"Assalamualaikum, mama papa Arin pulanggg" ucap Arin memasuki rumah yang besar itu.
Tetapi tidak ada satupun orang yang menjawab salamnya, dan menyambutnya.
"Sepi amat nih rumah" ucap Arin dalam hati.
Arin pun tidak perduli dengan itu, Arin langsung menaiki tangga dan memasuki kamarnya. Dia langsung melemparkan tas nya dan duduk di kursi kamarnya sambil memegang handphonenya.
Siapa sih nama ig Dia...
Akhirnya Arin menelpon Ressi untuk menanyakan nama dia.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, ada apa nihh tumben nelpon, atau jangan jangan power bank Lo ketinggalan lagi di laci meja ya?"
"Ihhhhh bukannn.. Resss, siapa sih nama ketua rohis tadi Deva ya?"
"Devan woi, bukan deva. Emg Napa?"
"H, kepanjangannya apa?"
"Devano William Siregar, emg kenapa sihhhh?!" Jwb Ressi penasaran.
"Ah kepo Lo, udh ya assalamualaikum"
"Ehh tung-". Ucapan Ressi pun terpotong karena Arin telah dahulu mematikan teleponnya.
'Devano William siregar'. Nama itu terlekat di kepala arin.
"Ohh iniii nama ig nya". Ucap Arin dalam hati.
"Subhanallah", lanjut Arin.
Arin pun terus terusan menatapi foto Devano yang ada di instagramnya Devano. Mata Arin tidak berkedip lagi melihat foto foto Devano.
Dia pun memutuskan untuk mengikuti semua media sosial milik Devano.
Tidak sampai disitu, Arin memberanikan diri untuk nge DM Kaka kelasnya itu.
Ada sedikit keraguan dari hati Arin, dia takut jika dia dipandang murahan. Tetapi rasa itu tidak menghalangi Arin, dia akhirnya memutuskan me DM Devano.
"Halo kak"
Sebuah pesan yang telah dikirimkan Arin. Dia berdoa, semoga saja pesannya bisa dibalas orang yang dia suka.
-----
Pagi itu,pagi yang cerah. Arin menyusuri koridor kelas, sesekali pandangannya menuju ruang rohis yang ada disebrangnya.
"Ress tunggu gue dong." Ucap Arin
Arin dari tadi masih mengejar Ressi, yang telah dahulu masuk ke dalam gerbang sekolahnya.
Terlihat Ressi yang memberhentikan langkahnya, dan membalikkan badannya kearah arin.
Ketika Arin telah mensejajarkan tubuhnya dengan Ressi, mereka pun lanjut berjalan ke kelasnya.
"Assalamualaikum anak anak"
"Waalaikumsalam Bu." Jwb seluruh siswa kelas Arin.
Waduh buk asnah tuh
Gilak guru killer jadi walikelas kita
Gak bisa ribut nih
Kenapa harus buk Asna sih
Itulah ucapan riuh teman teman Arin yang terdengar saat buk asnah masuk kedalam kelas Arin.
" saya adalah wali kelas kalian. Nama saya ibu asnah srimurtini, panggil saja Bu asnah"
"Udah tau"
Arin spontan mengucapkan kalimat itu, sehingga seluruh mata siswa memandang kearahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN PRAYER
Teen FictionLOVE IN PRAYER Gak ada yang bisa ngubah takdir kecuali Tuhan. -Arin. "Kalo emg lo ditakdirkan untuk gue. Sejauh mana pun Lo benci gue dan ngejauh dari gue, Lo tetep bakal balik ke gue." -devano William Siregar.