💕Kedekatan💕

29 1 0
                                    

Haiiii✌️lanjut lagi nih ceritanya.
Sesuai Janji yaa, aku balik lagi nih.
Jangan lupa vote, kalau vote terus aku lanjut terus 2 hari sekali, ok'ssss.

    Hari ini gue, bahagia banget pergi ke sekolah. Bukan karna gue dapat lotre atau semacam undian apalah dan segala macamnya. Tapi, karna hari ini gue bakalan ketemu tuh sama sang malaikat pencabut perasaan gue. Hehehehe😂, jam 07.15 gue udah sampai aja di depan gerbang sekolah gue. Sekolah yang udah gue pakai untuk nuntut ilmu (astaga, nuntut.? Padahal ilmu itu gak bersalah Risa. Hehehe, becanda yaa.)
    Gue sampai di kursi gue, trus gue langsung gabung bareng genk gue yang udah pada sibuk ngumpul (padahal cuma gue cewek yang baru datang) berhubung bel 10 menit lagi, gue sama teman-teman gue lebih milih main game. Maklum, jurusan gue Teknik Komputer Jaringan (TKJ) jadi lebih banyak cowok daripada ceweknya. Kita cewek cuma ada tiga orang. Gue kenalin nih, mulai dari gue lagi. Gue, Risa Riris Sinaga. Seorang cewek ceria (fakta) yang di nobatkan menjadi emak dari kelas TKJ karna apa.? Karna gue adalah preman yang selalu ngutip uang Kas kelas gue. Dari 3 orang cewek di kelas TKJ cuma gue yang bisa di andalkan (fakta, bukan puji diri) kenapa? Karna gue lebih care dan lebih sering gabung bareng teman2 cowok di kelas gue.
    Mereka bilang gue cerewet abis, gue agak galak orangnya. Tapi, gue kalau ketawa sampai merauke pun kedengaran (mulai hiperbolanya), itu yang buat gue punya nilai plus di mata mereka. Gue suka becanda, bahkan gue termasuk ramah, kata mereka. Gue juga lumayan bisa di andalin kalau belajar. Sampai pada akhirnya setelah berjuang Dan berjuang, yah gue cuma dapat rangking 6 doang. Tak apa, itu udah oke.
    Cewek ke 2 cewek berhijab, karna cuma dia yang beragama Muslim dari ke 3 orang cewek yang ada di kelas TKJ. Dia sekretaris kelas, di kelas kami. Dia cewek pendiam ya sama seperti tingkat belajar dia. Dia menduduki rangking 28 di kelas kami. Tapi, setidaknya dia tidak lebih parah dari cewek selanjutnya. Kita lumayan dekat sih, tapi gak pakai kali lah. Dia emang pendiam, tapi kalau masalah pacaran, upps.... jangan di tantang, oke punya bos. Dia mah paling jitu kalau pasal pacaran. Dan, banyak curhatan dia yang juga dia bagi ke gue. Satu hal lagi, gue paling jago dan siap buat jaga rahasia serta setia dengerin curhatan temen2 gue. Dan itu nilai lebih gue yang lain.
    Nih, dia. Cewek ke 3 yang ada di kelas gue. Dia lebih putih dari gue, itu plus buat dia. Dia orang nya cerewet tapi gak berarti. Dia yang paling di kacangin kalau ngomong di kelas? Ngomong gak pernah berfaedah, hadir ke sekolah kayak ini sekolah punya nenek moyang dia. Selalu pasang mukak tembok tak tau malu. Dan Yang lebih parah, dia di jauhin banyak temen2 kelas gue. Belagak sok pintar, dan pengen selalu benar. Dan, hasilnya dia berhasil menduduki rangking 34 di kelas gue Dari 38 orang. Oke kan?

Stop di sini aja perkenalan nya, karna gue bukan mau menceritakan mereka. Tapi, Sam Pxandersvano Nainggolan.

Skip*lapangan tengah sekolah gue*

    Gue, dan temen2 sekelas gue melangkahkan kaki dengan malas2an sambil mecebik2an bibir masing2. Karna kita semua akan baris di lapangan tengah dengan murid yang lain. Dan, kita semua ngambil baring paling legend pastinya (barisan paling belakang, dan tidak kena panas matahari pastinya). "Mau ada acara apaan sih dek?" Tanya temen gue yang bernama Hamdani. Nih, sang wakil ketua kami. Yang orang nya pecicilan abis, garing, dan agak slenge'an (you now lah). Orang Yang selalu merepet janda kalau yang nama nya Bari's padahal dia sendiri anggota Paskibra di sekolah Teladan tercintanya. "Yah, sayangnya gue juga gak tau mau ada acara atau pengumuman apapun itu dan segala macamnya" balas gue menjawab pertanyaan nya.
    "Bagi siswa/siswi SMP-SMA-SMK Swt. Teladan Pematangsiantar. Anak-anak kami yang kami sayangi pastilah sudah banyak yang mengetahui (kalau kelas TKJ mah, kagak ada yang tau) mengapa bulan desember ini kalian sering kali berbaris di lapangan?" Ucap Kepala Sekolah (KepSek) SMA di depan podium sambil memegang mikrofon dengan level suara yang lumayan memekakkan telinga kami.

    "Pada bulan desember ini, kami bagi umat Yang beragama Kristiani lebih tepatnya Kristen Protestant akan merayakan natal. Untuk menyambut kelahiran Isa Almasih. Jadi, bagi anak-anak kami yang beragama Kristen Protestan, silahkan pindah dan bergeser ke sebelah kanan daripada tangan saya. Dan, bagi anak-anak kami yang beragama Islam dan Khatolik, silahkan pindah dan bergeser ke arah kiri tangan saya. Kepada Bapak/Ibu Guru agama keseluruhan, tolong periksa dengan teliti siswa Bapak/Ibu guru yang beragama Kristen, Islam, dan Khatolik agar tidak ada yang mencoba pindah-pindah Dari barisan yang telah Kita tentukan." Ucapnya menambahkan.

Setelah seluruh guru agama selesai memeriksa barisan kami, lalu KepSek SMA pun melanjutkan kata-katanya yang tertunda.

    "Bagi seluruh anak-anak kami yang beragama Islam dan Khatolik silahkan mengambil tas dan segera pulang. Karna teman-teman kalian yang beragama Kristen Protestan, akan melaksanakan Latihan Natal. Bagi anak kami yang akan di pulangkan, kami harapkan segera pulang dan menjelaskan kepada orangtua masing-masing mengapa jam 10:20 sudah di pulangkan? Sekian dari kami pihak sekolah, atas perhatian anak didik kami. Kami ucapkan terima kasih. Dan untuk yang beragama Kristen Protestan, segera menuju aula setelah semua teman kalian yang beragama lain pulang. Terima kasih." Tutup nya.

    Setelah teman-teman kami yang beragama lain dari pulang, kami pun seluruhnya yang beragama Kristen Protestan, naik ke lapangan atas Dan berkumpul di aula. "Huh, jadi manger deh sama Sam" ucap ku dalam hati sambil senyum-senyum tipis. Aku pun bersama 3 teman seagama ku yang berbeda jurusan, oke gue kenalin. Enzel anak IS 2, Natasya dan satu lagi gue lupa namanya karna dia pendiam (sebenarnya karna dia asik chattingan mulu sih. Maka nya gue lupa nama nya.) dan asyik berkutat dengan iPad-nya. Mereka berdua anak SMK jurusan Perkantoran.

    Sesampainya, di depan aula. Ternyata, aula sudah penuh dengan siswa/siswi yang sedang berdesak-desakan mengambil kursi dan meletakkan nya di mana mereka mau sesuai dengan barisan SMA Dan SMK. Gue sama temen gue yang 3 tadi jadi malas untuk masuk ke dalam. Sekilas gue melihat nanar ke semua arah, dan tiba-tiba mata gue berhenti dan akhirnya tetap menatap ke satu arah. Dan ternyata di sana gue lihat.................. *

Upps, lanjut ke chapter berikutnya yaa.
Jangan lupa vote Dan coment nya
Hargai ketikan saya, yang sudah terima kasih✌️
Salam damai
Ingat! Sesuai Janji, gue next chapter 2 hari sekali
Penasaran kan? Penasaran dong👍👍😊

Resah dan Kecewa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang