03

53 3 0
                                    

Waktu berlalu, jam menunjukkan pukul 11 malam. Lana sudah mulai mengantuk dan Finn tahu itu.

“ Tidur aja. Aku jemput jam 7 , mungkin lebih pagi” suruh Finn.

Lana yang sudah tidak nyambung hanya mengangguk lalu mematikan sambungan skype mereka. Lana membereskan tugas-tugasnya, tak lupa mempersiapkan apa yang akan ia butuhkan untuk besok. Selesai pekerjaan tersebut, Lana segera beranjak tidur dengan senyuman kecil terpampang diwajahnya.

Keesokan harinya..

Finn sudah siap berada didepan rumah milik sahabat kecilnya ini, senyum terpampang diwajah imutnya. Sedangkan Lana, ia sedang menyiapkan buku-buku untuk hari ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 lewat 5 menit.Lana menggumam kesal karena ia bangun kesiangan tadi. Biasanya Lana bangun jam 6 dan kali ini ia bangun jam setengah 7.

Tak sampai sepuluh menit, Finn dan Lana sudah bertatap-an. Finn menyengir lalu membukakan pintu untuk Lana. Lana-pun masuk kedalam mobil Finn, begitu-juga dengan Finn. Keadaan sangat canggung didalam mobil. Taka da yang membuka pembicaraan sampai akhirnya perut Lana bersuara.

Finn tertawa cukup kencang dan tawanya mampu membuat pipi Lana memerah. Lana memukul bahu Finn kesal.

“ Kamu laper?Tuh, cek jok belakang. Aku beli apa” perintah Finn.

Lana-pun langsung menoleh kebelakang dan menemukan paperbag starbucks. Ia mengambil paperbag tersebut lalu tersenyum.

“ Itu, buat kamu. Ada 2 minuman, yang satu aku. Ada croissant juga, itu buat ngeganjel perut kamu” Ujar Finn.

Lana tersenyum senang,” Makasih Finn!” ujarnya.

Finn hanya mengangguk menanggapi ucapan terimakasih Lana.

Lana menikmati minumannya dan kue yang diberikan oleh Finn. Sedangkan Finn, fokus menyetir.

“ Finn, tau darimana aku suka cotton candy frap?”Tanya Lana sesudah croissant-nya habis.

“ uh, insting? Mulut mu tuh kotor. Tisu ada dibelakang” ujar Finn.

“ eh um eh haha uh ok” jawab Lana grogi. Finn tertawa kecil melihat sahabatnya grogi.

Lana mengambil tisu di jok belakang lalu mengelap mulutnya. Ia melihat minuman Finn yang masih utuh didalam paperbag.Lana memiliki inisiatif untuk memberikan punyanya saja. Maka, Lana-pun menyodorkan minumannya ke mulut Finn.

Finn menoleh bingung,” Ha?”tanyanya.

Lana menggeleng pelan,” Kamu coba. Oke, coba nih. Enak tau” Lana memberitahu.

Finn pun mencoba minuman Lana lalu meneguknya. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya tanda ia setuju dengan Lana.

(LLC I) Fake!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang