Lana dan Finn. Mereka paling terkejut ketika mendengar Finn memanggil Lana dengan sebutan ‘ Agatha’ dan Lana sama sekali tidak marah.

“Kita harus menyelidiki ini” ujar Lian.

(LLC I) Fake!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang